Orang-orang Kaya Pakistan, Pamer Kekayaan dengan Pelihara Singa dan Hewan Liar Lainnya

Sabtu, 06 Juli 2019 | 11:47
Youtube/Gulf News

Bilal Mansooor Khawaja orang kaya Pakistan yang memelihara singa.

Suar.ID – Bilal Mansooor Khawaja asal Pakistan, berseri-seri ketika memperlihatkan hewan peliharannya.

Ketika banyak orang akan memelihara kucing, Khawaja juga memelihara kucing tetapi yang lebih besar, Singa.

Singa adalah salah satu hewan eksotis yang berada di kebun binatang pribadinya di Karachi.

"Ini adalah ... (beberapa) hewan paling langka yang saya miliki," ujar industrialis berusia 29 tahun itu menunjuk singanya yang tengah di rantai, dikutip dari AFP.

Baca Juga: Dihapus dari KK, Pasangan Sedarah Asal Bulukumba Dianggap Telah Tiada dan Dilarang Pulang Ke Kampung Halaman

Baca Juga: Ngamuk, Ayah Ini Ayunkan Anaknya Bak Tongkat Pemukul, Saat Berkelahi di Tengah Pertandingan Baseball

Wajar bila Khawaja bisa memelihara hewan tersebut, karena di Pakistan hukum perdagangan hewan sangat longgar.

Hal tersebut telah membuat trend kepemilikan kucing besar seperti singa, sebagai simbol kakayaan dan kekuasaan.

Singa-singa tersebut dengan mudah diimpor, atau dibesarkan di Pakistan.

Di media sosial, orang-orang kaya Karachi juga sering memamerkan singa-singa mereka.

Singa dibawa jalan-jalan hingga menaiki mobil menjadi pemandangan yang biasa ditemui.

Namun kehadiran mereka tidak jarang menimbulkan kepanikan di jalanan kota yang berpenduduk sekitar 20 juta jiwa itu.

Tidah heran, dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak orang yang ditangkap karena mengajak hewan peliharaan mereka berjalan-jalan.

Khawaja memperkirakan, ada sekitar 300 singa di dalam Kota Karachi yang dipelihara di taman, kandang, atap, rumah-rumah penduduknya.

Sementara Khawaja sendiri menganggap singa atau harimau adalah "permata mahkota" dari koleksi lebih dari 4.000 hewan yang ia kumpulkan dalam beberapa tahun terakhir.

Youtube/Gulf News

Khawaja

Baca Juga: Sampai Memakan Waktu 13 Jam, ini 3 Poin Utama yang Ditanyakan Penyidik Pada Galih Ginanjar

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 6 Juli 2019, Aries Akan Dapat Pengakuan, Gemini Bisa Bersantai

Untuk merawat hewan-hewan peliharannya, ia memiliki lebih dari 30 pekerja yang bekerja secara shift juga dokter hewan.

Khawaja pun mengakui harus mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk merawat mereka meski enggan menyebutkan detil jumlahnya.

Kebun binatang pribadi Khawaja luasnya mencapai 9 hektar dan diisi oleh berbagai hewan seperti zebra, flamingo, dan kuda.

Peternakan Singa

Aleem Paracha salah satu importir hewan teratas di Karachi, mengatakan bahwa klien hanya butuh Rs1,4 juta atau setara Rp126 juta untuk bisa mendapatkan seekor singa putih hanya dalam 48 jam.

Singa itu pun disertai sertifikat dari negara asal dan pihak berwajib Pakistan memberikan izin agar negara melindungi hewan yang terancam punah itu.

Namun tidak hanya mengandalkan impor, menurut Paracha, ada juga peternakan singa di Pakistan yang bisa menyediakan singa saat itu juga.

Youtube/Gulf News

Aleem Paracha

Meski dilegalkan memelihara singa, namun ada juga orang-orang yang telah gagal.

Bila Khawaja mampu meemberikan tempat serta makanan yang baik bagi singanya, yang lain tidak.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 6 Juli 2019, Aries Akan Dapat Pengakuan, Gemini Bisa Bersantai

Baca Juga: Inilah Alasan Jasad Diduga Thoriq Belum Bisa Dibawa Pulang dari Gunung Piramid

Dokter hewan Karachi, Isma Gheewala mengatakan, singa yang menderita kekurangan kalsium adalah hal biasa di kliniknya.

Ia mengungkapkan telah merawat antara 100 hingga 150 kucing besar selama bertahun-tahun.

Tetapi bagi Khawaja dan Paracha, mereka menolak dianggap telah membahayakan hewan eksotis ini dengan merenggut kebebasan mereka di alam dengan memeliharanya.

"Banyak hewan, entah mereka punah atau mereka hampir punah," kata Khawaja.

"Saya tidak ingin generasi berikutnya tidak melihat hewan-hewan ini," tambahnya.

Tetap saja, para konservasi seperti Khan dari WWF menolak pendapat semacam itu.

Menurutnya, hewan yang ditangkarkan tidak sama dengan di alam liar.

"Apa gunanya memiliki binatang yang tidak berburu, yang ada di kandang dan tidak menunjukkan perilaku alaminya?" tandasnya.

Baca Juga: Astrid Tiar Muak dengan 'Mulut Sampah' Rey Utami dan Benua: Apa Enggak Diajarin Orangtuanya?

Baca Juga: Ngamuk, Ayah Ini Ayunkan Anaknya Bak Tongkat Pemukul, Saat Berkelahi di Tengah Pertandingan Baseball

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Sumber : afp

Baca Lainnya