Suar.ID -Pada 2 Juni 2019 lalu seorang remaja ditemukan tewas tak bernyawa disebuah jalur pendakian di Anchorage, Alaska.
Jenazah teridentifikasi sebagai Cynthia Hoffman (19) atau yang akrab dipanggil Ceecee tewas dengan luka tembak dibagian belakang kepala.
Sahabatnya Dhenali Brehmer (18) dan empat remaja lainnya ditahan atas dugaan sebagai pelaku atas tewasnya Cynthia Hoffman.
Polisi belum memberi penjelasan apa motif kelima remaja tersebut sampai nekat menghabisi nyawa Cynthia Hoffman.
Baca Juga: Viral Bulu Mata Keriting Tren Baru Kecantikan 2019 , Ada Yang Mau Coba?
Namun, sebuah fakta baru terungkap setelah polisi menahan seorang pria berusia 21 tahun asal Indiana.
Pria bernama Darin Schimiller diduga turut terlibat dalam kejadian tragis tersebut.
Darin Schimiller yang memiliki nama 'Tyler' di jejaring sosial media mengaku bahwa dirinya adalah seorang jutawan dan menawarkan uang sejumla 9 juta Dollar lebih atau sekitar Rp 128 miliar.
Dengan syarat harus mengirimkan video pemerkosaan dan pembunuhan di Alaska, seperti dikutip Daily Mail dari Anchorage Daily News (17/6/2019).
Brehmer diduga telah menyutujui perjanjian tersebut dan menawari keempat remaja lainnya sebagian dari uang tersebut jika mereka mau membantu melaksanakan rencana kejinya.
Setelah melakukan tindakan keji itu kemudian Brehmer harus mengirim foto dan video tersebut kepada Schimiller sesuai perjanjian.
Brehmer mengaku kepada kepolisian bahwa ia dan seorang rekan lainnya meminjam mobil dan mengajak Hoffman ke sebuah jalur pendakian populer bernama Thunderbird Falls.
Ia mengaku hanya berniat mengambil foto satu sama lain saat berpose dengan Hoffman yang terikat dan mulut dilakban.
Namun tiba-tiba salah satu dari remaja yang diajak, Kayden McIntosh merampas senapan darinya dan menembak Hoffman sebelum mendorongnya ke sungai.
Mereka kemudian memanggil keluarga Hoffman dan berkata mereka mendorongnya jatuh.
McIntosh didakwa atas tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan perusakan bukti.
Brehmer didakwa dengan tuduhan pembunuhan tingkat pertama.
Sedangkan pemilik mobil dan dua remaja lain yang tak disebutkan namanya juga didakwa atas tuduhan konspirasi pembunuhan.
Setelah melakukan penggeledahan lebih lanjut polisi menemukan video pornografi anak, dan fot-foto tak senonoh serta pesan teks dari Schilmiller.
Beradarkan bukti tersebut Schilmiller ditangkap atas tuduhan pornografi anak di bawah umur.
Menurut penyelidikan agen FBI, Jessica Hais, Schilmiller bertugas memberi arahan kepada remaja tersebut untuk merekam ekploitasi seksual terhadap anak-anak perempuan.
Schilmiller sendiri akan diektradisi ke Alaska untuk menghadapi dakwaan.
Menurut keterangan keluarga korban, Cynthia Hoffman sudah menganggap Dhenali Brehmer sebagai sahabat.
Cynthia memang mengalami maslah keterlambatan perkembangan mental.
Meski bertubuh remaja, mentalnya masih seperti anak usia tujuh tahun, dan hal itulah yang berujung petaka bagi dirinya.
"Dia seharusnya mendapatkan teman seperti yang dia inginkan, bukan orang-orang yang justru menghancurkannya," ungkap ayah Cynthia.
Baca Juga: Inilah Sosok Amsor, Penumpang yang Menyerang Sopir Bus sehingga Sebabkan Kecelakaan Maut Tol Cipali