Maksud Hati Ingin Meregangkan Leher dengan Membunyikannya, Eh Pria Ini Malah Terkena Struk

Minggu, 05 Mei 2019 | 15:01
shutterstock via nypost.com

ilustrasi sakit leher

SUAR.ID - Saat kelelahan biasanya seseorang senang meregangkan leher ke berbagai arah hingga terdengar bunyi "krek".

Peregangan yang menimbulkan bunyi memang biasanya melegakan.

Rasanya badan jadi lebih ringan dan segar untuk kembali melanjutkan aktivitas.

Sayangnya, kebiasaan tersebut ternyata kurang baik.

Baca Juga : 7 Tahun Pakai Pil KB, Perempuan Ini Tiba-tiba Pingsan dan Terserang Stroke

Dilansir Cnn.com (2/5), Seorang pria mengalami stroke setelah melakukan peregangan pada lehernya.

Pria itu bernama Josh Hader dari Guthrie, Oklahoma.

Sesaat setelah melakukan peregangan, Hader langsung merasa mati rasa pada tubuh bagian kirinya.

Langkah pertama yang dia ambil adalah mengambil es batu di dapur untuk mengompres lehernya.

Tapi bahkan untuk berjalan ke dapur, dia harus memiringkan tubuhnya 45 derajat.

Baca Juga : Syahrini Tolak Makan Sushi saat Gala Dinner Pernikahnnya dengan Reino Barack, Ini Lho Alasannya

Karena khawatir, ayah mertuanya membawanya ke rumah sakit.

Hader dikirim ke Rumah Sakit Mercy kemudian dirawat di unit perawatan intensif selama empat hari. Setelahnya Hader masih harus dikirim ke terapi rawat inap.

Barulah Hader tahu apa yang menimpanya adalah stroke setelah dia diperiksa oleh dokter.

Dr. Vance McCollom, dokter yang memeriksa Hader, mengatakan bahwa Hader menderita stroke parah akibat tumbukan lehernya, tetapi situasinya bisa lebih buruk.

Bagaimana bisa meregangkan kepala menyebabkan stroke?

Baca Juga : Inilah Pisang Biru Jawa yang Banyak Sekali Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh Kita

Menurut McCollom, hal itu terjadi karena robeknya pembuluh darah yang terhubung ke bagian penting tubuh.

"Ketika dia menggelengkan lehernya dengan cepat, dia merobek pembuluh darah yang menuju ke tulang leher, di mana leher tersebut bergabung dengan tengkorak di pangkal otak," katanya.

"Cara dia memutar leher menyebabkan (pembuluh darah) terbelah dua,"imbuhnya.

Hal yang nampak sepele itu akhirnya mengubah hidup Hader. Ia harus mengalami stroke pada usia yang masih terbilang muda, 28 tahun.

Baca Juga : Video Detik-detik Penenggelaman 13 Kapal Asing Ilegal Asal Vietnam yang Dipimpin Langsung Menteri SusiHader harus memakai penutup mata selama beberapa minggu karena saraf terluka menyebabkan kelemahan pada salah satu otot yang masuk ke matanya.

Dia juga mengalami cegukan selama dua minggu. Itu salah satu yang membuatnya takut.

"Itu mengerikan. Benar-benar dua minggu cegukan sejak stroke terjadi. Pada akhirnya, cegukan akan membuatku hampir tidak mungkin bernapas selama beberapa detik, dan itu menakutkan," katanya.

McCollom mengatakan dia percaya bahwa cegukan terjadi karena stroke menimpa dasar otak.

Menurutnya, itu bukan pertama kalinya dia melihat seseorang dengan stroke seperti itu.

Stroke terjadi di dasar otaknya dan menyebabkan cedera pada salah satu sarafnya, yang melemahkan otot-otot yang menuju matanya.

Baca Juga : Pernah Bermimpi Diguncang Gempa Dahsyat? Ini Makna Mimpi Bencana Alam

Untungnya, setelah rehabilitasi dan perawatan, Hader sekarang jauh lebih baik dan kembali hidup mandiri.

“Saat ini, saya bisa berjalan tanpa alat bantu jalan atau tongkat, tetapi saya jauh lebih cepat lelah dari sebelumnya. Saldo saya masih sedikit bermasalah, tetapi tidak buruk. Sisi kiri saya sedikit gatal dan terasa lebih berat dari biasanya. Saya juga tidak memiliki kendali atas sisi itu seperti dulu. Sisi kanan saya tidak merasakan sakit tajam atau panas / dingin,” jelas Hader.

Baca Juga : Bocah SD Jualan Siomay untuk Menghidupi Biaya Sekolah, Sehari Dapat uang Rp 25 Ribu Kalau Dagangannya Habis

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber : CNN, Worldbuzz

Baca Lainnya