Suar.ID -Entah apa yang ada di otak laki-laki 52 tahun ini asal Oregon, AS, ini.
Seperti dilaporkan Breitbart.com pada Rabu (10/4) kemarin, Fidel Lopez (52) akhirnya dipenjara selama 60 hari karen telah memperkosa anjing peliharan pacarnya hingga tewas.
Aksi bejat itu dia lakukan di kamar tidur kekasihnya sendiri.
Dia beralasan, dia marah kepada kekasihnya karena tidak kunjung pulang pada malam sebelumnya dan tidak membalas teleponnya.
Baca Juga : Viral Tagar #AudreyJugaBersalah, Ternyata Audrey 'Doyan' Berkata-kata Kotor di Media Sosial!
Kejadian ini sendiri terjadi pada November tahun lalu.
Saat pulang, sang kekasih menemukan hewan peliharaan tergeletak di bawah sofa.
Lebih mengejutkan lagi, anjing bernama Estrela ditemukan dalam keadaan berdarah.
Anjing itu kemudian dibawa ke klinik hewan sebelum disuntik mati oleh tim medis.
Tes DNA pada anjing tersebut juga menunjukan bukti yang mengarah pada tindakan yang dilakuakn Lopez.
Setelah dibawa ke pengadilan, Lopez didakwa atas dua pelanggaran yakni menyiksa hewan dan melakukan kekerasan seksual terhadap hewan.
Selain itu, Lopez juga dilarang memelihara hewan selama 15 tahun dan diharuskan menjalani pemeriksaan mental.
Dia juga harus membayar denda sekitar Rp7 juta sebagai ganti rugi untuk pacarnya.
Kelainan seksual pada hewan
Dilaporkan Nakita.ID, ada beberapa perilaku seksual menyimpang yang menjadi sorotan dunia.
Salah satunya adalah pengidap kelainan seksual berupa rasa tertarik kepada hewan.
Pengidapnya digambarkan punya perasaan atau perilaku seks yang menggebu-gebu terhadap hewan.
Baca Juga : Demi Cinta Pertama , Atta Halilintar Siapkan Kado Ratusan Juta Rupiah
Pada Juli 2018 lalu, terdapat insiden tragis berupa seekor kambing hamil yang diperkosa beramai-ramai oleh 8 pria.
Kejadian mengerikan itu terjadi di Haryana Nuh, Mewat, India.
Para pelaku dituding telah melakukan pemerkosaan kepada kambing malang tersebut secara brutal.
Kambing milik Aslu tersebut tewas dengan beberapa luka di tubuhnya.
Aslu yang tidak terima kambingnya dianiaya kemudian melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian.
Aslu melaporkan bahwa kambingnya telah diperkosa hingga tewas oleh pria bernama Savakar, Haroon, Jaffar, dan lima orang pria yang belum diketahui identitasnya.
Pihak kepolisian telah mengategorikan kasus ini dalam kasus pelanggaran tak wajar dan kejahatan melukai atau membunuh ternak.
Tahukah Anda, ternyata penyimpangan seksual terhadap hewan ada dua jenis, yaitu zoofilia dan beastiality.
Baca Juga : Disodori Tagihan Makan Syahrini, Reino Barack: Apa Bisa Bayar Nyicil?
Zoofilia merupakan penyimpangan berupa pelaku memiliki kepuasan usai melakukan aktivitas seksual dengan hewan.
Namun, hubungan pelaku dan hewan tersebut bukan hanya sebatas kontak fisik, tapi juga melibatkan emosi.
Artinya, pelaku memiliki rasa cinta atau ketertarikan secara emosi terhadap hewan tersebut.
Sedangkan beastiality merupakan penyimpangan seksual dengan ciri pelaku mendapat kepuasan seksual hanya ketika berhubungan badan dengan binatang.
Pelaku tidak melibatkan emosi atau rasa cinta, ia hanya menumpahkan hasrat seksualnya terhadap hewan.
Dikutip dari psychiatry.org, biasanya perilaku menyimpang seksual ini terbentuk sejak masa kanak-kanak.
Terbentuknya penyimpangan seksual ini kemungkinan karena adanya trauma atau kekerasan yang dialami semasa kecil.
Selain itu, ada juga beberapa faktor lain yang dituding menjadi pemicu penyimpangan seksual, seperti faktor genetik, faktor lingkungan, serta masalah pengembangan diri.
Biasanya, pelaku penyimpangan seksual kepada hewan ini memiliki ciri berupa kesulitan membangun hubungan asmara dengan lawan jenis.
Alhasil, hasrat yang begitu besar tak bisa tersalurkan dan baru terpuaskan dengan cara menyetubuhi hewan.
Perlu Moms waspadai bahwa penyembuhan penyimpangan seksual ini tergolong sulit dan mahal.
Selain itu, dari sejarah penanganan gangguan dan penyimpangan seksual, terapi yang dilakukan dapat dikatakan tidak manusiawi.
Banyak penderita penyimpangan seksual yang diterapi dengan disetrum.
Oleh karena itu, pendidikan seksual yang memadai dan jelas dari orangtua kepada anak-anaknya dapat membantu mencegah munculnya kelainan seksual di masa depan.
Lakukan pengawasan secara tepat untuk anak agar ila ada indikasi penyimpangan seksual bisa segera dikonsultasikan kepada ahlinya sebelum terlambat.
Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati, bukan?