SUAR.ID - Persaingan bisnis kosmetik salah satunya dilakukan melalui kreativitas dalam melakukan promosi.
Berbagai brand kosmetik akan berlomba-lomba membuat metode promosi yang beda dari yang lain untuk memenangkan perhatian konsumen.
Apalagi media untuk menyebarkan promosi kini semakin beragam, bukan hanya melalui televisi atau majalah, tapi juga bisa melalui media sosial.
Mungkin hal itu juga yang akan dilakukan salah satu brand kosmetik di Malaysia ini, berusaha menampilkan promosi yang anti mainstream, yang sayangnya malah banjir kritik.
Dilansir dari Worldofbuzz.com (2/7/2019), Seorang pengguna twitter bernama@shafieqashmsdn_, membagikan unggahan tentang portal dan distributor make up asal kota Shah Alam yang baru-baru ini membuat video live Facebook untuk mempromosikan produk mereka.
Dalam video itu, seorang make up artist berusaha menunjukkan bagaimana kemampuan produk make-up dari salah satu brand make up asal Malaysia.
Mengejutkannya, make up artist tersebut melibatkan seekor ular dalam demo produk make up yang ia promosikan.
Dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa produk fondation yang ia promosikan mampu menutupi sisik ular.
Mungkin maksud dari apa yang dilakukan make up artis itu agar penonton berpikir bahwa "Sisik ular yang sangat kasar saja bisa tertutupi, apalagi noda di wajah".
Wanita dalam video itu berkata, " Seperti yang Anda lihat, ..... bahkan bisa menutupi noda-noda, bisakah Anda melihat lipatannya?," kata wanita itu berusaha melakukan promosi.
Namun, ternyata publik berpikir lain, salah satunya adalah Shaf yang mengunggah video itu di akun Twitternya.
Shaf mengunggah video itu di media sosial Twitter dan membubuhi komentar berbunyi: "Mengapa Anda meletakkan fondation pada ular, ular malang itu," tulisnya.
Dah kenapa nak letak foundation dekat ular sian ular tu????????♀️ pic.twitter.com/VV5WaEKkGSBaca Juga: Peramal Wirang Birawa Baca Mimik Wajah Rey Utami Saat Membela Diri, Sebut Ada Kebingungan— Shaf (@shafieqashmsdn_) June 29, 2019
Ternyata bukan hanya Shaf yang berpikir bahwa tindakan make up artist itu keterlaluan.
Karena postingan Shaf kemudian dibanjiri komentar bernada serupa.
Netizen langsung gempar melihat apa yang diposting oleh Shaf, kemudian para netizen juga menuntut keadilan untuk apa yang dilakukan oleh make up artist itu.
Salah satu komentar berpendapat bahwa video itu menunjukkan bagaimana orang Malaysia tidak punya kepedulian terhadap hewan dan memiliki sedikit pengetahuan tentang kebutuhan akan kebebasan hidup.
"this is sp stupid. it shows wo much how malaysians disrespect animals & have little to no knowledge on wildlife needs + behavior.
pls report this jamu apatah acc. they should be ashamed that this person represents their products. i believe this is only to garner attention," tulis seorang netizen.
Ada juga netizen lain yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan make up artist itu tidak benar dan merupakan kekejaman terhadap hewan.
Ia juga menyinggung bahwa percuma jika berkampanye tentang menyelamatkan kura-kura dengan menggunakan sedotan logam jika malah melakukan kekejaman pada ular.
Baca Juga: Komik One Piece 948: Tahanan Misterius dan Kemunculan Kawamatsu!
"this is not right. it is, in fact animal testing. which is in fact, animal cruelty. yall talk about saving turtles with metal straws yet you do this. get ur morals together jeez," tulis netizen lainnya.
Komentar lain mempertanyakan tentang apa gunanya menggunakan ular untuk model video make up itu, dan apakah sisi ular sama dengan kulit manusia.
"Apa relation foundation dekat kulit ular? Sama ke dengan kulit manusia?," komentarnya.
Setelah terjadi kehebohan di media sosial, akhirnya salah satu stokis produk yang dipromosikan itu angkat bicara.
Baca Juga: Pengacara Galih Ginanjar Pilih Mundur dan ke Luar Negeri Daripada Tangani Kasus
Salah seorang stokis produk itu hanya mau dikenal sebagai Kak Yui, kemudian ia menceritakan bagaimana video itu bisa muncul.
Menurutnya pembuatan video itu dilakukan tanpa sengaja.
Dan orang yang mengaku sebgai Kak Yui itu tidak sependapat dengan para netizen, karena ia menganggap bahwa video itu sama sekali tak ada unsur pelecehan terhadap hewan.
"Kebetulan, wanita di video itu menemukan seekor ular hari itu dan memutuskan untuk menguji produk-produknya. Karenanya, menggunakan ular dalam video tidak direncanakan. Saya percaya itu bukan penyalahgunaan karena kami hanya menguji produk pada tubuh ular. Karena itu, tidak ada ketidaknyamanan atau bahaya yang datang ke ular," katanya.
Twit yang diposting oleh Shaf itu viral dan diretweet oleh lebih dari 9.500 pengguna twitter.
Baca Juga: Banyak Pendaki Gunung Hilang, Begini Trik Agar Mudah Ditemukan Tim SAR