Putus Asa Turunkan Berat Badan Pria Ini Akhirnya Pilih Berpuasa Selama 382 Hari, Hasilnya Sungguh Mengagumkan

Kamis, 02 Mei 2019 | 10:33
Pixabay

Ilustrasi pira gendut

Suar.ID – Ada sebuah cerita tentang seorang pria yang berhasil menurunkan berat badannya lebih dari 100 kilogram.

Hal itu bisa ia lakukan dengan cara berpuasa, tak makan selama lebih dari satu tahun. Tapi bagaimana mungkin itu terjadi?

Melansir ILF Science, kisah aneh ini bukanlah dongeng masa kini melainkan benar-benar terjadi.

Ceritanya diterbitkan dalam jurnal Postgraduate Medical Journal tahun 1973, sebuah studi kasus dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Dundee, Inggris, mendokumentasikannya.

Baca Juga : Denny Darko Terawang Rumah Tangga Ammar Zoni-Irish Bella, Kaget Ada Kartu yang Sama dengan Verrel-Wilona

Baca Juga : Pernah Mimpi Tersesat dan Tak Tahu Harus ke Mana, Bisa Jadi Kamu akan Menghadapi Pilihan yang Sulit

Pria tak disebutkan namanya berusia 27 tahun asal Skotlandia ini dilaporkan "sangat gemuk."

Ia pun menjalani puasa selama 382 hari dalam upaya penurunan berat badannya.

Yang mengejutkan, pria itu berhasil menurunkan berat badannnya dari 206 kilogram menjadi 81 kilogram, dan tetap sehat.

bahkan, lima tahun setelah puasa ekstrim yang dijalaninya, berat badannya tetap stabil di angka 88 kilogram.

tcmworld.org
tcmworld.org

Ilustrasi nasi

“Awalnya tidak ada niat untuk membuat puasa menjadi berlarut-larut, tetapi karena ia beradaptasi dengan sangat baik dan ingin mencapai berat badan 'ideal'-nya, puasanya dilanjutkan ke apa yang saat ini tercatat sebagai puasa terlama yang terpanjang (Guinness Book of Record, 1971), ”Tulis para dokter.

Selama waktu itu, pria tersebut tidak makan-makanan padat meskipun diberikan suplemen seperti kalium, natrum, dan vitamin.

Akibatnya, dalam satu tahun buang air besarnya pun dapat dihitung.

Dokter mencatat bahwa pria tersebut hanya buang besar setiap 37 hingga 48 hari.

Pria itu secara teratur juga mengunjungi rumah sakit untuk melakukan tes darah dan urin untuk memeriksa kadar glukosa darah dan konsentrasi elektrolit plasma.

Baca Juga : Penuhi Keinginan Terakhirnya Sebelum Meninggal, Pria Ini Berfoto dengan 'Arwah' Sang Istri

Baca Juga : Hati-hati 5 Hal dalam Film Ini Cuma Mitos, Jangan Mengikutinya Bila Tak Ingin Celaka

Meskipun sebagian besar kadarnya merosot seiring waktu, tetapi ia berhasil menjaga kondisi kesehatan serta semangatnya.

“Meskipun hipoglikemia (gula darah rendah) pasien tetap bebas gejala, merasa sehat dan berjalan dengan normal,” tambah laporan tersebut.

Jadi bagaimana mungkin itu semua terjadi?

Jika Anda mengonsumsi makanan secara teratur sepanjang hari, tubuh akan mendapatkan sebagian besar energinya dari glukosa dalam aliran darah dan hati.

Freepik
rawpixel.com

ilustrasi gemuk

Sel menggunakan glukosa ini untuk sintesis ATP, sebuah molekul yang membawa energi di dalam sel.

Jika tidak ada glukosa segera tersedia dalam darah atau hati, kita juga mampu memproduksinya dari glikogen, rantai panjang glukosa yang dapat disimpan dalam hati dan otot sampai diperlukan dan dipecah kembali.

Selain itu, tubuh dapat memecah lemak tubuh menjadi gliserol, yang akhirnya dapat diubah menjadi glukosa, dan asam lemak bebas, yang dapat diubah menjadi keton.

Oleh karena pria itu memiliki simpanan gliserol yang begitu banyak, terletak di tumpukan lemak tubuhnya, ia mampu menjalani proses terakhir ini untuk waktu yang sangat lama, hanya dengan sedikit bantuan dari suplemen.

Namun, sangat mungkin bahwa dia akan mati jika bukan karena suplemen kalium, natrium, dan ragi, yang penting untuk fungsi biologis di dalam tubuh.

Misalnya, kalium sangat penting untuk impuls saraf dan kontraksi otot, di antara banyak proses tubuh lainnya.

Baca Juga : Update Real Count KPU Data Masuk 59,82%: Jokowi-Ma'ruf Masih Unggul di 21 Wilayah

Baca Juga : Denny Darko Terawang Rumah Tangga Ammar Zoni-Irish Bella, Kaget Ada Kartu yang Sama dengan Verrel-Wilona

Tag

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum