Suar.ID – Seorang petugas kebersihan jalan berusia 58 tahun di China telah mendapat julukan sebagai pahlawan.
Dikutip dari Odditycentral.com (15/4/2019), ia telah menyumbangkan sebanyak lebih dari 180 ribu Yuan atau setara Rp377 juta kepada puluhan anak miskin dalam 30 tahun terakhir.
Padahal, gaji bulanannya hanya sebesar Rp4,1 juta.
Zhao, seorang pembersih jalan dari Shenyang, di Provinsi Liaoning timur laut Tiongkok, selama ini memiliki gaya hidup yang sangat amat sederhana.
Baca Juga : Ada Selisih Jumlah Saat Penghitungan Surat Suara, Ketua KPPS di Malang Coba Bunuh Diri
Sebagian besar ia hanya makan mie rebus sederhana, ia bahkan belum pernah membeli baju baru selama sekitar 30 tahun.
Keluarganya juga tinggal di rumah sederhana.
Padahal, dengan gajinya yang sebesar itu setiap bulan, Zhao bisa saja memilih hidup yang lebih baik jika tidak memberikan penghasilannya pada orang lain.
Zhao sangat akrab dengan kemiskinan karena keluarganya hidup pas-pasan, sehingga ia mendedikasikan tiga dekade terakhir hidupnya untuk membantu anak-anak miskin.
Ayah Zhao meninggal ketika ia masih kecil, sedangkan ibunya menderita masalah mental, jadi ia mengandalkan kebaikan orang lain di sebagian besar masa kecilnya.
Dia tahu semua tentang kemiskinan dan ketidakberdayaan, serta selalu mengingat kebaikan orang-orang padanya.
Itulah yang mendorongnya begitu ingin membalas kebaikan yang diterimanya pada anak-anaka yang tidak berdaya.
Apa yang dilakukan Zhao pada awalnya juga membuat keluarganya sendiri tak habis pikir.
Banyak orang juga yang tak mengerti mengapa Zhao menyumbangkan sebagian besar dari gajinya yang tak seberapa, tetapi ia yakin apa yang dilakukannya adalah hal baik.
Baca Juga : Ada Selisih Jumlah Saat Penghitungan Surat Suara, Ketua KPPS di Malang Coba Bunuh Diri
Baca Juga : Meski Sedang Dirawat di Panti Rehabilitasi, Caleg Gagal yang Stes Ini Masih Suka 'Umbar Janji'
Istri Zhao pernah terus-menerus bertanya kepadanya mengapa ia memberi uang kepada orang asing ketika keluarga mereka sendiri hampir tidak punya cukup uang untuk bertahan hidup.
Zhao kemudian membawanya ke desa pegunungan untuk melihat anak-anak yang dia sumbangkan uang dan kondisi tempat tinggal mereka sehingga dia bisa memahami alasannya
Sejak saat itu, istrinya tidak pernah mempermasalahkannya lagi.
Terlepas dari pakaian yang dikenakannya, setumpuk sertifikat bukti sumbangan telah diperolehnya selama 30 tahun terakhir.
Meskipun ia tidak pernah meminta imbalan apa pun dari uang yang telah ia sumbangkan selama bertahun-tahun, tetapi kenaikan Zhao mendapat balasan Desember 2018 lalu.
Itu saat Zhao menderita penyumbatan usus serius dan harus dirawat di rumah sakit. Istrinya sedang pergi saat itu, jadi tidak ada yang menjaganya.
Dan yang menjaganya adalah anak-anak yang telah ia bantu.
Zhao sendiri kondisi kesehatannya mulai menurun. Tetapi, ia menolak untuk berhenti bekerja.
Hal itu karena pekerjaannya, adalah satu-satunya cara agar dia dapat terus membantu anak-anak tak berdaya itu.
Baca Juga : Menangis Histeris Tak Terima Ditilang Polisi, Kejadian yang Menimpa Pria Ini Justru Bikin Iba