Viral Video Perempuan Muda Menampar dan Membanting Bayi saat Mengganti Popoknya, Langsung Jadi DPO-nya Polisi Malaysia

Kamis, 13 Juni 2019 | 09:52
AsiaOne

Perempuan muda tertangkap kamera menyiksa bayi, dan langsung jadi DPO Polisi Diraja Malaysia.

Suar.ID -Polisi Malaysia sedang mencari seorang perempuan muda yang tertangkap kamera menganiaya bayi.

Video itu, yang kemudian menjadi viral di WhatsApp, menunjukkan seorang perempuan menampar dan memukul bayi perempuan sembari mengganti popoknya.

Video itu semakin viral ketika diposting ulang di halaman Facebook Polisi Diraja Malaysia pada 11 Juni kemarin.

Baca Juga: Tega Banget! Bayi Ini Meninggal karena Kelaparan Usai Ditinggal Orangtuanya Plesiran Selama Seminggu Bersama Temannya

“DERA BAYI: POLISI MOHON BANTUAN MAKLUMAT DARI ORANG RAMAI

Polis Diraja Malaysia (PDRM) memohon kerjasama orang ramai untuk menyalurkan maklumat berhubung video kes dera bayi, di bawah.

Orang ramai yang mempunyai maklumat boleh salurkannya menerusi:

1. Inbox Facebook Rasmi PDRM: Facebook.com/PolisDirajaMalaysia/

2. Twitter Rasmi PDRM: Twitter.com/PDRMsia

3. Whatsapp Jabatan Siasatan Jenayah di talian: 019-3019930

4. Tampil di mana-mana balai polis berhampiran.”

Begitu keterangan yang ditulis Kepolisian Diraja Malaysia dalam video tersebut.

Per 12 Juni ini, video tersebut setidaknya tidak ditonton oleh lebih dari 13 ribu dan dibubuhi 4.000 komentar.

Dalam video itu, wanita itu terlihat berulang kali menampar dan memelintir kaki si bayi yang menangis.

Pada satu titik dalam video, wanita itu terlihat menggantung gadis itu ketika mencoba melepas bajunya.

Baca Juga: Bukan Teknik Smokey Eyes, Ini Dia Makna 'Sebul' Asap Rokok ke Pengantin Wanita dalam Video Viral Ini

Video itu direkam oleh orang lain juga di ruangan itu, yang tidak ikut campur ketika penyiksaan itu terjadi.

Dalam sebuah pernyataan kepada media lokal, kepala komunikasi korporat Kepolisian Kerajaan Malaysia Datuk Asmawati Ahmad mengatakan, sejauh ini tidak ada laporan polisi yang dibuat mengenai masalah ini.

Dia juga mendesak siapa pun yang memiliki informasi tentang video untuk maju dan membantu penyelidikan.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya