Otak Bayi Perempuan Ini Rusak hingga Harus Bernapas dengan Alat Penunjang Kehidupan, Diduga Gara-gara Disiksa oleh Pengasuhnya

Selasa, 25 Juni 2019 | 20:00
AsiaOne.com

Dokter mengatakan pada 23 Juni bahwa 75 persen otak dari bayi itu rusak.

Suar.ID - Seorang bayi perempuan berusia satu tahun dari Taichung, Taiwan, dirawat di rumah sakit pada 21 Juni dengan luka yang mengerikan setelah dia diduga telah disiksa oleh pengasuhnya.

Bayiitu dilaporkan menderita pendarahan intraserebral, kerusakan saraf kranial dan lengan yang patah.

Dokter mengatakan pada 23 Juni bahwa 75 persen otak dari bayi itu rusak.

Bahkan jika dia selamat, dia akan berada dalam kondisi vegetatif, lapor ETtoday.

Baca Juga: Tafsir Mimpi Memandikan Bayi, Bersiaplah Mendapat Rezeki Tak Terduga

Ibubayi itu, yang bermarga Chen, mengatakan bahwa dia tidak ingin melihat anaknya menderita dan akan mengambil bayi itu dari alat penunjang kehidupan dalam seminggu ke depan jika dia tidak dapat bernapas sendiri.

Menurut CTS, Chen adalah seorang ibu tunggal dan telah meninggalkan putrinya di bawah asuhan sang pengasuh bayi bermarga Guo, karena ia perlu bekerja.

Guo merawat bayi perempuan itu 24 jam sehari, kecuali ketika Chen libur dari pekerjaan.

Guo memberi tahu keluargabahwa dia telah memberi susu kepada bayi itu pada pukul 8 pagi tanggal 21 Juni.

Baca Juga: Viral! Bayi Diberi Nama Google, Sempat Tak Disetujui Sang Istri Hingga Harapan yang Tersimpan di Baliknya

Kemudian, Guo pergi memandikan anak itu, tetapi ternyata dia sudah lemas dan tidak responsif.

Dia kemudian membawanya ke rumah sakit,menurut laporan dariETtoday.

Guo mengklaim bahwabayi itu jatuh dan terluka, tetapi tidak bisa memberikan penjelasan yang jelas tentang apa yang terjadi.

Instansi pemerintah daerah, bersama dengan polisi sedang menyelidiki insiden tersebut.

Direktur Pusat Kota Taichung untuk Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Pelecehan Seksual, Hou Shu Ru, mengatakan kepada CTS bahwa sementara Guo memperoleh akreditasi untuk bekerja sebagai pengasuh, dia telah gagal memberi tahu pusat bahwa dia merawat anak tersebut.

Ini merupakan pelanggaran peraturan yang mengharuskan pengasuh anak di Taiwan untuk mendaftar dengan otoritas pemerintah yang ditunjuk ketika mereka merawat anak-anak di rumah.

Ayah dari bayi itu telah mempersiapkan untuk tinggal bersama putrinyadalam seminggu ke depan, sampai tanggal 28 Juni.

(Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : asiaone.com

Baca Lainnya