Rupanya Ada 'Desa Kurcaci' di Iran, Rumah Penduduknya Saja Tak Sampai 2 Meter Tingginya

Minggu, 09 Juni 2019 | 12:23
Nezare / Twitter

Suar.ID –Di salah satu sudut terpencil di Provinsi Khorasan, Iran Selatan, dekat dengan perbatasan Afghanistan, ada sebuah desa yang dijuluki sebagai 'Desa Kurcaci'.

Desa ini bernama Makhunik, dan telah ada sejak 1.500 tahun lalu, dimana dulu penduduknya memiliki tinggi tak lebih dari 1 meter.

Penduduk di sana terindikasi menderita dwarfisme, kondisi di mana seseorang tidak mengalami pertumbuhan normal.

Mohammad M. Rashed/Amusing Planet

Dari sekitar 200 meter rumah batu dan tanah liat yang membentuk desa kuno, 70 - 80 di antaranya memiliki ketinggian yang sangat rendah.

Baca Juga: Dapat Panggilan Darurat dari Seorang Wanita, Polisi Kaget Diminta Tangkap Hewan Ini

tripyar.com

Rumah itu tingginya kurang dari 2 meter, dengan pintu yang sangat pendek, membuat orang harus membungkuk untuk melewatinya.

Beberapa dari rumah-rumah ini memiliki langit-langit serendah 140 cm.

Perkawinan antara kerabat dekat, pola makan yang buruk, dan air minum yang tercampur merkuri.

Selama berabad-abad, leluhur Makhunik hidup dalam isolasi.

Baca Juga: Merayakan Lebaran Bareng Marsha Aruan, Gaya Pacaran El Rumi Jadi Sorotan dan Dianggap Beda dengan Al Ghazali

Twitter/@monji12info

Wilayah ini kering, sunyi, dan tandus yang membuat tanaman sulit untuk tumbuh serta binatang sulit diternakkan.

Lobak, gandum, barley dan buah yang disebut jujube adalah beberapa tanaman yang dapat tumbuh di sana.

Penduduk hidup dengan makan-makanan vegetarian seperti kashk-beneh (terbuat dari whey dan sejenis kacang pistachio yang tumbuh di pegunungan) serta pokhteek (campuran whey kering dan lobak).

Malnutrisi berkontribusi secara signifikan terhadap defisiensi tinggi penduduk.

Twitter/@Irannewspaper

Baca Juga: Fakta Unik di Balik Perilisan Sepatu Adidas Yeezy Boost 350 V2 Black, Rela Antre dari Pukul 6 Pagi hingga Ludes dalam 20 Menit

Isolasi juga memaksa orang untuk menikah di antara keluarga dekat, memungkinkan gen buruk dimiliki oleh kedua orangtua yang dapat menurun pada anaknya.

Beberapa gen ini berkontribusidalam dwarfisme.

Pada pertengahan abad ke-20, desa ini mulai tersentuh pembangunan jalan dan akses kendaraan yang memudahkan penduduk untuk mencari kebutuhan sehari-hari.

Termasuk juga bahan makanan, mereka mulai dapat menyantap nasi dan ayam. Alhasil, dwarfisme mulai berkurang.

Twitter/@monji12info

Baca Juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang Tajir Melintir Bagi-bagi Angpao Lebaran ke Keponakannya, Ternyata Isinya Segini Lo!

Mengutip sputniknews.com pada 2016 lalu, sekitar 700 orang masih tinggal di Desa Makhunik.

Desain rumahnya juga masih mempertahankan unsur-unsur arsitektur Neolitik.

Warnanya juga masih sama seperti saat dulu digunakan sebagai kamuflase dari penjajah. Sulit melihat keberadaan desa ini dari kejauhan.

tripyar.com

Desa Makhunik di Provinsi Khorasan, Iran Selatan.

Tetapi, mereka masih hidup susah. Para pemuda memilih pergike kota untuk mencari pekerjaan, para wanita menenun, sedangkan yang lansia bergantung pada subsidi pemerintah.

Meski begitu, arsitektur rumah yang unik mirip dengan jamur ini berpotensi untuk dijadikan tempat wisata.

Diharapkan penduduk Makhunik dapat menciptakan peluang lapangan pekerjaan maupun bisnis di desanya.

Baca Juga: Perlakuan Fadel Islami ke Anak-anak Muzdalifah Kembali Jadi Sorotan saat Foto Keluarga, Netizen: Kasihan Anaknya Nyempil

Tag

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum