Berbeda dengan Ayahnya yang akan Rajam LGBTQ, Pangeran Brunei Sering Bikin Pesta Bareng Komunitas Itu

Sabtu, 06 April 2019 | 15:36
News.com.au | alarabiya.net

Sultan Hassanal Bolkiah (kanan) dan Pangeran Azim (kiri)

Suar.ID -Sejak Rabu (3/4) kemarin, Brunei Darussalam menerapkan undang-undang baru yang memungkinkan komunitas LGBTQ di negara itu dirajam.

Sementara di sisi lain, di internal Kesultanan Brunei sendiri ada Pangeran Haji Abdul Azim, dikenal sebagai Pangeran Azim, yang dalam banyak hal dikaitkan dengan LGBTQ.

Tak hanya itu, seperti dilaporkan oleh Newsweek.com pada Rabu (3/4), Pangeran Azim juga dikenal dekat dengan komunitas tersebut.

Baca Juga : Beredar Video Pria Terekam CCTV Paksa Cium dan Peluk Gadis Kecil di Lift, Mengelak Mengaku Hanya Berbicara dengannya

Azim, sekarang 36, berada di urutan keempat pewaris takhta Kesultanan Brunei—negara kecil di Asia Tenggara yang juga menghukum orang dengan hukuman rotan.

Ayahnya, Sultan Hassanal Bolkiah, menegakkan hukuman yang memungkinkan pezina dan anggota komunitas LGBTQ dilempari batu sampai mati.

CNN melaporkan pada 30 Maret, hukuman itu akan "Disaksikan oleh sekelompok Muslim."

Azim, yang sering memproduksi film, dikenal karena kebiasaannya mengadakan pesta mewah.

Pada Agustus 2016, pemain ski gay Gus Kenworthy secara terbuka hadir dalam salah satu acara Azim yang super mewah.

Kenworthy memposting foto selfie ke Instagram bersama pacarnya Matthew Wilkas dan undangan lainnya Caitlyn Jenner, yang pernah melakukan operasi ganti kelamin pada Januari 2017.

PerezHilton.com membagikan tangkapan layar gambar Kenworthy pada saat itu dan mengklaim atlet tersebut segera menghapus foto dari Instagram.

Tak hanya itu, Pangeran Azim juga sering dikaitkan dengan penyanyi pemenang Grammy, Mariah Carey.

Dia berpose bersama Azim di karpet merah Noble Gift Gala pada Desember 2011 dan menghadiri pesta ulang tahun ke-30 sang pangeran pada 2012.

Baca Juga : Kawanan Kambing Liar 'Piknik' ke Kota, Mulai Makan Tanaman Warga Hingga Mengunjungi Klub Malam

Pada kesempatan itu, dia berfoto bersama Azim dan Pamela Anderson.

Carey adalah pendukung komunitas LGBTQ yang dianugerahi Ally Award pada GLAAD Media Awards 2016.

Selama pidato penerimaan GLAAD, Carey berterima kasih kepada komunitas itu “Atas cinta tanpa syarat" dan mendefinisikan kembali makna LGBTQ.

“Kami memiliki L: legendary. G: gorgeous, B: beautiful—kalian cantik! T: tantalizing, dan bahkan Q untuk quality,” katanya.

Sultan Hassanal Bolkiah, dalam pidatonya di televisi pada Rabu kemarin, berharap melihat ajaran Islam berdampak lebih besar di Brunei.

Sebelum memberlakukan peraturan kematian rajamnya yang kontroversial, Sultan mengesahkan undang-undang itu pada tahun 2014.

“Saya ingin melihat ajaran Islam di negara ini tumbuh lebih kuat,” kata Bolkiah menurut Agence France-Presse (AFP).

“Saya ingin menekankan bahwa negara Brunei adalah ... negara yang selalu mengabdikan ibadahnya kepada Allah."

Sontak, beberapa nama beken langsung menentang penetapan undang-undang baru oleh Sultan Brunei itu.

Joe Biden mencuit pada Jumat bahwa “Tidak ada alasan untuk mempromosikan bentuk kebencian dan tidakkemanusiaan.”

Ellen DeGeneres mendesak 69,3 juta pengikut Instagram-nya pada Selasa untuk "Memboikot hotel-hotel yang dimiliki oleh Sultan Brunei" dan "menyebarkan berita."

Baca Juga : Pandji Pragiwaksono Sebut Kucing sebagai Hewan Gembel, Begini Respon Pemilik Animal Defenders Indonesia

Elton John mencit, “Bisa mencintai seperti yang kita pilih adalah hak asasi manusia," ketika berita mengenai hukum Brunei diberlakukan Rabu.

Billie Jean King menyebut peraturan baru itu sebagai "kekejaman".

George Clooney menulis esai melalui Tenggat pada 28 Maret untuk mendesak yang lain agar memboikot semua hotel yang dimiliki oleh Bolkiah.

Clooney mencatat bahwa Bolikah punya hotel-hotel yang bagus dan orang-orang yang bekerja di sana baik-baik.

Tapi dia berpendapat, mendukung hotel-hotel itu sama halnya dengan “Membantu memasukkan uang ke kantong kantong pria yang memilih melempari batu dan mencambuk warga negara mereka sendiri, karena gay atau dituduh berzina.”

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya