Suar.ID - Seorang gadis bernama Charlene Downes, dinyatakan menghilang dari Blackpool, Inggris, pada 1 November 2003.
Sejak saat itu, gadis itu tidak pernah terlihat lagi.
Polisi, keluarga, serta teman-temannya yakin bahwa gadis yang saat itu berusia 14 tahun telah terbunuh.
Misteri hilangnya Charlene Downes dibuatfilm dokumenter di Channel 5 yang terdiri dari tiga bagian dengan judul: "The Murder Of Charlene Downes".
Film dokumenter itu menceritakan bahwa pada hari Charlene masih hidup, seorang pedofil yang dihukum telah diizinkan masuk ke rumah sebuah keluarga Charlene.
Pria pedofil itu telah diundang oleh ayahnya Charlene, Bob, yang bertemu dengan pedofil itu saat minum-minum di pub.
Bob bersikeras bahwa dia tidak tahu kalau pria itu mengaku bersalah atas kejahatan terhadap dua gadis berusia 10 tahun.
Jadi Bob tidak tahu kalau "teman" yang diajak ke rumahnya itu ternyata seorang pedofil.
Dia mengatakan yang pertama dia tahu tentang masa lalu "teman" kejinya itu adalah ketika dia di pengadilan, tiga hari setelah Charlene menghilang, untuk melihatnya di penjara.
Ibu Charlene, Karen, berkata, "Aku merasa ngeri ketika tahu (dia pedofil). Aku tidak akan pernah sudi membiarkannya masuk ke rumah."
Teman Bob, Glen, mengklaim telah melihat perilaku "tidakberes"antara Charlene dan pedofil yang dihukum itu.
Dia berkata, "Aku pernah melihatnya duduk di pangkuannya. Aku hanya berpikir tindakan itu tidak tepat."
Film dokumenter itu juga mengklaim telah melihat laporan layanan sosial bahwa telah terjadi "insiden" antara Charlene dan pria pedofil itu pada hari dia menghilang.
Namun "insiden" itu tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut.
Polisi percaya Charlene telah dibunuh tidak lama setelah dia menghilang, tetapi tubuhnya tidak pernah ditemukan dan tidak ada yang pernah dihukum karena pembunuhannya.
Pelaku pembunuhan Charlene hingga kini masih nihil.
Akan tetapi remaja itu menyembunyikan rahasia kelam.
Selama penyelidikan hilangnya Charlene, polisi bertanya kepada ribuan orang dan menemukan informasi terkait gadis remaja itu, di mana dikatakan dia "bertukar seks untuk makanan, rokok, dan kasih sayang".
Baca Juga: Kasus Hilangnya Roda Mobil yang Merajalela di Subang Membuat Warga Mulai 'Jenuh'
Sementara itu, ibunya masih menyimpan kenangan saat dia dan Charlene mengobrol.
Karen tidak akan pernah melupakan kata-kata terakhir yang dia ucapkan kepada putrinya yang masih kecil itu.
Sang ibu berkata kepadanya, "Jangan terlambat pulang sayangku."
Waktu itu Charlene menjawab, "Ya Bu, aku tidak akan pulang terlambat."
Namun setelah kejadian itu, Karen tidak pernah berbicara dengan putrinya lagi.
Polisi melancarkan perburuan besar menyusul menghilangnya remaja itu.
Petugas kepolisian mendapatkan sedikit informasi mengejutkan dari seorang pengusaha Blackpool, David Cassidy.
Dia mengklaim dua pemilik toko kebab - Iyad Albattikhi dan Mohammed Reveshi - bertanggung jawab atas hilangnya (dan tewasnya) Charlene.
Mengikuti informasi, desas-desus mengerikan beredar terkait remaja itu.
Salah satunya adalah bahwa Charlene telah dibunuh dan kemudian dibuang ke dalam kantong sampah hitam.
Dan yang kedua, ada klaim yang lebih mengerikan,dikisahkan gadismuda itu telah dibunuh dan tubuhnya digunakansebagai bahan kebab.
Albattikhi dan Reveshi selalu membantah terlibat dalam hilangnya remaja dan dugaanpembunuhan.
Menyusul penyelidikan polisi besar-besaran terhadap Albattikhi dan Reveshi, yang melibatkan pengawasan rahasia terhadap rumah dan mobil mereka, kedua orang itu didakwa.
Albattikhi dijerat dengan pembunuhan, sementara Reveshi dituduh membuang tubuhnya.
Keduanya diadili pada Mei 2007, tetapi juri gagal mencapai vonis.
Persidangan ulang diperintahkan untuk tahun berikutnya, tetapi pengawasan rahasia yang dikumpulkan oleh Polisi Lancashire ditemukan mengandung kesalahan, kasus itu dibatalkan dan orang-orang itu dibebaskan.
Kedua pria itu juga berulang kali membantah terlibat.(Adrie P. Saputra/Suar.ID)