Sistem Rudal S-400 Rusia yang Dipesan Sudah Tiba di Ankara, Ini Ancaman Amerika kepada Turki

Jumat, 12 Juli 2019 | 18:18
Sputniknews.com

Ilustrasi sistem rudal S-400 buatan Rusia.

Suar.ID -Walau terus ditentang oleh NATO dan Amerika Serikat, Turki tetap bersikukuh mendatangkan sistem rudal S-400 buatan Rusia.

Dan, seperti dilaporkan AFP pada Jumat (12/7), gelombang pertama pengiriman sistem rudal super canggih itu sudah sampai di Turki.

Menurut Kementerian Pertahanan Turki, penerimaan sistem rudal itu dilakukan di Pangkalan Udara Murted, Ankara.

Baca Juga: Tafsir Mimpi Makan Pisang, Sering Kali Berhubungan dengan Kebahagiaan

Pengiriman menggunakan pesawat itu diyakini bisa mengeskalasi tensi antara Turki dan Amerika Serikat yang sudah memperingatkan bakal ada konsekuensi "negatif".

Kementerian Luar Negeri AS menjelaskan Turki sudah memahami betul adanya UU Menangkal Musuh AS lewat Sanksi (CAATSA).

UU itu sendiri berisi sanksi bagi siapa pun yang membeli senjata Rusia.

Washington sudah mengancam bakal mengeluarkan Turki dari program jet tempur F-35.

Mereka memberi Turki tenggat waktu hingga 31 Juli supaya pembelian S-400 dibatalkan.

Meski begitu, Presiden Recep Tayyip Erdogan setelah bertemu Presiden Donald Trump dengan yakin mengatakan, Ankara tidak akan menerima sanksi karena membeli S-400.

Dalam pertemuan bilateral di sela KTT G20 Juni lalu, Erdogan menyampaikan sesuatu kepada Trump.

Dia bilang, pendahulunya, Barack Obama, tidak mengizinkan Turki membeli rudal Patriot.

"Bukan begitu cara berbisnis. Itu jelas tidak bagus," demikian perkataan Trump.

Adapun lokasi di mana rudal itu bakal diterima juga mempunyai sejarah.

Pangkalan itu berubah nama dari Akinci menjadi Murted setelah karena tempat itu merupakan pusat dari upaya kudeta yang terjadi pada 2016 silam.

Baca Juga: Bukan 'Bau Seperti Ikan Asin', Menurut Hotman Paris Ini Perkataan Galih Ginanjar yang Sebenarnya Menyinggung Fairuz A Rafiq

Diinginkan banyak negara dan dicemaskan Amerika

Selain Turki, ada beberapa yang menginginkan sistem rudal tersebut.

Di antaranya adalah Iran, India, juga Qatar.

Apa yang membuat sistem pertahanan tersebut begitu diinginkan oleh negara-negara tersebut?

Dilansir Russian Today, S-400 merupakan senjata canggih yang dikembangkan oleh Negeri "Beruang Merah".

Sistem tersebut bisa merontokkan pesawat tempur lawan dari jarak 400 kilometer, dan rudal balistik dari jarak 60 kilometer.

S-400 Triumf merupakan sistem yang terdiri atas radar multifungsi, sistem pendeteksi mandiri,rudal anti-serangan udara, tabung peluncur, dan kendaraan komando.

S-400 mampu menembakkan empat jenis rudal, tergantung target yang dihadapi, untuk memberi pertahanan berlapis.

Baca Juga: Ibu dan Anak Gadisnya Ini Bikin Video Jilat Alat Medis dan Kembalikan ke Tempat Semula, hingga Ada yang Ancam Bunuh Keduanya

April tahun lalu, pejabat militer anonim berujar, pasukan Rusia mendapat rudal jenis baru yang bisa menghancurkan sasaran di orbit rendah.

Sebuah unit S-400 dapat mendeteksi target dari jarak 600 kilometer, dan mampu menghancurkan 36 sasaran secara simultan.

Sistem pertahanan ini diklaim dua kali lebih efektif dari pendahulunya, S-300, dan bisa disiagakan hanya dalam waktu lima menit.

Dikembangkan sejak akhir 1980-an, S-400 mengalami penyempurnaan proyek pada Februari 2004. Kemudian di 2007, sistem itu diaktifkan secara resmi.

Setiap rudal yang ditembakkan dari sistem itu bisa melaju hingga 14 kali kecepatan suara, dan diklaim lebih hebat dari sistem pertahanan milik AS, Patriot.

Dalam laporan Russian Today, Patriot biasanya ditopang oleh sistem lain, Pertahanan dengan Kawasan Tinggi (THAAD).

Baca Juga: Ulang Tahun ke-21, Aurel Hermansyah Dapat Kado Super Mewah dari Sang Ayah yang Membuatnya Tak Bisa Berkata Apa-apa

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya