Seorang Bocah Tenggelam di Sungai Mahakam, Ibu Korban: Jangan Kafani Anakku!

Selasa, 23 April 2019 | 18:38
Kolase TribunStyle/Christoper Desmawangga

Tangis keluarga pecah melihat sang anak sudah meninggal karena tenggelam di Sungai Mahakam

SUAR.ID -Seorang bocah bernama Nofal (5) meninggal dunia karena tenggelam pada Selasa (23/4/2019).

Nofal yang tak bisa berenang nekat ikut bermain bersama teman-temannya di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 09.00 WITA di Jalan H Jahrah, Gang Kai Djahran, RT 13, Samarinda Seberang, seperti dikutip dari TribunKaltim.com.

Baca Juga : Pernah Mau Jual Ginjal Gara-gara Jadi Caleg Gagal, Cerita Candra Saputra Berubah 180 Derajat Setelah Ketemu Dahlan Iskan

Pagi itu Nofal bersama teman-temannya pergi bermain air, mereka berenang di pinggir Sungai Mahakam.

Korban yang tak bisa berenang nekat ikut hingga sempat hanyut kemudian tenggelam.

Tubuh korban tersangkut di antara batang kayu di bawah kolong rumah, dengan jarak sekitar 2 meteran dari titik korban bermain air.

Syahranie (42), warga sekitar menjadi saksi peristiwa tersebut.

Awalnya ia didatangi 4 anak-anak lain yang melapor bahwa ada anak yang lemas.

Karena ketakutan, anak-anak itu tidak mengakui kalau anak yang tersangkut di kolong rumah itu temannya.

Baca Juga : Viral, Seorang Ibu Pendukung 02 Melahirkan Bayi yang Wajahnya Mirip Banget Sama Prabowo Subianto

"Ada anak datangin saya, kalau ada yang lemas. Anak-anak yang datangin saya itu nangis, tapi mereka tidak ngakui kalau itu temannya, takut mereka," jelasnya.

"Saya ke ujung datangi lokasi, dan betul ada kaki anak-anak saya lihat di bawah kolong. Langsung saya hubungi relawan kenalan saya," sambungnya.

Syahranie juga melihat ada baju kaos hijau dan sandal milik korban di jembatan.

Saat itu, tertinggal baju kaos hijau dan sandal milik korban di jembatan.

Tidak lama berselang, nenek dan paman korban sampai di lokasi kejadian.

Tanpa pikir panjang, paman korban langsung menceburkan diri ke sungai, guna mencari korban.

Selang 5 menit menyelam, korban pun berhasil didapatkan sekitar pukul 11.00 Wita.

"Sempat dikeluarkan air di dalam tubuhnya, keluar semua. Sempat muntah juga korban, isi perutnya keluar," jelasnya.

Setelah itu, korban langsung dibawa ke RS Hermina guna mendapatkan pertolongan.

Namun, korban tidak terselamatkan.

Orangtua Histeris

Orangtua Nofal sempat histeris melihat tubuh anaknya sudah tak bernyawa.

Sang ibu bahkan sempat menolak saat tubuh Nofal hendak dibersihkan dan dikafani.

"Jangan kafani anak ku," teriak ibu korban.

Keluarga lain yang juga datang lalu berusaha membujuk hingga sang ibu mengikhlaskan.

Isak tangis kembali pecah saat sang ayah datang.

Sama seperti ibunya, ayah Nofal tak kuasa menahan kesedihan.

"Saya juga sempat nangis tadi, saat angkat itu. Saya bayangkan kalau dia anak saya," jelas Zakaria (42), warga yang turut mengangkat korban usai ditemukan.

TribunStyle
TribunStyle

Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban yang tenggelam

Bukan yang Pertama

Cerita meninggalnya anak-anak di Sungai Mahakam bukan kali ini saja.

Awal April lalu, Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan bocah berusia 10 tahun yang tenggelam di Sungai Mahakam Kota Samarinda.

Bocah bernama M Rahmat, warga jalan Ir Sutami, Gang Pusaka, RT 22, Karang Asam Ulu ditemukan sekitar pukul 06.20 Wita, Senin (1/4/2019) pagi.

Korban ditemukan sekitar 200 meter dari titik korban tenggelam.

Isak tangis keluarga tidak terbendung saat korban berhasil ditemukan.

Setelah berhasil ditemukan, korban langsung dibawa keluarga menuju rumah duka guna proses pembersihan dan pemakaman.

"Di hari kedua pencarian, Tim SAR berhasil menemukan korban dengan jarak sekitar 200 meter dari titik korban tenggelam.

"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ucap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Kaltimra), Gusti Anwar Mulyadi melakui Kasie Operasi dan Siaga, Octavianto, Senin (1/4/2019).

Sementara itu, Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Dede Hariana menambahkan, dalam melakukan pencarian korban, pihaknya memaksimalkan upaya pencarian dengan menyisir sungai menggunakan speed boat, rubber boat, maupun perahu.

"Seperti biasa, kita lakukan pencarian dengan menyisir sungai, jika dilakukan penyelaman tidak maksimal, karena kondisi sungai arusnya cukup deras," jelasnya.

Korban tenggalam pada Sabtu (30/3/2019) lalu, sekitar pukul 17.50 Wita.

Sebelum tenggelam, korban bersama teman-temanya tengah memancing di Sungai Mahakam.

Usai puas memancing, korban dan teman-temannya memutuskan untuk berenang di sungai.

Naas, diduga kelelahan, korban pun tenggelam dan hilang.

"Korban awalnya mancing, lalu berenang. Saat berenang itulah korban tenggelam." (Galuh Palupi)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Histeris Peluk Tubuh Tak Berdaya Putranya, Ibu Korban Anak Tenggelam, 'Jangan Kafani Anakku'

Baca Juga : Hanya Karena Melahirkan Bayi Perempuan, Seorang Suami Tega Cekik Istrinya Sendiri Hingga Tewas

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber Tribun Style