Beredar Bocoran Calon Jajaran Menteri Kabinet Jokowi, Ada Sandiaga Uno dan AHY Juga?

Selasa, 28 Mei 2019 | 08:46
Kolase Tribunnews.com

Sudah ada bocoran jajaran menteri dalam kabinet baru Jokowi, ada AHY dan Sandiaga Uno juga?

Suar.ID -Di tengah sengketa pemilu 2019 yang masih berjalan, rupanya sudah ada desas-desus, atau sebut saja bocoran, soal siapa saja yang bakal mengisi kabinet Jokowi nanti.

Banyak nama-nama baru yang digadang-gadang akan jadi Menteri dalam Kabinet Kerja Jilid II itu.

Kita tahu, perolehan suara Jokowi-Maruf Amin mendapat 85.607.362 atau 55,50 persen.

Sedangkan perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen.

Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen suara.

Meski demikian, kini sudah mulai beredar nama-nama anggota kabinet Jokowi-Maruf Amien periode 2019-2014.

Seperti dikutip Wartakotalive.com dari Tribunnews yang memperoleh bocoran susunan menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo jilid II periode 2019-2024.

Dalam susunan tersebut, ada perubahan pada beberapa pos menteri.

Namun, lebih banyak pos-pos menteri dan lembaga yang dijabat oleh orang-orang yang ada saat ini.

Dalam info tersebut, misalnya, Menkopolhukam akan dijabat oleh Moeldoko.

Sedangkan Sri Mulyani menjabat Menko Ekonomi.

Luhut Binsar Panjaitan tetap sebagai Menko Kemaritiman.

Wajah Baru

Nama-nama baru yang disebut dalam informasi yang kini beredar antara lain Pramono Anung, Mahfud MD, Adira Irawati, Andi Widjajanto, Rizal Malarangeng, dan Johan Budi SP.

Ada juga nama Chatib Basri, Yenny Wahid, Saifulah Yusuf hingga Grace Natalie.

Menariknya, ada nama AHY serta Sandiaga Uno yang duduk dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin.

Saat coba dikonfirmasi, salah seorang anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi yang enggan disebut namanya, tegas membantah informasi tersebut.

“Kami masih fokus pada perhitungan suara. Kami tidak membuat dan belum berpikir nama-nama anggota kabinet," ujarnya kepada Tribunnews.com, baru-baru ini.

Reaksi Sandiaga

Sementara Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno membantah mendapatkan tawaran jabatan dari kubu Jokowi-Maruf.

Hal itu sekaligus membantah pernyataan Koordinator Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.

“Ke saya sih enggak ada. Nanti mungkin bisa dicek ke Pak Prabowo, tapi ke saya enggak ada tawaran sama sekali," ungkap Sandiaga Uno ditemui usai menghadiri acara di Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2019).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan pihaknya masih fokus menyelesaikan proses pemilu hingga ke tahap akhir.

"Saya yakin semua pihak masih menahan diri karena ini kan bukan tentang bagi-bagi jabatan," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Dahnil menyebut Prabowo-Sandi ditawarkan jabatan politik.

"Banyak sekali tawaran-tawaran jabatan ke Prabowo, Bang Sandi. Bang Sandi berulang kali menyebutkan bahwa ia tidak akan tertarik dengan tawaran-tawaran jabatan," kata Dahnil, Kamis (23/5/2019).

Kabinet Jokowi

Presiden Joko Widodo kembali terpilih berdasarkan hasil rekapitulasi Pemilu Presiden 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Saat disinggung soal rencana pembentukan kabinet, menurut Jokowi, ada dua aspek utama yang harus dimiliki jajaran kabinetnya nanti.

"Saya sampaikan bolak-balik, mampu mengeksekusi program-program yang ada, kemampuan eksekutor yang paling penting.

Memiliki kemampuan manajerial yang baik, seperti mengelola sebuah ekonomi, baik ekonomi makro, kemampuan ekonomi daerah, semuanya," kata Jokowi seusai menghadiri Silaturahim Nasional dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5/2019).

