Suar.ID -Sebagai salah satu garda terdepan penjualan, sales promotion girl alias SPG kerap menjadi pusat perhatian.
Tak hanya itu, tak sedikit yang mencoba menggoda atau modus dengan cara meminta nomornya.
Bagaimanapun juga, itu adalah risiko pekerjaan.
Baca Juga : Mimpi Tenggelam, Inilah yang Akan Terjadi pada Kehidupan Anda
Saat ini tengah berlangsung ajang Telkomsel IIMS 2019 di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Aneka mobil dipamerkan di ajang tahunan ini.
Saat berkunjuntg ke sana, kita bakal menemukan banyak perempuan cantik.
Mereka biasanya berprofesi sebagai Sales Promotion Girls ( SPG) atau usher yang disewa suatu merek mobil dan sepeda motor.
Tidak mudah berprofesi sebagai SPG dan usher di pameran internasional.
Seperti disebut di awal, berpenampilan cantik, bersih dan tinggi semampai, membuat para SPG dan usher sering digoda oleh pria hidung belang.
Seperti yang diungkapkan Ayu Agustin, usher Suzuki 4W yang berada di Hall A, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Apalagi Telkomsel IIMS 2019 merupakan pertama kali dirinya bekerja menjadi usher.
“Banyak banget yang modus,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (3/5) kemarin.
“Caranya, minta nomor kontak aku, dengan alasan mereka biasanya juga punya acara. Jadi mereka minta kontak siapa tahu bisa join acara mereka. Tapi gak pernah aku kasih.”
Para SPG dan usher sering digoda oleh pria hidung belang.
Baca Juga : Prilly-Maxime Diisukan Putus, Denny Darko Terawang Ada Seseorang yang Ingin Hubungan Mereka Kandas
Perempuan yang akrab disapa Cherry ini mulai hafal modus pengunjung laki-laki yang hanya ingin menggodanya.
Modus lain kata Cherry yang sering dipakai yaitu minta foto bareng.
“Ada juga yang minta foto berdua. Tapi paling sering minta foto aku sendiri,” tambahnya.
“Sebetulnya jarang yang nanya produk ke aku. Paling cuma nanya varian mobilnya. Kalau yang sifatnya teknis aku langsung panggil sales-nya aja.”
Hal serupa diungkapkan Michelle Gavriel, usher Venom, merek audio mobil asal Jakarta.
Michelle mengatakan banyak laki-laki yang minta nomor kontak pribadinya, tapi tujuannya tidak jelas.
"Sering pada minta nomor aku. Dulu waktu awal-awal jadi usher karena aku belum tahu pernah aku kasih, tapi ke sini udah gak lagi,” katanya.
“Soalnya ganggu, banyak yang telepon, miss call dan lain-lain.”
Sebagai salah satu garda terdepan untuk mempromosikan suatu merek, Michelle sadar pekerjaan yang dipilihnya memang dekat dengan hal seperti itu.
Namun ia mengatakan imbalan yang didapat sebanding dengan risiko.
“Usher kan beda dengan SPG. Kalau usher hanya membagikan flyer dan mengajak pengunjung masuk ke booth,” katanya.
“Setelah itu sales yang kerja. Kalau SPG dia juga jualan. Aku sih masih nyaman menurut aku sebanding kok.”