Bukan Asal Memberi Nama, Asal Usul Desa Cawet di Pemalang ini Memang Berkaitan dengan Celana

Selasa, 07 Mei 2019 | 15:54
(tribunjateng/fajar bahrudin achmad)

Desa Cawet, Kecamatam Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Suar.ID – Sebuah desa di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, memiliki nama yang kalau Anda mendengarnya akan membuat tersenyum.

Nama desa ini adalah Desa Cawet. Desa Cawet lebih tepatnya terletak di Kecamatam Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Dalam bahasa Jawa memang, cawet berarti celana dalam.

Namun rupanya, pemberian nama desa ini dengan nama Desa Cawet juga berhubungan dengan celana.

Baca Juga : Lain dari yang Lain, di Thailand Jenis Kelamin Dibedakan Menjadi 18!

Baca Juga : Demi Rp1 Milliar, Bella Luna 'Terpaksa' Kawin Kontrak Selama Satu Tahun

Desa Cawet sendiri terdiri atas lima dusun, yaitu Dusun Kaliduren, Dusun Karangsemu, Dusun Keramat, Dusun Sipedang, dan Dusun Watugajah.

Keberadaan nama Desa Cawet menjadi bagian sejarah yang melekat dalam kehidupan masyarakat di sana.

Uniknya lagi, Kepala Desa Cawet Taufik Saleh, saat mencalonkan diri pada 2018 bersemboyan “Cawetku, Cawetmu, Cawet Kita Semua.”

Subhi (59), warga Cawet dari Dusun Sipedang mengatakan, nama Cawet diambil dari sesepuh desa.

(tribunjateng/fajar bahrudin achmad)

Balai Desa, Desa Cawet.

Seorang tokoh yang menjadi kepala desa pertama.

Dulunya kepala desa tersebut tidak memakai celana.

Hanya sebatas sarung yang kemudian diikat.

Lurahe iku mboten purun nganggo celana. Nganggone cawet (Tidak mau memakai celana, pakainya cawet). Cawet itu sarung yang dilinting di sekitar paha dan selangkangan. Lalu dipanggilah dengan sebutan lurah cawet,” katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu (5/5/2019).

Subhi menjelaskan, wilayah Desa Cawet yang berdiri paling awal adalah Dusun Watugajah.

Baca Juga : Demi Rp1 Milliar, Bella Luna 'Terpaksa' Kawin Kontrak Selama Satu Tahun

Baca Juga : Ternyata Begini Kelakuan Fadel Islami ke Anak Muzdalifah Usai Seminggu Menikah

Di sana juga terdapat makam sesepuh desa, termasuk makam Mbah Cawet.

Untuk mengetahui kebenaran adanya Mbah Cawet, Tribunjateng.com kemudian mendatangi makam di tengah persawahan.

Hal yang sama disampaikan oleh Uswatun Hasanah (55), warga Cawet Dusun Watugajah, istri dari Kiai Nur Iman pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum Desa Cawet.

Ketika itu Uswatun tengah sibuk bertani di sawahnya yang terletak di depan makam.

Menurutnya, nama cawet berasal dari nama sesepuh desa Mbah Cawing Tali.

Panggilan Mbah Cawing Tali sebab dulu orangnya hanya memakai celana dalam saja.

Ia menggunakan sarung lalu diikat dengan tali yang secara bahasa Jawa disebut cawing.

“Mbah Cawing Tali, oleh masyarakat disingkat Mbah Cawet. Beliau dulu orang yang babad alas desa ini. Selain itu, Mbah Cawet juga kepala desa dan penjaga makam Mbah Wasid,” katanya.

Ia menjelaskan di Cawet ada lima sesepuh desa, masing-masing Mbah Wasid, Mbah Sula, Mbah Tarwin, Mbah Sibu, dan Mbah Cawet.

Baca Juga : Warga Probolinggo Digegerkan Benda Diduga Meteor Jatuh, Bersamaan Terjadinya Fenomena Eta Aquarid

Baca Juga : Demi Rp1 Milliar, Bella Luna 'Terpaksa' Kawin Kontrak Selama Satu Tahun

Kelimanya juga merupakan penyebar agama Islam di Desa Cawet.

Namun yang baru di makamkan dan dibuatkan atap baru makam Mbah Wasid dan Mbah Sula.

Ia kemudian menunjukan makam Mbah Cawet yang berbentuk gundukan tanah di salah satu sawah.

“Ini makam Mbah Cawet. Harapan saya, inginnya makam ini dirawat kemudian dibuat rumah seperti makamnya Mbah Wasid dan Mbah Sula,” ungkapnya.

TribunJateng TV

Makam sesepuh Desa Cawet

Kepala Desa Cawet Taufik Saleh (39), menyebutkan ada beberapa versi asal- usul penamaan Cawet.

Ada yang menyebutkan leluhur awal di desa ini dulu datang hanya memakai penutup alat kelamin.

Penutup itu disebut oleh masyarakat sebagai cawing atau tali.

Cerita yang lain, penamaan cawet itu berasal dari dua nama tokoh, Mbah Cawing dan Mbah Tali.

Konon mereka kakak beradik.

Keduanya pun berperan dalam pembangunan desa ini, akhirnya diambilah nama mereka berdua sebagai nama desa.

Digabung cawing dan tali, jadinya cawet.

Ada juga yang mengatakan cawet itu dari bahasa Sunda.

Cawet dari kata cai dan awet, artinya sumber air yang awet.

“Tapi yang paling masyhur di desa ini kisah Mbah Cawing Tali, pembabad alas dan pemimpin Desa Cawet pertama,” katanya.

Menurut Taufik, makam Mbah Cawet yang saat ini ada di Dusun Watugajah di tengah area persawahan dulunya sebuah pemukiman warga.

Ia mengatakan di makam tersebut, ada dua makam wali yang sudah dibuatkan rumah atau atap.

Hanya saja menurutnya, makam Mbah Cawing Tali ada di luar area rumah makam.

“Dulunya area itu pemukiman warga. Tahun 1982 harus pindah karena dari kabupaten bilangnya ada indikasi bencana longsor. Akhirnya harus pindah,” jelasnya.

(tribunjateng/fajar bahrudin achmad)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Asal Usul Nama Desa Cawet di Pemalang Jawa Tengah, Ada Slogan 'Cawetku, Cawetmu, Cawet Kita Semua'

Baca Juga : Eka Gustiwana dan Angklung Udjo Cover Lagu 'On My Way Alan Walker dengan Cita Rasa Lokal, Keren!

Baca Juga : Greget! Diuntit oleh Hiu Harimau, Penyelam Ini Malah Mengajak Hiu Itu untuk 'Menari

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Sumber : Tribun Jateng

Baca Lainnya