Lupa Bawa Tas Sekolah Pulang, Gadis 8 Tahun Dihukum Ibunya Berlutut di Bara Api

Selasa, 02 Juli 2019 | 13:30
LEAH AGONOY / Inquirer Mindanao - Pixabay

Gadis 8 tahun dihukum berlutut di atas bara api.

Suar.ID – Kekerasan dalam rumah tangga menimpa seorang gadis 8 tahun di Filipina.

Melansir The Star Online (2/7/2019), Claire (nama samaran) sudah beberapa hari tidak dapat masuk sekolah.

Lututnya terluka setelah ia dihukum sang ibu untuk berlutut di atas bara api.

Ia dianggap telah melakukan kesalahan pada 24 Juni lalu, saat peringatan hari Yohanes Pembaptis.

Baca Juga: Jatuh ke Kandang Reptil, Balita Berumur 2 Tahun Jadi Santapan Buaya, Ditemukan Hanya Tinggal Tengkorak

Baca Juga: Inilah Asteria Fitriani, Sosok yang Ajak Turunkan Foto Presiden dan Suruh Pajang Foto Anies Baswedan di Sekolah-sekolah

Pada saat itu, gurunya mengakhiri pelajaran dengan cepat agar murid-murid bisa merayakan hari Yohanes Pembaptis.

Claire menceritakan kepada INQUIRER apa yang terjadi padanya.

Setelah guru mengakhiri pelajaran, ia meninggalkan tasnya di ruang kelas, dan berencana mengambilnya nanti.

Namun sayang, ketika ia kembali ke kelas, pintu sudah terkunci.

Jadi ia pulang ke rumah yang tak jauh dari sekolahnya tanpa membawa tas.

Sang ibu, curiga bahwa Claire telah bolos, menyuruhnya kembali ke sekolah dan mengambil tasnya.

Gadis itu melakukannya. Tentu saja, ruang kelas itu masih terkunci.

Ketika Claire kembali, masih tanpa tas, ibunya memukulinya dengan benda keras dan mengambil kayu bakar dari dapur, tempatnya memasak.

LEAH AGONOY / Inquirer Mindanao

Baca Juga: Inilah Asteria Fitriani, Sosok yang Ajak Turunkan Foto Presiden dan Suruh Pajang Foto Anies Baswedan di Sekolah-sekolah

Baca Juga: Aduh, Menurut Mitos 5 Hewan ini Dipercaya akan Membawa Sial Bagi Anda Lo!

Sang ibu kemudian menyuruhnya berlutut di atas bara api.

Guru Claire pun kebingungan mengapa sang murid tidak masuk sekolah selama beberapa hari.

Jadi ia berinisiatif untuk mengunjungi rumah gadis kecil itu, di Kota Tukuran.

Di sana, ia melihat Claire kesakitan dengan kedua lutunya menderita luka bakar parah.

Sang guru kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.

Wakil Walikota Tukuran, Delfina Cortina, mengatakan bahwa orangtua gadis itu memang memiliki kebiasaan memukuli anaknya.

Ia pun dipanggil pihak berwenang dan diminta menandatangani dokumen perjanjian untuk berhenti menyiksa anak-anaknya.

Sementara Claire mengatakan, ia dibantu oleh sang kakaek dan nenek untuk berobat.

Sedangkan empat saudara kandungnya masih tinggal bersama orangtuanya.

Baca Juga: Ngeri! Anak ini Jadi Korban Keganasan Pitbull Tetangganya Setelah Rantai Yang Dikenakan Anjing ini Putus!

Baca Juga: Viral Video Seorang Gadis Dianggap Merendahkan Suku lain, Warganet: Cantik Sih, Sayang Otaknya Gak Full

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Baca Lainnya