Suar.ID- Banyak anak-anak telah mengenal berbagai perangkat teknologi sejak dini, terutama smartphone.
Saat ini, melihat balita memainkan smartphone sudah menjadi hal biasa.
Tak bisa dipungkiri, fenomena tersebut bisa menimbulkan keuntungan sekaligus kerugian.
Keuntungan yang bisa dirasakan misalnya membantu ibu membuat anteng buah hatinya saat melakukan perjalanan jauh.
Dengan bermain smartphone, biasanya mampu mengurangi perasaan bosan anak-anak sepanjang perjalanan sehingga anak-anak tak rewel.
Namun, kebiasaan bermain smartphone juga bisa menimbulkan kerugian, terutama apabila dilakukan secara berlebihan.
Seperti dilansir dari China Times (9/6/2019), nasib malang harus dialami oleh seorang bayi perempuan berusia 2 tahun karena bermain ponsel selama lebih dari setahun.
Orangtua dari bayi malang itu telah membiarkan anaknya bermain ponsel sejak usia 1 tahun.
Baca Juga: Beginilah Rutinitas Sehari-hari Pangeran Harry dan Meghan Markle dalam Merawat Archie
Akibat kebiasaan tersebut, sang bayi yang diketahui bernama Xiao Man dari Jiangsu, Tiongkok, didiagnosis menderita miopi atau rabun jauh.
Bahkan, rabun jauh yang diderita oleh bayi malang itu terbilang sangat parah, mencapai 900 derajat.
Sebelum diperiksa oleh dokter, bayi itu sebenarnya sudah menunjukkan tanda-tanda permasalahan mata.
Sejak sering memainkan smartphone, Xiao memiliki kebiasaan menyipitkan mata dan mengerutkan kening.
Baca Juga: Dianggap Sangat Sopan, Posisi Tangan Keanu Revees Saat Berfoto Bareng Wanita Jadi Sorotan
Namun, anggota keluarga Xiao menganggapnya hanya kebiasaan buruk biasa dan tidak melakukan apa-apa.
Baru kemudian setelah orangtua Xiao memutuskan untuk membawa Xiao ke dokter, mereka terkejut karena buah hati tercintanya telah mengalami rabun jauh parah.
Dokter yang memeriksa bayi malang itu mengatakan bahwa Xiao terlalu muda untuk menggunakan perangkat elektronik.
Hal yang lebih menyedihkan, kerusakan mata yang diderita olej Xiao dinyatakan tidak dapat dipulihkan.
Bahkan, menurut dokter, bisa saja semakin bertambah tua, pandangan Xiao yang pendek bisa memburuk.
Hanya karena orangtua bayi itu merasakan manfaat smartphone yang membuat anaknya jadi diam dan tenang, justru membuat buah hati tercintanya harus mengalami penderitaan karena matanya kini bermasalah.
Dokter menyarankan agar anak-anak di bawah usia tiga tahun tidak boleh menggunakan gadget elektronik sama sekali, sementara mereka yang berusia antara tiga dan enam tahun hanya boleh menggunakan perangkat ini selama maksimal 30 menit setiap hari.
Dia menambahkan bahwa orang tua harus waspada terhadap gejala atau perilaku dari anak-anak mereka yang bisa menjadi tanda masalah dengan penglihatan mereka.
Termasuk sering menggosok mata, sering berkedip, menyipit, mengerutkan kening dan tindakan serupa.