Suar.ID -Nama Abu Bakar Al Baghdadi kembali mencuat usai kabar kemunculannya beredar.
Abu Bakar Al Baghdadi menjadi perhatian publik mulai 2014 ketika dalam rekaman ia mendeklarasikan 'kekhalifahannya'.
Beberapa tahun kemudian kantor berita Amaq, media resmi kelompok ISIS, mengklaim pemimpin mereka telah tewas pada 10 Juni 2016 akibat serangan udara di Raqqa.
Pada Februari 2019, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) berhasil merebut desa yang menjadi benteng terakhir ISIS.
SDF lantas menyatakan kelompok teroris ISIS telah kalah.
Namun pada Senin (29/4/2019) dunia dihebohkan kembali dengan munculnya sosok pemimpin ISIS dan menyatakan bahwa kelompok mereka masih ada.
Ia juga mendorong pengikutnya untuk terus bertempur hingga Hari Pembalasan.
Meski demikian belum banyak yang tahu latar belakang Abu Bakar Al Baghdadi.
Baca Juga : Usai Jadi Imam Sholat Ashar, Aktor Eddy Riwanto Hembuskan Napas Terakhir di Lokasi Syuting
Mantan pekerja US National Security Agency (NSA), Edward Snowden, seperti dilansirVeteran Today, menyebut,pemimpin ISIS itu ternyata agen Mossadyang berdarah Yahudi.
Mossad sendiri merupakan badan intelijen Israel yang operasi utamanya mengawasi bangsa-bangsa dan organisasi Arab di seluruh dunia.
Bahkan Mossad menjadi momok karena sepak terjangnya mengacak-acak beberapa negeri.
Nama asli Al Baghdadi adalah Emir Daash alias Simon Elliot alias Elliot Shimon.
Baca Juga : Aneh tapi Nyata! Pria Ini Justru Sembuh dari Penyakit Jantung Gara-gara Lubang-lubang di Jalanan
Simon dilatih dan direkrut oleh Mossad untuk memata-matai serta melancarkan perang urat-saraf dengan masyarakat Arab dan muslim.
Masih menurut Snowden, Al Baghdadi sejatinya bekerja sama dengan intelijen Amerika Serikat, Inggris, serta Mossad.
Misi utamanya menciptakan sebuah organisasi yang mampu menarik ekstremis di seluruh dunia.
Sebagai penguat bahwa pemimpin ISIS ternyata agen Mossad, media Iran jugamenemukanAl Baghdadi adalah agen yang sangat terlatih.
Baca Juga : Muzdalifah Terpancing Emosinya saat Ditanya Soal Pekerjaan Fadel Islami, Feni Rose: 'Oke, Mohon Maaf'
Ia memiliki nama lain Ibrahim ibn Awad ibn Ibrahim Al Badri Arradoui Hoseini.
Untuk memuluskan aksinya, Al Baghdadi direkayasa terlibat dalam gerakan militer dengan menciptakan kelompok-kelompok ekstrimis di negara-negara yang dianggap sebagai ancaman Israel yaitu Irak, Sudan, Mesir, Tunisia, Suriah, dan lainnya.
Jika mengacu pada penurutan Snowden, kira-kira seperti itulah proses awal pembentukan ekstrimis macam ISIS.
“Badan intelijen AS, Inggris, Israel, menciptakan organisasi teroris yang bisa menghimpun ekstrimis di seluruh dunia yang diistilahkan dengan ‘the hornet’s nest’,” papar Snowden seperti dilaporkanGlobal Research.
Baca Juga : TNI AL Lebih Pilih Keluarkan Umpatan Daripada Tembak Kapal Vietnam Ketika Ditabrak, Ternyata Ada Alasannya
Dengan beragam teror yang dilakukan kelompok ekstrimis itu, Israel akan datang sebagaipahlawan yang menghancurkan ISIS.
Skenario sedemikian rupa semata-mata untuk memuluskan langkah Zionis menbangun Israel Raya di seantero Timur Tengah dengan Pemimpin ISIS yang ternyata agen Mossad sebagai salah satu aktor utamanya.(Moh Habib Asyhad)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online dengan judulAbu Bakar Al Baghdadi Si Pemimin ISIS Ternyata Agen Mossad