Bikin Ngelus Dada, Begini 5 Aksi Caleg Gagal: Ada yang Tarik Sumbangan, Ada yang Mandi Kembang, Ada yang Langsung Meninggal

Senin, 29 April 2019 | 17:10
KOMPAS.com/YAMIN ABD HASAN

Tersinggung, warga bersama jamaah masjid di Kelurahan Tomolou, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara mengembalikan karpet bantuan caleg DPR RI Ahmah Hatari, Jumat (19/04/2019)

Suar.ID -Ada-ada saja aksi caleg gagal.

Ada yang langsung meninggal setelah dia mendengar hasil pemilihan, ada yang menarik bantuan, ada yang bahkan mencuri kotak suara.

Beberapa hari yang lalu, ada caleg gagal yang mengungkit-ungkit soal sumbangan karpet kepada salah satu masjid di Ternate, Maluku Utara.

Yang paling baru adalah seorang caleg gagal dari Partai Gerindra di Cihami, Hawa Barat, berinisial HY, menarik bantuan berupa aspal yang telah diberikannya kepada warga di kompleks Puri Cipageran 1 Blok H2, RT 2 RW 28, Cimahi Utara.

Itu ada baru, berikut ini lima aksi caleg gagal yang bikin kita mengelus dada.

1. Gagal gagal tarik kembali bantuan aspal

HY, seorang Caleg dari Partai Gerindra di Cimahi, Jawa Barat, menarik bantuan yang telah diberikan kepada warga.

Hal itu dilakukannya karena diduga caleg tersebut tidak puas dengan raihan suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 yang jumlahnya sangat minim dan tidak sesuai target.

Dikutip dari Tribun Jabar, HY menarik bantuan berupa aspal yang akan digunakan untuk memperbaiki jalan di sekitar kompleks Puri Cipageran 1 Blok H2, RT 2/28, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

Ketua RT setempat, Ade Aso mengatakan, bahwa memang raihan suara HY kurang baik di wilayah tersebut, hanya sekitar lima suara.

"Mungkin dia melakukan hal itu karena perolehan suara HY di daerah itu hanya sedikit. Memang berdasarkan informasi, suara milik HY cukup minim, tidak lebih dari lima suara sepertinya," ujar Ade, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (26/4/2019).

2. Warga kembalikan karpet masjid sumbangan dari caleg Ahmad Hatari, ini alasannya

Warga di Kelurahan Tomolou, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara tiba-tiba, mengembalikan seluruh bantuan yang diberikan calon anggota legislatif DPR RI Ahmad Hatari, Jumat (19/04/2019).

Pengembalian bantuan berupa karpet untuk masjid desa dan jam duduk besar itu dipicu oleh sambutan caleg Ahmad saat shalah Jumat.

"Jemaah yang ikut shalat Jumat itu terbawa amarah yang tidak bisa dibendung lagi, mereka langsung berteriak Ahmad Hatari agar keluar dari masjid dan meninggalkan Kelurahan Tomalou, karena di tempat ibadah ini Ahmad Hatari menyinggung soal bantuan di Masjid Tomalou. Dari bantuan itu kata Ahmad Hatari sudah diberikan, namun suara yang ia dapat di Kelurahan Tomalou tidak singnifikan," ujar Saiful, salah satu warga, Jumat (19/4/2019).

3. Caleg Euis Mulyati meninggal usai dengar kabar gagal lolos

Seorang caleg PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya, Euis Mulyati, meninggal dunia seusai mengetahui dirinya kalah di pemilihan legislatif daerah, Jumat (19/4/2019).

Euis terserang penyakit jantung di rumahnya saat penghitungan suara internal bersama timnya.

Tak berselang lama, caleg struktral PDIP itu langsung ambruk dan meninggal dunia di kediamannya, Kampung Kecapi, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jumat pagi.

Sekretaris DPC PDIP Kota Tasikmalaya Kepler Sianturi membenarkan meninggalnya rekan sesama politisi di partainya tersebut.

Euis selama ini menjabat sebagai bendahara di struktural partai Kota Tasikmalaya.

"Ya, mohon doanya kepada rekan kami yang meninggal. Bu Euis adalah bendahara di partai kami. Memang selama tiga bulan terakhir dia punya riwayat penyakit jantung. Tapi, saat mengetahui kalah di pileg, beliau langsung drop dan meninggal di rumahnya pagi tadi," jelas Kepler kepada wartawan.

4. Stres, caleg Yayat Abdurrahman mandi kembang Caleg gagal menjalani ritual mandi kembang

Salah satu caleg bernama Yayat Abdurrahman mendatangi Padepokan Anti Galau Yayasan Al Busthomi. Dirinya merasa pesimistis atas hasil usahanya menjadi DPRD Kabupaten Cirebon.

Dikutip dari Tribunnews.com, sesampainya di padepokan yang beralamat di Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon itu, Yayat menjalani ritual mandi kembang.

Dia mengaku, saat maju sebagai caleg kemarin, dirinya hanya bermodal keyakinan dan jaringan keluarga juga teman.

“Kemungkinan suara sih biasa-biasa saja, karena saya juga tidak menggunakan kekuatan yang kuat, hanya kepercayaan diri, keluarga, teman, dan sahabat,” kata Yayat seusai menjalani mandi kembang.

Menurut pemimpin padepokan Ustad Ujang Bushtomi, ia menggunakan mandi kemba ng sebagai media ketenangan bagi pasiennya.

Sembari memandikan pasiennya, Ujang membacakan ayat-ayat Al Quran dan meminta si pasien untuk berdzikir.

5. Gagal lolos, caleg di Sampang nekat curi kotak suara saat Pileg 2014

Dilansir Antara, seorang oknum caleg dari PKS bernama Muhammad Taufiq (50), nekat mencuri kotak suara karena merasa kecewa karena perolehan suaranya jauh dari harapan.

Peristiwa yang terjadi saat pileg 2014 tersebut menjadi sorotan masyarakat. Saat itu, dengan penuh emosi, Taufiq mengajak Asmad (50) keluar rumah untuk menuju TPS 2 Dusun Cekocek, Desa Bierem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang.

Di TPS tersebut keduanya langsung mengambil paksa sebuah kotak suara tanpa permisi.

"Merasa tidak puas dengan hasil perhitungan suara, kedua pelaku pergi ke TKP dan mengambil kotak suara secara paksa, kemudian dibawa ke rumah saudara Taufik," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie, seperti dilansir dari Antara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Fakta Aksi Caleg Gagal Terpilih, Minta Kembali Bantuan Aspal hingga Meninggal karena Serangan Jantung"

Editor : Moh. Habib Asyhad