Ternyata Pak Harto Sudah Siapkan ‘Penggantinya’ Sebelum Lengser dari Kursi Presiden pada Mei 1998

Selasa, 18 Juni 2019 | 13:30
thpardede

Pak Harto ketika mengumumkan mundur dari jabatan Presiden Indonesia.

Suar.ID -Tak banyak yang tahu, ternyata Soeharto atau Pak Harto sudah menyiapkan "penggantinya" sebelum mundur dari kursi presiden, Mei 1998.

Kita tahu, hingga saat ini, Pak Harto masih menjadi presiden paling lama di Indonesia.

Kekuasaannya membentang dari 1966 hingga 1998, kurang lebih 32 tahun.

Kekuasaannya tumbang setelah adanya krisis multidimensi yang saat itu melanda Indonesia.

Termasuk juga melambungnya harga sejumlah kebutuhan pokok.

Baca Juga: Tafsir Mimpi Melihat Kotoran Manusia, Nyatanya Berbeda Jauh dengan yang Kita Pikirkan

Akibatnya, gelombang reformasi pun muncul, dan mendesak Soeharto agar segera mundur dari jabatannya.

Karena desakan dari berbagai pihak, Soeharto kemudian memutuskan mundur dari posisinya sebagai presiden.

Meski demikian, sebelum didesak mundur dari jabatannya, Soeharto sebenarnya sudah pernah ditanya mengenai sosok yang akan menggantikannya.

Itu seperti yang terdapat dalam buku Sisi Lain Istana, Dari Zaman Bung Karno Sampai SBY karya J Osdar.

Dalam buku terbitan 2014 itu disebutkan, beberapa bulan menjelang Pemilu 1997, tepatnya pada Maret 1997, Soeharto pernah berdialog dengan anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Dialog tersebut terjadi di Bina Graha, komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Juga: Cuma Jagain Jodoh Orang, Inilah Sosok Mantan Kekasih Richard Kyle, Pacaran 6 Tahun tapi Tunangannya Sama Jessica Iskandar

Saat itu, anggota KNPI tersebut menanyakan sesuatu kepada Soeharto.

Tepatnya, mengenai pengganti Soeharto.

"Apakah Bapak tidak mempersiapkan pengganti sehingga dapat melanjutkan pembangunan?" tulis Osdar menirukan pertanyaan anggota KNPI tersebut.

Mendapati pertanyaan itu, Soeharto pun bereaksi.

Saat itu, Soeharto senyum, dan batuk-batuk kecil.

Selanjutnya, Soeharto memberikan jawabannya.

"Mekanisme dan sistemnya sudah ada, orangnya juga sudah ada, yakni satu dari 180 juta orang,” ujar Pak Harto.

“Masak tidak satu dari 180 juta orang yang mampu jadi presiden. Cari dari sekian banyak orang tersebut, pasti ada. Saya tidak berambisi jadi presiden seumur hidup, kenapa ribut-ribut.”

Tak hanya menjawab pertanyaan saja, Soeharto justru berbalik menyampaikan pertanyaan.

"Kapan saya berhenti jadi presiden?" tanya Soeharto.

Baca Juga: Inilah Sosok Amsor, Penumpang yang Menyerang Sopir Bus sehingga Sebabkan Kecelakaan Maut Tol Cipali

Mendengar pertanyaan Soeharto, sekitar 150 orang anggota KNPI yang saat itu ada di tempat itu mendengungkan suaranya.

Soeharto kemudian melanjutkan.

Dia mengatakan, tidak akan meletakkan jabatannya di tengah jalan, karena merupakan sikap yang setengah-setengah, dan melanggar UUD 1945.

"Itu sama saja dengan melanggar hukum," ujar Soeharto saat itu lalu batuk.

Mendengar jawaban Soeharto semacam itu, anggota KNPI lantas tersadar Soeharto agak marah.

Seorang anggota KNPI lainnya kemudian mengatakan sesuatu.

"Kami berharap Bapak bersedia dipilih lagi karena orang seperti Bapak ini jarang ada, apalagi keteladanan Bapak sudah Bapak tunjukkan selama ini, yakni menerapkan UUD 1945 dan Pancasila secara murni, dan konsekuen," kata anggota KNPI tersebut. (Ani Susanti/Tribun Jatim)

Artikel ini sudah tayang di Tribun Jatim dengan judul Soeharto Ternyata Sudah Siapkan Penggantinya Sebelum Mundur Jadi Presiden: Ada, Saya Tidak Berambisi

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya