Suar.ID - Seorang pria beruntung telah menemukan liontin Anglo-Saxon seharga 145 ribu poundsterling (Rp 2,7 milar).
Dia telah menemukan lebih banyak harta karun yang bernilai, BBC melaporkan pada Minggu (05/05/2019).
Temuan terbaru Tom Lucking (27) adalah sebuah bros yang berasal dari antara tahun 1200 hingga 1300 di Wymondham, Norfolk pada bulan September.
Pada tahun 2014,Tom menemukan liontin di Winfarthing, Norfolk yang berasal dari sekitar tahun 630 Masehi.
Baca Juga : Bule Ini Menyesal Menikah dengan Wanita asal Indonesia karena Harta Orangtuanya 'Diperas' Sampai Habis
Tom mengatakan bros yang menampilkan dua singa dan bertatahkan dua batu merah muda, adalah temuan "istimewa".
Liontin yang ditemukan oleh Tom Lucking terbuat dari emas.
"Saya menggali beberapa inci dan benda ini muncul," katanya.
"Ketika saya pertama kali mengambilnya dari lumpur, saya hanya melihat bagian belakangnya, tetapi saya membaliknya dan melihat pengaturannya."
"Saya duduk di sana dan sedikit mengaguminya."
Baca Juga : Selesai Kasus Guru Budi Hartanto, Ada Lagi Penemuan Mayat Tanpa Kepala dalam Ember di Tangerang
"Kepuasan itu datang daritemuan akan sesuatu yang istimewa."
Tom sekarang bekerja sebagai arkeolog penuh waktu, tetapi dia menemukan liontin dan bros emas perak saat mendeteksi logam di waktu luangnya.
Tom Lucking (paling kanan) lulus dari University of East Anglia
Dia mengatakan bagian uang dari penjualan liontin "Winfarthing Pendant" telah membantunya membeli rumah di Diss, Norfolk pada bulan Desember.
Itu terpilih sebagai karya seni favorit Inggris dalam jajak pendapat tahun lalu.
Tom telah mendeteksi logam sejak ia berusia 11 tahun dan telah menemukan barang-barang lainnya yang diklasifikasikan sebagai harta.
Pemeriksa Norfolk Jacqueline Blake menyatakan penemuan terbarunya sebagai harta, mengatakan bahwa Museum Kastil Norwich telah menyatakan minat untuk membelinya.
Jika dibeli, itu akan bergabung dengan Winfarthing Pendant di koleksi museum.
Siapa pun yang menemukan artefak emas atau perak yang diperkirakan berusia lebih dari 300 tahun diwajibkan oleh hukum untuk melaporkannya kepada pihak berwenang. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)