Alat Kontrasepsi IUD Bersarang di Perut Perempuan Ini Selama 11 Tahun, Awalnya Dikira Jatuh

Senin, 01 April 2019 | 19:43
hearstapps

Alat kontrasepsi IUD masuk rahim seorang perempuan selama 11 tahun.

Suar.ID -Kita mungkin sadar, setiap alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), laiknya alat kontrasepsi lain, punya risiko komplikasi.

Dalam kasus AKDR, benda sekecil itu bisa jatuh atau sama parahnya dengan menusuk rahim Anda.

Tapi yang terjadi pada perempuan ini cukup aneh. Alat kontrasepsi IUD-nya berhasil menembus rahimnya dan berpindah ke rongga perutnya.

Dan itu tidak terdeteksi selama hampir 11 tahun, laporan dari New York Post.

Melinda Nichols memasang IUD Mirena pada tahun 2007.

Dia sempat pergi ke dokter beberapa minggu kemudian, di mana ia melakukan rontgen rutin untuk memastikan IUD tersebut sudah terpasang.

Tetapi, AKDR-nya itu tidak terlihat pada X-ray.

Nichols mengatakan bahwa dokternya mengatakan IUD itu jatuh dan merekomendasikan ia mendapatkan IUD baru.

Dia menolak dan memutuskan untuk melakukan ligasi tuba sebagai gantinya.

Hampir 11 tahun kemudian, Nichols yang sudah berusia 40 tahun, merasa ada yang tidak beres dengan otot ketika bekerja.

Dia pun melakukan rontgen perut untuk mencoba melihat apa yang terjadi.

Ternyata, terlihat bahwa ada alat kontrasepsi yang telah menusuk rahimnya dan bermigrasi ke rongga perutnya.

“Aku tidak tahu,” katanya.

“Itu ada di dalam perut saya selama hampir 11 tahun.”

Nichols juga berbagi foto sinar-X dari IUD yang salah tempat itu di laman Facebook-nya.

Normalkah IUD berpindah dari lokasi aslinya?

Meskipun AKDR Anda dapat bergerak, namun ini jarang terjadi.

“Angka yang biasanya kami kutip adalah sekitar empat per 1.000 IUD yang dimasukkan dapat jatuh atau bermigrasi ke tempat lain di tubuh,” kata Christine Greves, MD, dokter yang bersertifikat di Rumah Sakit Winnie Palmer untuk Wanita dan Bayi.

Namun, tambahnya, beberapa statistik mengatakan bahwa kejadian itu kurang dari itu, sekitar satu per 1.000 IUD yang dimasukkan.

Karena ini jarang terjadi, sehingga dokter tidak pernah melihatnya.

“Saya sudah melihatnya terjadi,” kata Dr. Greves. “Saya menemukan IUD dengan X-ray dan mengambilnya.”

Sayangnya, ada risiko kecil, tetapi nyata, bahwa AKDR dapat keluar dari tempatnya atau bahkan menusuk rahim Anda.

Secara umum, kemungkinan besar ini akan terjadi ketika IUD dimasukkan atau segera setelah itu, jelas Dr. Greves.

Perlu diketahui, wanita yang memiliki rahim miring memiliki risiko lebih besar karena kekuatan yang dibutuhkan selama pemasangan AKDR dan arah yang biasanya digunakan dokter untuk memasukkan alat, katanya lagi.

Jika AKDR benar-benar jatuh, kemungkinan besar Anda akan melihatnya, kata Dr. Greves.

Jika itu menusuk rahim Anda, Anda mungkin mengalami gejala seperti rasa sakit di daerah di mana IUD bermigrasi, seperti kram parah, atau bercak darah, kata pakar kesehatan wanita Jennifer Wider, MD.

Tetapi mungkin juga Anda tidak mengalami gejala sama sekali, katanya.

Jika Anda mendapatkan IUD hormonal, Anda harus memperhatikan menstruasi Anda, kata Dr. Greves, dan tidak memasang IUD tersebut juga bisa menjadi tanda bahwa IUD Anda tidak pada tempatnya.

Dokter harus mengambil langkah-langkah tertentu jika mereka atau Anda mencurigai IUD tidak ada.

Perlu tindakan lebih lanjut beberapa minggu setelah AKDR dimasukkan untuk memastikan itu berada di tempat yang tepat dan mungkin ini harus menggunakan rontgen.

Jika penyedia kesehatan Anda tidak menyediakan ini, sangat dapat diterima bila Anda yang meminta tindak lanjut setelah AKDR dimasukkan.

Jika mereka tidak menemukan tali IUD dan perangkat itu tidak muncul pada X-ray rahim Anda, mereka harus memperluas X-ray untuk memeriksa sisa rongga panggul.

Namun, jika dokter menolak kekhawatiran Anda bahwa AKDR Anda mungkin telah berpindah, Dr. Greves mengatakan perlu mendapatkan pendapat kedua dari dokter lain.

Meskipun kehilangan AKDR di tubuh adalah risiko yang menakutkan, namun itu bukan sesuatu yang harus Anda khawatirkan di malam hari, kata Dr. Wider.

“Sebagian besar pengguna tidak akan pernah mengalaminya, dan IUD yang menyebabkan perforasi jarang terjadi,” katanya. (KTW/Intisari)

Artikel ini sudah tayang di Intisari dengan judul Dikira Jatuh, Ternyata Alat Kontrasepsi Wanita Ini Bersarang di Perutnya Selama 11 Tahun

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad