Suar.ID – Kasus inses kembali terjadi, kali ini antara seorang mahasiswa asal Desa Maleber, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dengan saudara perempuan satu ayahnya.
Lebih mengejutkan lagi, cerita awal pertemuan mereka hingga terjadi hubungan badan dan bahkan menyebabkan sang gadis hamil, laiknya sinetron.
Melansir TribunJabar.ID, mahasiswa bernisial IN (21) ini berkenalan dengan gadis itu – sebut saja Bunga (16) – lewat facebook.
IN tidak mengetahui bila Bunga adalah saudara satu ayahnya karena memang sejak dalam kandungan sang ibu, ia tidak pernah bertemu dengannya.
Baca Juga: 9 Tahun Hilang, Google Maps Berhasil Temukan Keberadaan Kakek Ini, Namun Ada yang Janggal
“Tapi selama ini mereka tidak pernah bertemu dan tidak pernah tahu kalau tersangka dan korban tersebut adik kakak , saudara kandung beda ibu," kata Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso yang didampingi Kasat Reskrim AKP Hendra Virmanto dan Kasubag Humas Polres Ciamis Iptu Hj Iis Yeni kepada Tribun Jabar dan wartawan lainnya di Mapolres Ciamis, Rabu (29/5/2019).
IN dan Bunga pertama bertemu pada Agustus 2018, dan setelah itu terjadilah persetubuhan di bawah paksaan sebanyak 3 kali.
Korban gadis di bawah umur tersebut hamil dan kemudian melahirkan.
Akibat kejadian tersebut kedua belah keluarga dipertemukan.
Dari pertemuan tersebut semuanya kaget, karena ternyata dan baru diketahui kalau antara antara pelaku dan korban adalah anak dari bapak yang sama hanya saja beda ibu.
“Pelaku ditinggalkan bapaknya sewaktu masih di kandungan,” kata AKBP Bismo Teguh Prakoso.
Namun, apa mau dikata, Bunga terlanjur hamil dan telah melahirkan anak dari IN yang tidak lain adalah kakak sedarahnya.
Padahal, hubungan inses atau hubungan sedarah itu bisa menimbulkan risiko kelainan fisik yang besar bagi bayi tersebut.
Melansir Intisari, setidaknya 8 kelainan ini lah yang bisa saja diderita bayi IN dan Bunga yang lahir akibat hubungan sedarah kedua orangtuanya.
1. Rahang bawah lebih panjang
Keluarga bangsawan Habsburg mengatur pernikahan sedarah untuk melindungi kepentingan mereka sendiri.
Sayangnya, genetika mereka menghasilkan anak-anak yang memiliki rahang bawah yang panjang dan menonjol, sehingga tidak dapat berbicara dengan benar, tidak bisa mengunyah dan air liur menetes ke mana-mana.
Kasus terburuk ditemukan pada Charles II Spanyol yang juga mengalami cacat kognitif, dia baru belajar bicara usia 4 tahun dan berjalan pada usia 8 tahun.
Baca Juga: Wanita Ini Kaget saat Tahu Calon Suaminya Adalah Bocah yang Pernah Ia Temui 20 Tahun yang Lalu
2. Tengkorak memanjang di bagian belakang
Kebiasaan kerjaan Mesir yang sangat bergantung pada inses menyebabkan tulang tengkorak memanjang di bagian belakang.
Raja Tut misalnya, dia mengalami bentuk tengkorak seperti itu, bibir atas sumbing dan tuang yang hilang pada kakinya dan skoliosis.
3. Jari-jari menyatu
Kondisi jari-jari kaki atau tangan menyatu, membuatnya terlihat seperti berselaput adalah kondisi yang dialami oleh anak hasil inses.
Suku Vadoma di Zimbabwe memiliki jumlah yang tinggi terhadap kondisi ini yaitu jari yang aneh mirip unggas.
4. Hemofilia
Beberapa kerajaan besar Eropa dan Rusia yang melakukan inses melihat keturunan mereka memiliki masalah dengan sulitnya pembekuan darah (hemofilia), sehingga luka yang sederhana dapat menyebabkan pendarahan serius yang dapat menyebabkan infeksi dan bahkan kematian.
5. Mikrosefali
Orang yang melakukan pernikahan inses yang meningkatkan kondisi yang disebut dengan microcephaly, di mana seorang anak lahir dengan kepala kecil yang sering berarti otak juga tidak berkembang.
6. Bibir sumbing
Akibat inses adalah bibir sumbing yang terjadi di atap mulut tidak terbentuk dengan benar, dengan demikian bagian ke saluran sinus juga terbuka yang membuat sulit untuk makan, menelan, bernapas, dan bahkan sulit berbicara.
7. Asimetri berat
Keturunan inses, terutama setelah banyak generasi inses, memiliki kedua sisi wajah yang tidak sama (asimetri).
Mata bisa lebih tinggi atau lebih rendah, telinga mungkin tidak rata, dan mulutnya mungkin miring.
8. Tubuh mini
Anak-anak keturunan inses memiliki masalah dengan ketidaksuburan dan akhirnya mereka melihat adanya penyakit Ellis-van Creveld.
Penyakit ini terkait dengan dwarfisme (cebol), serta stunting dari ekstremitas dan masalah dengan jantung.
Baca Juga: 9 Tahun Hilang, Google Maps Berhasil Temukan Keberadaan Kakek Ini, Namun Ada yang Janggal