Suar.ID -Berawal dari iseng-iseng, Andi akhirnya menjadi satu dari 20 orang yang dapat hadiah umrah gratis dari Pemkot Palembang.
Dia menjadi satu dari sekian orang yang dianggap paling rajin salat Subuh di masjid, lapor Antara Selasa (11/6).
Penilaian ini sendiri, masih menurut laporan yang sama, menggunakan aplikas Si Abuh yang merupakan aplikasi absen salat Subuh yang digagas oleh Walikota Palembang, Harnojoyo.
Baca Juga: Viral Potret Kondisi Beruang Madu di Kebun Binatang di Singkawang, Kurus Kering Memprihatinkan
Andi mengaku tak menyangka meraih peringkat enam dari ribuan pengguna Si Abuh yang diberangkatkan umrah.
“Awalnya hanya iseng-iseng mencoba aplikasi Si Abuh, ternyata benar dapat umrah,” ujar Andi.
“Kebetulan rumah saya dekat masjid,” tambah warga Sukabangun 2, Kota Palembang, yang ternyata seorang guru swasta itu.
Tak hanya Andi, Pemkot Palembang juga memberangkatkan 19 orang lainnya.
Jadi kalau ditotal jumlahnya 20 orang.
“Kami serahkan hadiah umroh kepada 20 orang sebagai apresiasi pemkot kepada masyarakat yang sudah bersungguh-sungguh salat subuh,” ujar Harnojoyo kepada Antara.
“Sekaligus, menggunakan aplikasi Si Abuh sesuai janji kami awal Ramadan lalu.”
Adapun 20 orang yang mendapat hadiah umrah gratis itu terdiri atas 10 masyarakat umum dan 10 pegawai Pemkot, baik yang PNS maupun non-PNS.
Dari sekian orang yang diberangkatkan itu, tiga orang di antaranya bahkan masih ada hubunga keluar satu dengan yang lain.
Walikota berharap, hadiah umrah ini dapat memotivasi masyarakat Kota Palembang untuk lebih rajin salat Subuh.
Lebih-lebih, lanjutnya, bagi 20 orang yang sudah mendapatkan hadiah tersebut.
“Kami terus membuka kesempatan bagi warga Kota Palembang yang ingin umroh, pakai terus aplikasi Si Abuh karena program ini terus berlanjut," ujar Harnojoyo
Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Setda Kota Palembang Riza Fahlevi menerangkan, penilaian ini dilakukan selama bulan Ramadan kemarin.
“Dengan otomatis, yakni warga yang tidak absen sehari saja maka langsung gugur,” jelas Reza.
Selama bulan suci itu, lanjutnya, warga meski hadir di masjid dan mengabsen lewat Si Abuh 45 menit sebelum azan subuh.
Sejurus kemudian, aplikasi tersebut akan mendeteksi lokasi masjid, jika warga mengabsen dari rumah maka poinnya hilang.
Tak berhenti sampai situ, setelah absen, pengguna Si Abduh harus berselfie di masjid sebagai bagian dari verifikasi.
Proses tersebut harus cepat dilakukan setiap hari karena aplikasi juga mengurutkan peringkat berdasarkan waktu terawal.
Tak hanya ketika Ramadan, Reza melanjutkan, aplikasi Si Abuh juga akan tetap berlanjut di luar Ramadan.
“Tapi kuotanya hanya tiga orang setiap dua bulan sekali,” terangnya,
Tak hanya itu, waktu absennya juga diperlambat menjadi 15 menit sebelum azan subuh.