Nasib Polisi Gendut di Thailand, Dimasukkan ke Kamp 'Konsentrasi' Agar Kurus Lagi

Jumat, 05 April 2019 | 20:35
Facebook Love Police

Polisi gendut Thailand dimasukkan ke kamp "konsentrasi" agar berat badannya turun.

Suar.id - Saat ini kepolisian Thailand sedang mengalami masalah.

Kebanyakan polisi di sana menderita obesitas atau kegemukan.

Namun, seperti dilansirKhaosodenglish.com,pemerintah Thailand tidak tinggal diam.

Mulai Maret 2019 merekamembuat kamp pelatihan diet bagi polisi-polisi tersebut.

Baca Juga : Kelewat Kreatif, Pengemudi Motor Ini Buat SIM-nya Sendiri, Kemudian Motornya Disita Polisi

Para polisi yang mengalami obesitas dipindahkan ke kamp pelatihan diet yang berada di Central Police Training Center di kota Pak Chong agar badan mereka fit kembali.

Kamp pelatihan ini mempunyai program 2 minggu pelatihan yang berisi diet intens dan olahraga ketat.

Facebook Love Police
Facebook Love Police

Para polisi gendut di Thailand sedang berusaha menurunkan berat badannya.

"Banyak sekali masalah yang terjadi jika anda polisi yang gendut. bekerja lambat, bergerak pun lambat. hal itu tidak bisa diterima jika anda adalah petugas yang ditugaskan menangkap kriminal, karena anda dituntut untuk cekatan," kata Senior Sersan Maj. Sornpecth Cantarak.

Sekitar 200 polisi gendut yang ikut dalam program bernama "Belly Destruction" ini.

Baca Juga : Jalani 7 'Cinta Satu Malam' dalam Satu Pekan, Perempuan Ini Mengaku Bahagia tapi Kelelahan

Sornpetch juga mengatakan, sudah banyak polisi yang berhasil menurunkan berat badan.

Beberapa di antaranya bahkan ada yang berat badannya turun dari 80kg menjadi 60kg, ada juga yang dari 200kg turun 60kg menjadi 140kg.

Karena dianggap sukses, kini kepolisian di seluruh Thailand akan melanjutkan program ini.

Setiap kantor kepolsian di Thailand mengirimkan 2 atau 3 polisi mereka yang gendut untuk bergabung ke kamp pelatihan diet ini.

Polisi yang mengalami obesitas mayoritas bekerja di bidang pengarsipan.

"Kebanyakan mereka (polisi gendut) bekerja mengisi laporan. Tidak banyak berolahraga dan makan terlalu banyak," katanya.

Untuk memastikan program ini efektif, para peserta pelatihan diwajibkanterus menjalani olahraga rutin meski pelatihan telah berakhir.

Misal, dengan bersepeda pulus menjalani diet kaya protein.

Pemerintah juga akan mencatat berat mereka melalui ID card untuk memantau perubahan berat badannya dari sebelum dan sesudah program diet.

Baca Juga : 6 Fakta Pembunuhan Budi Hartanto, Guru Honorer yang Jasadnya ditemukan Tanpa Kepala dalam Koper

Tag

Editor : Yoyok Prima Maulana