Suar.ID -Selalu berkonsultasilah ke dokter jika ingin menggunakan segala alat kontrasepsi termasuk pil KB.
Jangan sampai apa yang dialami perempuan ini terjadi pula pada Anda.
Daily Mail melaporkan, Bobbie Jarvis (24) sempat dilarikan ke rumah sakit pada Februari 2019 lalu akibat sakit kepala.
Setelah lima hari kepulangannya dari rumah sakit, Jarvis ditemukan pingsan di taman rumah kekasihnya.
Dia dinyatakan mengalami stroke.
Hal ini membuat lengannya bergerak terayun-ayun seperti ekor kucing selama tujuh hari sebelum dia mulai mengalami kejang.
Jarvis sekarang menghabiskan enam minggu di rumah sakit setelah lumpuh di sisi kiri tubuhnya dan harus belajar kembali cara berjalan.
Menurut dokter, stroke yang menyerangnya disebabkan oleh pil KB yang dia konsumsi selama tujuh tahun sejak usianya masih 17 tahun.
Pil KB yang dia konsumsi menyebabkan gumpalan darah dan menimbulkan stroke.
“Saya tidak sakit kepala hari itu dan merasa baik-baik saja,” ujar Jarvis.
“Tanganku mati rasa. Saya sedikit panik, jadi saya hanya duduk di ujung tempat tidur dan saya tidak tahu harus berpikir apa.”
Jarvis berhasil menarik diri dari tempat tidur dan keluar dari pintu ke taman.
“Saya benar-benar tidak ingat banyak hal selain mendengar diriku berusaha bernapas,” katanya.
Untungnya, sang kekasih, Christian Henry-May (26), langsung memanggil ambulans dan membawanya ke rumah sakit.
Jarvis dibawa ke rumah sakit di mana dia tinggal selama tujuh hari, di mana lengan bergerak tak terkendali hampir sepanjang waktu.
Setelah dipulangkan ke rumah, Jarvis mulai mengalami kejang berulang. Pada kejang yang ketiga, dia diberi obat.
Dia dirawat di rumah sakit lagi pada 5 Maret ketika dia menderita kejang keempat.
"Stroke itu berada di sisi kanan di atas otak saya. Pembengkakan menjadi terlalu banyak (untuk otak saya) itulah sebabnya saya tetap kejang,” ujarnya.
“Lagipula, ada banyak pembengkakan … saya menjadi buta sementara di satu mata karena pembengkakan tetapi itu kembali sekarang," kenangnya.
“Di rumah sakit, dokter mendiagnosis, pil kontrasepsi yang melakukannya. Lapisan pada pil yang saya pakai telah menyebabkan reaksi," lanjut Jarvis.
Mengutip National Health Service, penggunaan pil kontrasepsi (pil KB) dalam waktu yang lama dapat menimbulkan reaksi kesehatan pada tubuh.
Pil KB dapat meningkatkan risiko pembekuan darah karena estrogen meningkatkan jumlah agen pembekuan darah dalam tubuh.
Jika bekuan darah bergerak dan menyumbat pembuluh darah yang memasok otak, hal ini dapat menyebabkan stroke.
NHS mencantumkan stroke sebagai efek samping potensial dari meminum pil kontrasepsi tetapi mengatakan risikonya sangat kecil.
Dokter yang ingin meresepkan pil diharapkan melakukan tes dan memutuskan apakah seorang wanita kemungkinan akan mengalami pembekuan darah atau terserang stroke jika mereka mulai meminumnya.
Para peneliti dari Universitas Loyola di Chicago tahun lalu menerbitkan sebuah studi yang mengkonfirmasi hubungan antara keduanya.
Meski begitu, mereka mengatakan hanya risiko stroke yang disebabkan oleh suplai darah otak yang tersumbat oleh gumpalan darah.
Gumpalan darah lebih mungkin terjadi pada wanita yang minum pil karena estrogen sebagai bahan utama pil kontrasepsi, meningkatkan jumlah zat pembekuan dalam darah pasien.
Ini meningkatkan risiko pembentukan gumpalan di mana saja di dalam tubuh dan, jika lepas dan menyebar ke otak, itu dapat menyebabkan stroke.
Dari cerita Jarvis, pesan moralnya, sebaiknya sebelum mengonsumsi pil KB, konsultasikan dulu kepada dokter dampak apa yang akan disebabkan setelahnya. (Nikita Yulia/Grid Health)
Artikel ini sudah tayang di Grid Health dengan judul Konsumsi Pil KB Selama 7 Tahun, Wanita Ini Stroke Hingga Lengan Terayun-Ayun Seperti Ekor Kucing