Irfansyah, Mantan Tentara TNI AD yang Dibayar 5 Juta untuk Tembak Mati Bos Lembaga Survei

Selasa, 28 Mei 2019 | 12:47
Tangkap layar KompasTV

Muhammad Iqbal menunjukkan salah satu tersangka kepemilikan senjata ilegal untuk aksi 22 Mei.

Suar.ID -Irfansyah alias IR menjadi satu dari enam orang yang dijadikan tersangka kepemilikan senjata ilegal di seputara Aksi 22 Mei.

Siapa sangka, sosok yang ditugasi mengeksekusi bos salah satu lembaga survei ini ternyata eks tentara TNI AD.

Selain menyasar bos lembaga survei, komplotan tersebut juga menerima perintah untuk menghabisi empat tokoh nasional.

Baca Juga: Dikenal Tajir Melintir, Reino Barack Ternyata Penah Jadi Tukang Antar Surat hingga Kelaparan di Negeri Orang

Kadiv Humas Polri Muhammad Iqbal menjelaskan dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam, Senin (27/5/2019), IR alias Irfansyah merupakan satu dari enam tersangka yakni HK, AZ, TJ, AD dan AV.

Di bawah komando HK sebagai leader, IR, AZ dan TJ masuk dalam daftar eksekutor yang dibekali senjata api oleh HK untuk membuat rusuh pada aksi 22 Mei.

Sementara AD dan AV alias VV, adalah pemasok dan penjual senjata api yang dibeli oleh HK lalu dibagikan ke eksekutor lainnya, termasuk Irfansyah.

Tapi pada Selasa (21/5), pergerakan Irfansyah lebih dulu dimatikan oleh anggota Mabes Polri yang menangkapnya di lapangan tak jauh dari rumah kontrakannya di Jalan Sukabumi, Jakarta Barat.

"Dia ditangkap di lapangan dekat Peruri," ungkap Angela selaku istri Irfansyah di rumahnya, Senin (27/5/2019) malam.

Sebelum ditangkap, sang suami memang mengatakan akan mengikuti aksi unjuk rasa yang digelar di Bawaslu pada 21 Mei 2019.

"Sebelumnya suami emang bilang mau ikut aksi itu. Sehabis makan malam dia pergi ke lapangan, dia emang suka nongkrong di sana," sambung Angela.

Setelah menangkap suaminya, polisi menggeledah rumah kontrakan mereka disaksikan Irfansyah.

Polisi berusaha mencari tiga senjata api ilegal yang diduga dimiliki Irfansyah untuk menghabisi tokoh pada aksi 22 Mei.

“Digeledah semua malam itu juga. Polisi cari-cari senjata, sampai ke rumah ibu saya yang enggak jauh dari sini juga ikut digeledah,” ujar Angela.

Baca Juga: Ini 4 Tokoh Nasional yang Jadi Sasaran Pembunuh Bayaran di sekitar Aksi 22 Mei, Ternyata Presiden Tak Termasuk

Namun, polisi tidak menemukan senjata, karena memang enggak ada, begitu kata Angela.

Meski tak menemukan senjata api, Angela menyebut polisi menyita sebuah anak panah yang dijadikan pajangan di rumah mereka.

Tak berhenti di situ, Angela pun menuturkan bahwa suaminya merupakan mantan prajurit TNI AD yang disertir lima tahun lalu.

Itu pun sewaktu belum menikahi Angela.

“Dulu dia TNI AD, tapi sudah keluar sejak sebelum nikah sama saya. Kalau enggak salah ada masalah soal tugas tapi persisnya saya enggak tahu," katanya.

Angela tak mengetahui persis apa pekerjaan Irfansyah.

Suaminya seakan tertutup untuk membicarkan masalah pekerjaan, bahkan kepada istrinya.

Sepengetahuannya, sang suami kerap diminta mengawal seseorang.

"Dia suka diminta ngawal-ngawal aja, saya juga kurang tahu pastinya," kata Angela.

Berdasarkan pantauan Tribun Jakarta, di tempat tinggal Irfansyah, terdapat stiker bertuliskan Prabowo-Sandi yang dipasang di pintu rumah.

Soal afiliasi politik Irfansyah, Angle mengaku tak tahu.

Saat ini, Angela pun terus bolak balik ke ruang tahanan Polda Metro Jaya untuk berusaha menemui Irfansyah.

Baca Juga: Tafsir Mimpi Menjadi Artis, Bersiaplah karena Anda akan Sukses Besar

“Saya tadi juga ke sana nungguin dari jam 10 siang sampai jam 3 sore tapi enggak bisa ketemu," katanya.

Sudah dua kali Angela mendatangi Polda Metro Jaya untuk menemui suaminya, namun tak mendapatkan akses.

Fakta-Fakta Irfansyah

1. Ditangkap tanpa perlawanan

Seperti disebut di awal, Irfansyah ditangkap pada Selasa (21/5) malam di Jalan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Penangkapan IR tersebut disaksikan oleh warga sekitar termasuk seorang warga bernama Udin.

Lebih lanjut Udin mengatakan bahwa IR ditangkap di belakang pos satpam Kompleks Peruri.

"Dia lagi duduk di sana, terus ada polisi beberapa orang samperin dan menangkap dia. Enggak ada perlawanan kok," ungkap Udin kepada TribunJakarta.com, Senin (28/5/2019) malam.

"Cuma polisinya emang lumayan banyak, ada beberapa orang," Udin menambahkan.

Meski kerap duduk di pojokan dekat pos satpam, Irfansyah jarang bergaul dengan warga sekitar.

"Orangnya diam. Saya juga sekadar kenal saja, pas ditangkap enggak bawa apa-apa kok dia terus langsung dibawa polisi," tutur dia.

Baca Juga: Ditanya Raffi Ahmad Tentang Kesediaannya Dipoligami, Begini Jawaban Nagita Slavina

2. Desertir TNI

Istri IR yakni Angela (28) mengatakan bahwa suaminya adalah mantan prajurit TNI AD yang desertir lima tahun lalu sebelum menikahinya.

"Dulu dia TNI AD, tapi sudah keluar sejak sebelum nikah sama saya. Kalau enggak salah ada masalah soal tugas tapi persisnya saya enggak tahu," kata Angela.

Rupanya IR memang tertutup soal pekerjaannya termasuk pada istrinya sendiri.

Angela juga mengatakan bahwa suaminya kerap diminta untuk mengawal seseorang.

"Dia suka diminta ngawal-ngawal aja, saya juga kurang tahu pastinya," kata Angela.

3. Dibayar Rp 5 juta

Sepanjang bulan April, HK mendapat perintah untuk membunuh pimpinan lembaga survei.

Keterangan itu didapat penyidik dari tersangka AZ karena sudah beberapa kali mensurvei rumah tokoh tersebut.

Eksekutornya adalah IR.

"Diperintahkan untuk mengeksekusi dan tersangka IR sudah mendapat uang sebesar Rp5 juta," terang Iqbal.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya