Guyub, Pendukung Jokowi-Prabowo di Penjaringan Potong Tumpeng, di Cilandak Shalawatan Bareng

Sabtu, 04 Mei 2019 | 10:48

Tangkap layar Youtube Gerald Leonardo Agustino Silitonga

Suar.ID – Usai pencoblosan Pemilu 2019, suasana politik tetap menegang menunggu pengumuman resmi KPU siapa calon presiden dan wakilnya yang akan memimpin bangsa ini.

Di media sosial, perang komentar antara pendukung kubu 01 dan kubu 02 pun juga masih sangat mudah ditemukan.

Namun, kondisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di dua daerah di Jakarta ini, menyejukkan hati.

Mereka mengadakan acara bersama dengan tujuan mulia, yakni mempererat persaudaraan usai pemilihan.

Baca Juga : Digerebek Polisi Syariah, Pria Ini Terjun dari Lantai 3 Hotel, Nasib Teman Kencannya Tak Kalah Tragis

Baca Juga : Sandwich Indomie Jadi Makanan Favorit di Sydney, Harganya Setara Uang Makan 3 Hari Anak Kos

Melansir TribunJakarta.com, Kamis (2/5/2019) lalu, warga Gang Gembira, Jalan Kapuk Muara RT 009/RW 004, Penjaringan, Jakarta Utara berkumpul untuk makan bersama.

Acara yang dihadiri sekitar 150 warga itu terdiri dari pendukung paslon 01 maupun paslon 02.

Acara tersebut diisi dengan potong tumpeng sebagai simbolis rasa syukur serta doa bersama. Warga berbaur satu sama lain penuh rasa kekeluargaan.

"Ini adalah acara syukuran karena tanggal 17 April lalu Pemilu dapat berjalan lancar, aman, dan damai. Kita saling cari persaudaraan jangan sampai saling ribut ataupun masalah. Ini kita nunggu tanggal 22 Mei kita kan belum tahu siapa yang menang," kata Iksan (52), seorang warga yang juga ketua panitia.

Hendra (50) salah satu pendukung Jokowi-Amin menyambut baik acara tersebut dimana ia menyebut kerukunan antar warga di daerahnya sudah terjalin bertahun-tahun.

Senada dengan Hendra, Amat (60) pendukung Prawbowo-Sandi, juga mengutarakan mereka tetap berhubungan baik meski terjadi perbedaan siapa calon presiden yang dipilih.

"Demokrasi itu siapa aja, tidak ada saling memusuhan. Saling damai warga sini. Ini saudara-saudara sini," kata Amat.

Pendukung Jokowi-Prabowo shalawatan bareng

Lain lagi dengan acara yang dilakukan pendukung dua paslon tersebut di Cilandak Timur, Jakarta Selatan.

Baca Juga : Kadung Banjir Ucapan Selamat, Jalan Mulan Jameela Melenggang ke Senayan Ternyata Suram

Baca Juga : Seorang Pria Diselamatkan dari Kematian oleh Gadis yang 11 Tahun Lalu Ia Kuliahkan di Kedokteran

Melansir Kompas.com, relawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dari kalangan santri yang tergabung dalam Barisan Gus dan Santri (Baguss Bersatu) mengajak pendukung Prabowo Subianto untuk shalawatan bersama, Jumat (3/5/2019).

Acara tersebut untuk merajut kembali tali silaturahim, terutama sesama kaum santri, agar tidak terpecah belah pascapilpres.

“Pilihan politik boleh berbeda. Tapi, kita tidak bisa membohongi dari mana kita berasal. Sesama santri, sesama kaum sarungan, tahu bahwa ada saatnya kompetisi itu harus diakhiri dan berpikir tentang kemaslahatan umat,” kata Didin dari Baguss Bersatu, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (3/5/2019) malam.

Kompas.com

Jokowi dan Prabowo

Meski diadakan oleh relawan paslon 01, namun panitia pelaksana dan tim sibuk berasal dari pendukung kedua kubu.

Menurut Didin, saat ini yang terpenting adalah persatuan Indonesia, dan salah satu yang dapat menyatukan adalah dengan bershalawat bersama.

“Ini sudah bukan soal 01 atau 02. Ini soal 03, yakni persatuan Indonesia. Apa yang bisa mempertemukan kedua kubu? Ya, sholawatan. Apalagi ini menjelang Ramadhan. Sekalian megengan, sekalian sholawatan, sekalian merajut silaturahim lagi pascapilpres,” katanya.

Didin pun berharap shalawat yang dipanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW juga bisa menebar rasa kasi kepada sesama.

“Harapannya, pesan kasih yang selalu kita panjatkan untuk Nabi Muhammad selama beribu-ribu kali membuat kita bisa dengan mudah menebar rasa kasih kepada sesama," katanya.

Baca Juga : (Video) Seorang Bocah Tega Lempar Anjing dari Atas Tebing ke Laut!

Baca Juga : Beredar Video Napi Diseret Saat Dipindahkan di Nusakambangan, Para Tahanan Itu Bukan Narapidana Biasa

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Sumber : kompas, Tribun Jakarta

Baca Lainnya