Suar.ID – Selain karena prestasinya sebagai juara dunia lari 100 meter IAAF U20 tahun 2018 di Finlandia lalu, latar belakang Lalu Muhammad Zohri juga menyita perhatian publik.
Terutama setelah namanya dikenal usai menjuarai ajang tersebut, terkuak bagaimana kondisi rumah Zohri di kampung halamannya.
Rumah Zohri yang berada di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, boleh dikategorikan tidak layak huni.
Rumah masa kecil Zohri itu berdinding kayu dan lantainya pun bukan lantai keramik.
Baca Juga : Dicap Perebut Bini Orang, Lee Jong Hoon Sampai Dikawal Asisten Supaya Nggak Selingkuh!
Baca Juga : Anjing Cacat Selamatkan Bayi yang Dikubur Hidup-hidup Orangtuanya yang Masih Remaja
Atap rumahnya juga sudah rapuh, bahkan lemari untuk menaruh baju terlihat seadanya.
Seperti itu gambaran rumah Zohri yang foto-fotonya viral di media sosial tahun 2018 lalu usai ia menjadi juara dunia.
Berkat prestasinya, pemerintah dan banyak pihak pun memberikan penghargaan kepada anak bangsa berprestasi ini salah satunya dengan memperbaiki rumah Zohri.
Zohri berpesan, rumah tersebut boleh direnovasi asal tidak mengubah bentuknya.
Bukan tanpa alasan, rumah itu adalah rumah peninggalan orangtuanya dan memiliki kenangan yang tak akan terlupakan.
“Kami sudah sepakat tak akan mengubah rumah peninggalan orang tua kami. Rumah ini memiliki sejarah yang tak akan terlupakan. Kami minta diperbaiki, dinding-dinding rumah yang lapuk diganti dengan papan-papan baru,” kata Fazilla, kakak sulung Zohri kepada Kompas.com, Jumat (13/7/2018), lalu.
“Biarkan sudah menjadi kenangan masa-masa sulit adik saya...Kami sempat bicara dan kita sepakati ini rumah tetap berdiri dengan bantuan renovasi, tanpa mengubah bentuk dan ukurannya,” kata Fazilla.
Setahun berselang, kini rumah masa kecil Zohri sudah selesai direnovasi.
Melansir Kompas.com, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan renovasi rumah lama yang dilakukan bersama dengan TNI dan POLRI.
Baca Juga : Nonton Pikachu Berujung Trauma pada Anak Gegara Bioskop Tayangkan Trailer Film Horor
Renovasi rumah Zohri tersebut menghabiskan total biaya sebesar Rp30 juta.
Seperti pesan Zohri agar bentuknya tidak diubah, konsep renovasi mengikuti desain awal yakni fondasi batu kali menerus dengan sloof untuk konstruksi tahan gempa dan konstruksi kayu kelas I finishing plitur Kalimantan.
"Pihak keluarga Zohri ingin desain rumah tetap dipertahankan karena rumah tersebut memiliki banyak memori," ujar Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu(18/5/2019).
Dinding, atap, serta lantainya telah diganti tetapi tetap mempertahankan nuansa sebelumnya.
Rumah berukuran 5x7 meter itu dilengkapi lantai keramik, dan plafon triplek setebal 6 milimeter.
Ruangan dalam rumah itu terbagi untuk ruang tamu, satu kamar tidur, dapur kecil, dan kamar mandi.
Hunian sederhana itu juga dilengkapi dengan perabot berupa lemari, kursi, dan tempat tidur yang merupakan sumbangan dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).
Selain merenovasi rumah lama Zohri, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara juga membangun rumah baru lain untuk Zohri.
Rumah lain Zohri itu dibangun di atas lahan seluas 500 meter persegi. Lokasinya hanya berjarak sekitar 1,5 km dari rumah lama Zohri yang direnovasi.
Rumah yang dibangun seluas 60 meter persegi itu terdiri dari halaman depan dan samping, ruang tamu, dapur, toilet, dan tiga kamar tidur.
Selain itu, bangunan rumah dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas (PSU)/landscape, pagar keliling, serta bangunan pelengkap.
Pembangunan rumah Zohri itu dikerjakan oleh kontraktor CV Rekan Utama pada bulan Oktober hingga selesai pada Desember 2018.
Total biaya yang dibutuhkan sebesar Rp591 juta di mana dana diambil dari APBN tahun 2018.
Baca Juga : Dua Wanita Cantik Bersaing di Daftar Calon Menteri Milenial Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin
Baca Juga : Terungkap Sudah! Motif Suami yang Tega Bunuh Istrinya di Ketapang