PRT Indonesia yang Bunuh Majikannya Dicetak di Koran Lokal dengan Foto yang Salah

Minggu, 28 April 2019 | 14:06
Facebook Tan

Gambar PRT Daryati salah.

Suar.ID - Seorang wanita bernama Tan, telah membuat postingan Facebook untuk menyatakan ketidakpercayaannya setelah mengetahui sebuah surat kabar lokal dari Singapura secara keliru menggunakan gambar mantan pelayannya untuk kasus sebuah pembunuhan.

Sebelumnya, diberitakan bahwa ada kasus pembunuhan oleh PRT Indonesia bernama Daryati (26), yangmenghadapi hukuman mati karena menikam dan menyayat Seow Kim Choo pada 7 Juni 2016.

Seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini,media secara keliru menggunakan gambar mantan pelayan Tan dalam kasus pembunuhan Seow.

Facebook Tan

Foto di koran lokal.

Tan bahkan menempelkan foto mantan pelayannya dengan pakaian yang sama persis untuk membuktikan bahwa koran itu menggunakan gambar yang salah, dan tanpa sengaja menuduh mantan pelayannya melakukan pembunuhan.

Baca Juga : Mengerikan, 4 Tewas dan 4 Luka-luka setelah Sebuah Crane Jatuh Menimpa 6 Mobil

Facebook Tan

Mantan PRT Tan yang sudah kembali ke Myanmar.

Dia mengklarifikasi bahwa mantan pelayannya sekarang sudah kembali menikmati kehidupan yang damai di Myanmar dan memastikan bahwa mantan pelayannya BUKAN seorang pembunuh.

"Permintaan maaf saya yang tulus kepada almarhum, tetapi surat kabar setempat membuat mantan pelayan saya terkenal."

"Serius, siapa yang mengedit dan memilih foto-foto ini sebelum publikasi?"

"Bicara tentang berita hoaks, saya tidak tahu harus percaya apa sekarang."

"Saya tidak percaya di mana dan bagaimana foto itu diambil, Anda bahkan dapat melihat bajunya kebetulan sama. Haruskah saya tertawa atau menangis?" tambahnya.

Kemudian, dia memperbarui bahwa publikasi media lokal sudah mengeluarkan permintaan maaf karena menggunakan foto yang salah.

Selanjutnya, permintaan maaf dilakukan di halaman 2 surat kabar!

Postingannya saat ini mengumpulkan lebih dari 1,5 ribu share dengan banyak yang menyatakan ketidakpercayaan mereka atas kesalahan besar, terutama menyebut individu yang tidak bersalah sebagai pembunuh, selain menggunakan fotonya.

Untungnya publikasi mengakui kesalahan mereka dan melakukan yang terbaik untuk memperbaikinya. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : worldofbuzz.com

Baca Lainnya