Suar.ID -Sehari kemarin, nama Audreu Yu Jia Hui tiba-tiba ramai diperbincangkan.
Semua bermula dari cuitan seseorang yang menyebut perempuan super cerdas dari Surabaya ditawari oleh Presiden Jokowi.
Lepas dari benar atau tidaknya berita itu, yang jelas, Audrey memang perempuan cerdas.
Buktinya pada 2017 lalu dia dinobatkan sebagai salah satu dari 71 ikon Prestasi Indonesia.
Walau begitu, Audrey melewati masa kecilnya dengan amat getir.
Alih-alih dibanggakan, orang-orang sekitar perempuan kelahiran Surabaya, Jawa Timur, itu justru merasa aneh dengan kecerdasannya.
Pada satu titik, dia bahkan pernah dibawa ke dokter jiwa karena dianggap tidak normal.
Audrey adalah satu dari sekian banyak permata Indonesia yang “disia-siakan” negaranya.
Rudi Kurniawan melalui dinding Facebook-nya awal 2018 lalu pernah menulis tentang perempuan jenius ini.
Tak butuh waktu lama, kisah Audrey sudah dibagikan sebanyak lebih dari 2.800 kali.
Dari cerita yang ditulis Rudi, kita tahu, Audrey benar-benar anak ajaib.
Dia menyelesaikan sekolah dasarnya hanya 5 tahun.
Perinciannya sebagai berikut: SMP 1 tahun, SMA 11 bulan—persis di usianya yang masih 13 tahun.
Persoalan terjadi ketika dia hendak masuk ke perguruan tinggi.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 8 Juli 2019, Libra Tahu yang Terbaik untuk Dirinya, Leo Perlu Lebih Terbuka
Saat itu tidak ada satu pun kampus di Indonesia yang mau menerima bocah usia 13 tahun sebagai mahasiswanya.
Tapi dia tidak mundur.
Audrey akhirnya memutuskan pergi ke luar negeri, persisnya ke University of Virginia, mengambil jurusan fisika.
Dia hanya membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk merampungkan studinya dengan gelar ‘Sempurna!”
Kepandaian Audrey tak hanya sampai situ.
Ketika masih berusia 10 tahun, sekor TOEFL-nya sudah 573, yang memecahkan rekor MURI untuk sekor TOEFL tertinggi di usia termuda.
Saat usianya 11 tahun, dia telah hafal di luar kepala kamus Indonesia-Inggris yang tebalnya 650 halaman.
Dan ketika usianya 14 tahun, sekornya naik menjadi 670.
Seperti disinggung di awal, kepintaran dan kecerdasannya justru membuatnya terkucilkan.
Orang-orang dewasa di sekitarnya menganggapnya tidak normal.
Teman sebayanya menyebutnya aneh, harus dijauhi, dan tidak bisa diajak berteman.
Intinya, ia dikucilkan teman-temannya.
Belum lagi, ibunya selalu memarahinya.
Lebih-lebih setelah ia bercita-cita ingin jadi tentara.
Dia ingin menjadi pahlawan.
Dia juga pernah dibawa ke dokter jiwa lantaran dianggap tidak normal.
Sejatinya ada beberapa orang yang yang menaruh perhatian terhadap kecerdasan Audrey.
Salah satunya adalah Dahlan Iskan.
Secara khusus, Dahlan menuangkan kekagumannya terhadap Audrey dalam sebuah tulisan.
“Umur Audrey baru 4 tahun, tapi pertanyaannya setinggi filsuf,” tulis Dahlan suatu ketika.