Selain sebagai eksekutor program yang mumpuni, Jokowi juga menginginkan jajaran kabinetnya nanti bisa menangani masalah-masalah yang ada dengan benar.

"Mampu mengelola dari sekian masalah, problem, persoalan-persoalan yang ada dengan program dan eksekusinya benar," kata dia.

Selain itu, Jokowi juga menekankan pentingnya menteri-menteri yang berintegritas.

"Ya kalau yang lainnya memiliki intergritas, memiliki kapabilitas yang baik. Tapi yang paling penting adalah mampu mengeksekusi, memiliki kemampuan manajerial yang baik. Dua hal yang penting itu," kata dia.

Meski demikian, ia enggan berbicara soal komposisi menteri dari kalangan partai politik dan non partai politik.

"Saya enggak berbicara masalah partai politik dan non partai politik, lebih penting kemampuan, (seperti) yang saya sampaikan tadi," ujarnya.

Sebut nama ketum HIPMI

Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo merasa Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( HIPMI) Bahlil Lahadalia cocok jika menjadi menteri.

"Saya melihat-lihat adinda Bahlil ini kelihatannya cocok jadi menteri. Saya lihat dari samping, saya lihat dari bawah ke atas, cocok ini kelihatannya," kata Jokowi disambut sorakan dan tepuk tangan para peserta acara HIPMI.

Menurut Jokowi, Bahlil merupakan sosok yang cerdas dan pintar menghidupkan suasana.

Ia pun menanyakan ke para peserta acara apakah Bahlil cocok menjadi menteri.

"Kan pas, kan?" tanya Jokowi.

"Pas," jawab para peserta secara serentak.

"Siapa yang setuju?" tanya Jokowi lagi.

"Setuju," jawab para peserta.

"Jadi kalau nanti beliau ini terpilih ya enggak usah kaget," sambung Jokowi.

Seusai acara silaturahim dan buka puasa bersama usai, Jokowi menjelaskan orang-orang yang akan mengisi kabinet pemerintahan nanti harus sosok yang mampu mengeksekusi program-program yang ada.

"Mampu mengeksekusi program-program yang ada, kemampuan eksekutor yang paling penting. Memiliki kemampuan manajerial yang baik," kata dia.

Selain itu, Jokowi juga mengharapkan sosok yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan dengan tuntas.

"Mampu me-manage dari sekian masalah, problem, persoalan-persoalan yang ada dengan program dan eksekusinya benar," kata dia.

Saat ditanya apakah Bahlil layak menjadi menteri, Jokowi memandang Bahlil memiliki kriteria itu.

"Tadi, salah dua tadi sudah masuk, kemampuan manajerial ya kan, kemampuan mengekseskusi. Saya lihat memiliki itu," ujarnya.

Tanggapan PDIP

PDI Perjuangan melalui Hasto Kristiyanto menanggapi Presiden Jokowi yang menyebut Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia pantas menjadi menteri di kabinetnya.

Menurut Hasto, Presiden Jokowi sudah tahu betul karakter orang-orang yang cocok bekerja dengannya.

"Kewenangan untuk memutuskan menteri ada di Presiden, dan untuk itu beliau akan mencermati. Dan pengalaman lima tahun ini, Pak Jokowi tahu mana sosok yang pantas jadi menteri itu," kata Hasto di DPP PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (26/5/2019).

Hasto memastikan, orang yang akan dipilih oleh Jokowi adalah sosok yang memiliki kemampuan di bidangnya.

Selain itu, sosok itu juga mampu membawa perubahan di kementerian yang dipimpinnya kelak.

"Bukan hanya sekadar aspek usianya muda, seorang menteri itu pemimpin. Maka dia harus memahami kepentingan yang dipimpinnya, punya leadership, punya kemampuan transformatif untuk membawa perubahan," ucap Hasto.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul BOCORAN Calon Menteri Kabinet Jokowi Mulai dari AHY, Sandiaga, Grace Natalie hingga Yenny Wahid

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya