SUAR.ID - Perasaan tak siap menjadi seorang ayah mungkin dirasakan oleh sebagian pria.
Namun, keterlaluan jika ketidaksiapan itu menjadi alasan untuk membunuh sang anak yang bahkan masih berada dalam kandungan.
Dilansir dari Dailymail.co.uk (11/6/2019), Hal itu dilakukan oleh seorang ayah asal Herlesden, London Barat Laut, bernama Harief Pearson.
Pria muda berusia 22 tahun itu mencoba membunuh anaknya yang masih dalam kandungan dengan cara yang kejam.
Baca Juga: Pengakuan Pengasuh Anak yang Tega Bunuh Bayi Berusia 3 Bulan di Bogor, Penyebabnya Sangat Sepele!
Pembunuhan terhadap jabang bayi yang masih di dalam kandungan itu bahkan direncanakan oleh Pearson.
Ia mengajak sepupunya yang juga berusia 22 tahun, bernama Kydie McKenna dan juga seorang gadis yang masih berusia 15 tahun, yang tak dapat disebutkan namanya, untuk membantunya mengugurkan kandungan seorang wanita, sang korban, yang merupakan kekasihnya sendiri.
Untuk melancarkan niatnya menggugurkan kandungan sang kekasih, Pearson terlebih dahulu mencari tahu di google menggunakan teleponnya untuk mencari tahu bagaimana cara mengugurkan kehamilan yang tidak diinginkan.
Selain itu, ia juga mencari tahu tentang apa yang bisa dilakukan heroin untuk bayi yang belum lahir.
Sebelumnya, korban yang masih berusia 17 tahun disandera pada 12 Desember tahun lalu (2018) di rumah Pearson.
Saat disandera, wanita muda itu mendapat siksaan yang sangat mengerikan dari kekasih dan dua orang lain yang membantu kekasihnya.
McKenna (sepupu) dan remaja berusia 15 tahun yang membantu Pearson menyiksa korban dengan cara meninju, menginjak, dan menendang perut, punggung, serta dada wanita muda yang sedang hamil itu.
Bukan hanya itu saja, penyiksaan mengerikan lainnya didapatkan oleh wanita muda itu, kukunya dirobek dan wajahnya yang berlumuran darah disiram menggunakan alkohol.
Selama sang kekasih disiksa, dengan teganya Pearson mengatakan, "Saya belum berpikir ia sudah mati, lanjutkan" sebelum meninggalkan ruangan.
Kemudian saat korban meminta air, justru deterjen cucian yang dituangkan ke dalam mulutnya, hal itu diungkapkan korban di pengadilan.
Penyiksaan itu dihentikan ketika Pearson merasa khawatir ibunya akan pulang.
Namun, Pearson sempat memperingatkan korban, bahwa ia akan dibunuh, sebelum kemudian dibawa keluar dan dibuang ke jalan.
Baca Juga: Diskon dan Promo Ojek Online Bakal Dihapus, Tarif Ojol Akan Jadi Lebih Mahal
Beruntung, sang korban dan anak dalam kandungannya berhasil selamat.
Kemudian, ia melaporkan kejadian yang menimpanya kepada pihak berwajib.
Pearson dan dua pelaku lainnya pun kini harus menghadapi hukuman penjara.
Remaja berusia 15 tahun yang diketahui berasal dari daerah Hammersmith, mengakui perbuatannya, bahkan ia mengaku bersalah atas pencurian.
Baca Juga: Seram! Keluarga Ini Dikejutkan oleh Penampakan Sosok Mengerikan dalam Foto yang Diambil Saat Lebaran
Hal sama dilakukan oleh sepupu Pearson, McKenna, yang berasal dari Park Royal, London Barat Laut, ia mengakui perbuatannya.
Luisa Stuart, dari CPS (The Crown Prosecution Service), mengatakan: ‘Ini adalah serangan ganas, memalukan dan direncanakan pada korban hamil muda yang rentan. Itu diatur oleh Pearson karena dia tidak ingin menjadi seorang ayah.
‘Saya berharap hukuman ini memberikan tingkat kenyamanan bagi korban yang telah menunjukkan keberanian luar biasa selama penyelidikan dan persidangan ini. CPS menanggapi tuduhan kekerasan dengan sangat serius dan akan menuntut para pelaku di mana ada cukup bukti untuk melakukannya. '
Ketiga pelaku akan kembali untuk hukuman pada 5 Juli.
Baca Juga: Baru Pertama Kali Naik Gunung, Gaya Berpakaian Yuki Kato di Gunung Slamet Jadi Sorotan