Hilang Selama 25 Hari, Mahasiswi Unpad Diduga Kena Gendam hingga Diperlakukan Tak Senonoh oleh Pelaku

Rabu, 10 Juli 2019 | 15:50
Kompas.com/Ericcsen

Ilustrasi pencabulan

Suar.ID – RS (22) seorang mahasiswi Universitas Padjajaran (Unpad) Jatinagor, dilaporkan hilang selama hampir satu bulan.

Misteri hilangnya RS selama 25 hari akhirnya terungjap.

RS sebelumnya telah ditemukan di sebuah masjid di Garut, Jawa Barat.

Selama hilang, RS disebutkan mengalami perlakuan tidak senonoh oleh pelaku gendam atau guna-guna.

Baca Juga: 7 Fakta Dokter Reisa Broto Asmoro, Jadi Puteri Indonesia hingga Dinikahi Pangeran Termuda Keraton Surakarta

Baca Juga: Kesaksian Eko Wanadri yang Pertama Kali Temukan Jasad Thoriq, Berawal dari Kecurigaan Pohon Patah

Diberitakan sebelumnya, RS ditemukan setelah dilaporkan menghilang sejak Rabu (12/6/2019).

RS berhasil ditemukan lewat kerja sama berbagai pihak dan bantuan masyarakat.

Saat ditemukan, RS sedang berada di sebuah masjid di daerah Tarogong, Garut, Jumat (5/7/2019).

“Kondisi RS saat ditemukan sehat, tidak ada luka atau pun sakit setelah melalui pemeriksaan tim dokter dari Fakultas Kedokteran Unpad,” ujar Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Syauqi Lukman saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/7/2019).

Meski kondisi fisiknya sehat dan tidak mengalami luka, namun kabarnya RS akan mendapatkan pendampingan dari Fakultas Psikologi Unpad.

Syauqi Lukman menjelaskan, saat RS dilaporkan hilang, dosen dan mahasiswa Unpad terus berkoodinasi dengan kepolisian sektor Jatinangor, Kepolisian Resor Sumedang, Kepolisian Sektor Tarogong Kaler, dan Kepolisian Resor Garut.

Upaya pencarian RS diawali dengan memantau aktivitas media sosial, pelacakan aktivitas ponsel, dan transaksi ATM.

Pada Jumat (21/6/2019), keluarga RS tiba di Jatinangor dari Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Berkat koordinasi intensif, diperoleh petunjuk mengenai keberadaan seseorang dengan ciri-ciri sesuai dengan identitas RS pada sebuah masjid di daerah Tarogong, Garut, Jumat (5/7/2019).

Baca Juga: Film Mulan dari Disney akan Mendapatkan Adaptasi Live Action!

Baca Juga: Ngeri! Kaki Nurul Kemasukan Cacing saat Main ke Pantai, Nahas Dokter Tidak Bisa Mengambilnya

Perwakilan keluarga dibantu kepolisian kemudian menjemput RS untuk selanjutnya dipertemukan dengan orangtuanya.

Menurut Syauqi Lukman, RS akan menyelesaikan pendidikannya sesuai dengan rencana semula yang sudah terjadwal, dengan melaksanakan sidang skripsi dalam waktu dekat.

Sementara itu, Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo mengatakan, hasil visum RS diduga telah dicabuli pelaku gendam atau guna-guna.

"Dari hasil visum, ada indikasi ke sana (pencabulan)," ujarnya kepada Kompas.com usai upacara peringatan HUT ke-73 Bhayangkara di Alun-alun Situraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Selain diduga dicabuli pelaku gendam yang membawa RS pergi ke Garut selama hampir sebulan, ponsel milik korban pun hilang diduga dibawa kabur pelaku.

"Handphone milik korban juga hilang. Untuk uang, korban hanya kehilangan Rp 500.000 di rekening pribadinya. Uang itu merupakan transferan ibunya," tuturnya.

Kapolres menyebutkan, pihak keluarga menemukan RS di sekitar wilayah Tarogong, Kabupaten Garut. Setelah itu, pihak keluarga berkoordinasi dengan Polsek Jatinangor dan Polres Sumedang.

"Selama kurang lebih sebulan itu menghilang, polsek (Jatinangor) dan polres hingga pihak keluarga mencari korban. Akhirnya ditemukan pihak keluarga," sebutnya.

Kapolres menambahkan, korban menghilang diduga akibat kena gendam.

Kronologinya, kata Kapolres, sepulang dari Garut dan tiba di sekitar kawasan Cileunyi, RS dihampiri seorang lelaki.

Baca Juga: Ngeri! Kaki Nurul Kemasukan Cacing saat Main ke Pantai, Nahas Dokter Tidak Bisa Mengambilnya

Baca Juga: Salmafina Diisukan Pindah Agama, Sunan Kalijaga Buka Suara, Sebut Teman-teman Putrinya Kurang Ajar!

"Diduga korban saat itu kebingungan lalu dihampiri orang yang berada di sekitar Cileunyi itu. Korban seperti kena gendam, karena setelah berinteraksi dengan seseorang yang ditemuinya itu, korban dia hanya bisa menuruti dan mengikuti keinginan pelaku," tuturnya.

Kapolres menuturkan, sejak saat itu pula, korban terus mengikuti keinginan pelaku.

Keberadaan pelaku dan korban pun, kata Kapolres, kerap berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya di Kabupaten Garut.

"Tidak netap, mereka ini pindah-pindah hingga akhirnya ditemukan pihak keluarga di kawasan Tarogong, Garut," katanya.

Bukan Diculik

Berita sebelumnya, Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo mengatakan, analisa sementara kepolisian, hilangnya Rika bukan karena diculik.

“Kalau diculik masih jauh dari dugaan itu. Analisanya karena tidak ada yang minta tebusan atau pihak lain yang menghubungi keluarganya untuk minta uang, dan hal lainnya," tuturnya.

Dalam laporan polisi, Rika Sastrawati meninggalkan rumah pada Kamis (6/6/2019) pukul 07.00 WIB.

Rika Sastrawati berangkat dari indekosnya di Cikeruh, Jatinangor, Sumedang, bersama teman perempuannya dengan tujuan mengunjungi rumah temannya di Pameungpeuk, Garut.

Kemudian, pada Senin (10/6/2019), Nila Sardi, yang melaporkan hilangnya Rika Sastrawati ke Polsek Jatinangor, masih melihat status WhatsApp Rika, yang mengabarkan keberadaannya di wilayah Cileunyi.

(Vivi Febrianti)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Mahasiswi Unpad yang Hilang Diduga Dicabuli Pelaku Gendam, Manut Ikuti Semua Keinginan Pelaku

Baca Juga: Salmafina Diisukan Pindah Agama, Sunan Kalijaga Buka Suara, Sebut Teman-teman Putrinya Kurang Ajar!

Baca Juga: Liburan Berubah Petaka, Bayi 18 Bulan Jatuh dari Jendela Lantai 11 Kapal Pesiar, Menghantam Lantai Beton

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Sumber : tribunnewsbogor

Baca Lainnya