Kisah Kakek yang Dianggap Gila karena Nekat 'Membelah Gunung' Selama 22 Tahun Demi Desanya

Jumat, 10 Mei 2019 | 03:30
Intisari/Adrie P. Saputra

Dasrath Manjhi

Suar.ID- Anda mungkin pernah mendengar cerita tentang pengorbanan seorang pria tua yang membelah gunung berbatu untuk membuat jalan dari desanya ke rumah sakit selama 22 tahun demibanyak orang.

Kisah penuh inspiratif itu telah diangkatdalam film berjudul "Manjhi - The Mountain Man" oleh sutradara India bernama Ketan Mehta.

Berdasarkan pada kisah nyata, film ini membawa kisah Manjhi menjadi terkenal di seluruh dunia sekitar tahun 2015.

Menurut laporan Hindustantimes, Dasrath Manjhi mulai membelah gunung berbatu seluas 91 meter ketika dia terlambat membawa istrinya, Falguni, ke rumah sakit pada tahun 1959.

Baca Juga : Malam-malam Rela Keliling Carikan Tempat Tinggal untuk Pemulung, Netizen dibuat Kagum dengan Kebaikan Hati Baim Wong

google

Dasrath Manjhi

"Dia sangat sedih karena istrinya tidak dapat diselamatkansetelahbertemu dokter."

"Dia bekerja tanpa lelah di sebuah tambang dan membangkitkan gagasan membangun jalan dari desanya ke rumah sakit," katanya laporan media setempat.

google

Dasrath Manjhi membuka akses dari desa ke rumah sakit lebih mudah.

Manjhi mulai menghabiskan 22 tahun menggali, memecahkan batu menggunakan kapak sampai penduduk desa mengatakandia gila.

Mengabaikanhinaan dari orang-orang desa, Manjhi akhirnya berhasil mengurangi jarak 70 kilometer dari Gehlaur ke Wazirgang, dan kini hanya butuh satu kilometer dari desanya ke rumah sakit.

Baca Juga : Saking Cintanya dengan Ikan Mas, Anak Ini 'Memeluknya' dan Membuat Ikannya Mati karena 'Kebaikannya'

google

Dasrath Manjhi membelah gunung.

Diketahui bahwa Dasrath Manjhi mendiami desa terpencil di Bihar dengan kondisi sangat memprihatinkan.

Tidak ada listrik atau pasokan air, orang-orang di sini hidup dalam situasi dan penindasan akibat sistem kasta.

Manjhi telah meninggal dunia pada pada 2007 akibat kanker dan namanya menjadi legenda di Bihar, nama Dasrath Manjhi Dwar diabadikan pada pintu masuk dan jalan desa tersebut.

Dia kini dikenang sebagai pahlawan desa. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : SinarHarapan.com.my

Baca Lainnya