Gara-gara Keluarkan Kebijakan Kontroversial Ini, 30 Karyawan PT KAI Terancam akan Bercerai

Sabtu, 22 Juni 2019 | 19:30
Kompas.com

PT KAI keluarkan kebijakan kontroversial.

Suar.ID -PT Kereta APi Indonesia (KAI) telah mengeluarkan kebijakan yang dianggap kontroversial.

Terutama di kalangan karyawannya.

Bagaimana tidak, kebijakan itu melarang pasangan pegawai PT KAI yang berstatus suami-istri bekerja dalam satu wilayah.

Kejadian itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) Edi Suryanto di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (21/6/2019).

Baca Juga: Ribut-tibut 'Bau Seperti Ikan Asin', Suami Fairuz A Rafiq Unggah Foto dengan Caption Manis: Kalau Ada yang Mau Pudarkan Kebahagiaan Keluarga Ini Temui Dulu Kepala Keluarganya

Edi menerangkan, peraturan direksi tentang peraturan pernikahan bagi pekerja yang terbit pada Maret 2018 lalu berdampak pada pasangan suami istri (pasutri) yang bekerja di wilayah yang sama.

Mereka harus dimutasi ke tempat berbeda.

Peraturan itu, menurut Edi, sangat dirasakan oleh pekerja pelaksana dengan gaji serta tunjangan yang kecil.

"Laporan yang kami terima ada 30 pasutri korban mutasi harus digugat cerai. Ini sangat memprihatinkan," kata Edi.

Menurut Edi, kondisi psikologis pekerja KAI sangat terganggu karena terpisah jauh dari keluarga.

Terlebih lagi saat ini harga tiket pesawat yang melambung tinggi.

"Ada pasanagan yang pindah keluar Jawa tanpa tunjangan. Sedangkan tiket pesawat mahal, ketemu keluarga susah," ujarnya.

"Itu pun setahun sekali, kejadian ini tak perlu terjadi jika direksi mengambil kebijakan dengan tidak merugikan karyawannya."

Baca Juga: Makan Bareng Keluarga, Ruben Onsu Tepok Jidat Harus Bayar Tagihan Biaya Makanan yang Fantastis

Diberitakan sebelumnya, ribuan karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang berada di Jawa dan Sumatera mengancam akan melakukan aksi mogok kerja terkait peraturan direksi tentang peraturan pernikahan bagi pekerja yang dikeluarkan pada Maret 2018 lalu.

Ketua Umum Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) Edi Suryanto mengatkan, sebanyak 150 pasangan suami istri (Pasutri) dimutasikan di tempat berbeda karena berada di dalam satu wilayah.

Para pekerja PT KAI pun sebelumnya pernah duduk bersama untuk membahas peraturan tersebut.

Namun sampai saat ini tak kunjung mendapatkan respons yang positif sehingga mereka memutuskan untuk turun ke jalan menentang peraturan itu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KAI Larang Pasutri Kerja di Wilayah yang Sama, 30 Karyawan Digugat Cerai".

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya