Kisah Para Simbol Seks: Benarkah Cuma Modal Tubuh dan Keberanian, atau Perlu 'Kombinasi Mematikan'?

Sabtu, 22 Juni 2019 | 14:55
Viralplanet.net

Sharon Stone, salah satu simbol seks yang pernah dimiliki oleh Hollywood.

Suar.ID -Sharon Stone pernah mengeluarkan pernyataan yang begitu menohok.

If you have a vagina and a point of view, that's a deadly combination.”

Ungkapan tersebut tentu saja dia tujukan untuk para perempuan di seluruh dunia.

Bintang yang ditemukan Woody Allen dan memulai debut di film Stardust Memories (1980) ini memang punya "kombinasi yang mematikan".

Baca Juga: Pakai Kacamata Ini Inul Daratista Malah Dibilang Mirip Tukang Las, Belum Tahu Saja Harganya Berapa

Liat saja tubuh dan kakinya yang indah, serta rambutnya yang pirang.

Makanya ketika menginjak remaja, dia tahu persis akan keunggulan "mematikan" yang melekat di tubuhnya itu.

Stone remaja bahkan memenangi segambreng kontes model.

Sebut aja Miss Crawford County hingga Miss Confidence.

Dia pun tidak menolak ketika dipotret dengan mengenakan swimsuit.

“Dia punya aura pubis yang sangat terkenal di planet ini."

Begitu tulis majalah Playboy, Desember 1992.

Ditambah ambisinya yang meledak-ledak, Stone tidak cuma mencatatkan diri sebagai bintang Hollywood.

“Dia adalah sex cells dan juga multijutawan," ujar Douglas Thompson, penulis yang kemudian membukukan kehidupan Sharone Stone.

Tanpa Busana

Karena keunggulan tersebut, tidak aneh jika Hugh Hefner, bos majalah Playboy kepincut untuk memotret sekujur tubuh Stone.

Tahun 1990, saat umur 32 tahun, foto-foto Stone menghiasi Playboy dengan nyaris tanpa busana.

Baca Juga: Viral! Bayi Diberi Nama Google, Sempat Tak Disetujui Sang Istri Hingga Harapan yang Tersimpan di Baliknya

Tapi yang paling sensasional adalah ketika dia bermain bareng Michael Douglas di Basic Instinct.

Paul Verhoeven sukses membuat adegan percintaan dua pasangan itu.

Dan tentu aja lekuk tubuh Stone jadi inceran sang sutradara.

Dia pantas dijuluki sex symbol alias simbol seks yang sejajar dengan Marilyn Monroe.

Begitu tulis Douglas Thompson di buku Basic Ambition.

Memang secara fisik, antara SS (Sharon Stone) dengan MM (Marilyn Monroe) memang nyaris ada kesamaan.

Sama-sama punya kaki bagus, tubuh langsing, blonde pula.

Meski MM punya kelebihan lain yaitu sensualitas bibir dan tahi lalatnya yang mendarat manis di atas bibir.

ozy.com
ozy.com

MARILYN MONROE.

Orang boleh sepakat sex symbol era 90-an adalah Sharon Stone.

Sementara di era 50-60-an Marilyn Monroe.

Walaupun sebenarnya ada nama lain yang layak disebut yaitu Jayne Mansfield.

Cewek yang pernah tampil di Playboy edisi Februari 1955 ini hampir sama dengan Marilyn.

Sama-sama blonde, berdada montok, dan berkaki bagus.

Tapi jauh sebelum itu, di zaman kakek-nenek kita pun udah ada namanya lambang seks.

Sebut saja Jane Rusell yang pernah bikin remaja tahun 40-an mendelik.

Film yang melambungkan namanya adalah Outlaw yang dirilis tahun 1943.

Menurut Winarini Wilman, sex symbol udah menjadi fenomena sejak jaman bahuela.

Kata psikolog ini kepentingannya tidak lain buat mengkomersialkan dunia film.

Makanya, film-film Norma Jeane Baker alias Marilyn Monroe macam Bus Stop, Love Nest, atau Clash by Night laku keras.

Baca Juga: Lama Tak Muncul di Layar, Aktris Tamara Bleszinky Masih Terlihat Cantik Saat Layani Pengunjung Warung Makan

Begitu pula sama Sharon Stone.

Simak gimana perannya di Casino bareng Robert De Niro.

Stone mainin peran cewek yang doyan menggoda.

Bahkan meski bukan film percintaan macam Basic Instinct, filmnya bersama Stone pun (The Specialist) masih disesaki penonton.

Sex Kitten

Saat MM ngetop, sebetulnya ada juga wanita yang tidak mengkilap dan sensual.

Dia datang dari Perancis dan kemudian dijuluki France Sex Kitten. Siapa lagi kalau bukan Brigitte Bardot.

BB begitu cewek satu ini dipanggil pernah menghias majalah Elle tahun 1950.

Setelah itu kariernya makin melesat di film. Dia juga lebih berani tampil panas ketimbang MM.

Foto BB malah ada yang memperlihatkan keindahan lekuk pinggul tanpa busana.

Rambut pirangnya tergerai dan sepintas mirip Pamela Anderson.

Banyak sutradara yang terpikat dengan kemolekan Bardot waktu itu.

Dia dianggap sebagai aktris yang memiliki daya tarik seksual tinggi.

careergirldaily.com
careergirldaily.com

Brigitte Bardot

Tahun 1963, Bardot mendapat peran yang banyak mengekspos tubuhnya, Contempt.

Sebelas tahun kemudian, dia memilih mengakhiri karier di dunia entertainment.

Tapi ketenaran dan namanya masih diingat orang sampai sekarang.

Baca Juga: Begini Kabar Artis-artis Wanita yang Pernah Menghiasi Film Legendaris Warkop DKI, Ada yang Jadi DPR RI Ada yang Jual Lontong

Tapi selera orang ternyata tidak cuma tertuju pada MM atau BB.

Sah-sah aja memilih Rita Hayworth, Greta Carbo, Jean Harlow, Barbara Stanwyck, dan sederet aktris sexy kawak lainnya.

Hanya saja nama-nama tersebut kurang sensasional, bahkan kontroversial.

Contohnya Pamela Anderson di tahun 90-an.

Meski sama-sama populer dengan Bardot, tapi kisah Pamela lebih memiliki lika-liku.

Apalagi ketika beredar film porno yang menampilkan perilaku sexualnya bareng mantan suami, Tommy Lee.

Debut Pamela dimulai saat ia jadi model majalah Playboy.

Mirip kisah perjalanan sex symbol lainnya, Pamela lantas dapat tawaran banyak film.

Tapi yang paling melambungkan namanya berkat ke-sexy-annya di Baywatch dan Barb Wire.

Jujur saja, film-film Pamela memang tidak mempedulikan kualitas cerita.

Persis seperti serial VIP. Harap maklum, nilai jual Pamela justru terletak pada proporsi badannya.

Eksploitasi sensualitas tubuh akhirnya terbukti jadi senjata andal dunia film untuk melahirkan sosok sex symbol.

Apalagi jika disokong dengan foto-foto yang berani macam di Playboy. (Andra/Majalah Hai Tahun 2001)

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad