Kisah Keluarga Pengidap Kanker dan Lupus, Sang Ayah Siap Mati, Relakan Uang Pengobatan Demi Anak dan Istri

Minggu, 07 Juli 2019 | 14:35
Kolase SCMP

Kisah Keluarga Pengidap Kanker dan Lupus, Sang Ayah Siap Mati, Relakan Uang Pengobatan Demi Anak dan Istri

Suar.ID -Kasih sayang dan pengorbanan seorang ayah kepada keluarganya memang sesuatu yang luar biasa.

Sebuah kisah pilu datang dari keluarga pengidap kanker dan lupus asal China.

Seorang ayah bernama Ke Meinan (42), rela tak mendapat perawatan medis agar istri dan anaknya dapat menjalani pengobatan.

Melansir dari SCMP (2/7/2019), Ke didiagnosis menderita kanker perut pada 2015 silam.

Baca Juga: Bukan Terpeleset, Terungkap Penyebab Kematian Thoriq, Pendaki yang Ditemukan Tewas di Jurang Gunung Piramid

Sebulan kemudian istrinya, Wang Huaying (46) divonis menderita kanker payudara.

Seakan penderitaan tak ada habisnya, putri mereka yang berusia 16 tahun divonis menderita penyakit lupus.

Ketiganya menderita penyakit mematikan, keluarga ini sadar mereka tak akan sanggup menanggung biaya pengobatan tiga orang sekaligus.

Baca Juga: Inilah 5 Zodiak yang Paling Cuek, Yuk Belajar dari Mereka Supaya Hidup Lebih Tenang

Ke pun mengungkapakan kepada istrinya bahwa salah satu diantara mereka harus merelakan diri untuk tak mendapat perawatan.

Sementara putri mereka tetap menjadi prioritas untuk deselamatkan nyawanya.

Hal tersebut jelas ditentang oleh istrinya.

Namun, Ke berusaha meyakinkan keduanya agar agar salah satu bisa merelakan tak mendapat perawatan medis.

Sang suami pun mengusulkan untuk menentukan siapa yang harus berkorban melalui sebuah undian.

Siapa sangka, Ke melakukan kecurangan sehingga dirinyalah yang harus berkorban tak mendapat perawatan medis.

Dan memastikan bahwa istri tetap terus mendapat perawatan kanker.

"Kamu yang menang, jadi pastikan kamu membesarkan putri kita dan merawatnya sampai dewasa," ucap Ke saat itu.

Dokter mengatakan, perkiraan terbaik Ke dapat idup kira-kira 10 tahun setelah didiagnosis sementara istrinya dapat hidup lebih lama.

Ke mengungkapkan bahwa keluarganya kini terpaksa mengandalkan jaminan sosial dan pinjaman dari teman dan keluarga untuk membantu menutupi biaya pengobatan mereka.

Pasangan ini berpenghasilan sekitar 2.000 yuan atau sekitar Rp 4 juta sebulan dari hasil bekerja di lokasi konstruksi dan pabrik.

Sedangkan biaya perawatan putri mereka menelan biaya sekitar 10.000 yuan (Rp 20 juta) per hari.

Setelah cerita itu beredar luas di media sosial China, badan amal dan lebih dari 44.000 pengguna internet menawarkan untuk menyumbangkan bantuan.

Telah terkumpul setidaknya 900.000 yuan (Rp 1 miliar) dalam waktu enam jam.

Setelah mendapat bantuan dari masyarakat, pasangan ini pun menyampaikan ucapan terimakasih.

Uang yang terkumpul sudah cukup untuk membayar biaya perawatan putri saya. Anda bisa berhenti menyumbang sekarang," ucap sang istri.

Baca Juga: Terlalu Cepat Divonis Mati, Sehari Kemudian Muncul Suara Misterius dari dalam Makamnya

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : scmp

Baca Lainnya