Suar.ID -Calon pendeta Melinda Zidemi sempat melontarkan kalimat terakhir sebelum dua pemuda yang mencoba memperkosanya itu membunuhnya.
Kalimat itu dia ucapkan dalam kondisinya yang sudah tak berdaya lagi.
Dengan sisa-sisa tenaganya, Melinda Zidemi rupanya tak dihiraukan oleh pelaku pembunuhan sadis itu.
Pelaku yang saat itu sudah kalap malah membunuh Melinda dengan cara keji.
Tak hanya itu, pelaku juga sempat melakukan upaya pemerkosaan saat korban sudah tak berdaya.
Saat ini kedua pelaku yakni Hendri dan Nang sudah meringkuk di balik jeruji besi Polda Sumsel.
Keduanya sempat dihadiahi timah panas oleh polisi dibagian kakinya.
Bahkan, Hendri dan Nang hanya bisa duduk di kursi roda saat Kapolda Sumsel menggelar rilis pengungkapan kasus pembunuhan itu, pada Jumat (29/3) kemarin.
Kedua pelaku pembunuhan sadis itupun saat ini terancam hukuman mati karena perbuatan kejinya.
Nang (20), seorang pelaku pembunuhan calon pendeta, Melinda Zidemi mengatakan jika korban tewas lantaran dia cekik.
Sebelum pelaku mencekik korban hingga tewas, rupanya korban Melinda Zidemi sempat ucapkan kata-kata terakhirnya kepada pelaku.
Korban berucap dan memohon untuk tidak dibunuh meskipun saat itu kondisinya sudah tak berdaya.
“Dia bilang begitu waktu saya mencekiknya. Dia sempat mohon jangan dibunuh,” ucap Nang pada Jumat (30/3/2019) seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Sumsel.
Dua pelaku memang ada niat untuk memerkosa namun tidak jadi dilakukan sebab korban mengatakan dirinya sedang datang bulan.
"Kami tidak perkosa dia," ucap Nang singkat.
Pelaku merasa kalap dan akhirnya melakukan pembunuhan, sebab korban yang sempat melawan tanpa sengaja menarik penutup wajah yang digunakan tersangka Hendri.
"Kami bunuh korban dengan cara dicekik. Saya sama Hendri bersama-sama mencekiknya," ujar dia.
Tersangka mengaku sudah memantau korban sejak satu minggui terakhir sebelum tragedi pembunuhan itu terjadi.
"Ya seminggu sudah kami awasi," kata Nang melanjutkan.
Bahkan, setelah kejadian pembunuhan itu, kedua pelaku sempat berpura-pura ikut mencari korban.
"Ya kami ikut pura-pura mencari pak," kata Nang menambahkan.
Seperti diketahui, calon pendeta Melinda Zidemi ditemukan tewas mengenaskan dan jasadnya ditemukan di areal PT PSM Divisi 3 Blok F19 Dusun Sungai Baung, Desa Bukti Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan pada Selasa (26/3/2019) lalu.
Korban Dicabuli
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menjelaskan, kedua pelaku pembunuhan Melinda Zidemi merupakan karyawan perkebunan sawit di Dusun Dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI.
Kedua tersangka mengaku membunuh karena sakit hati karena sebelumnya pernah mengungkapkan perasaan tapi ditolak
Irjen Pol Zulkarnain Adinegara dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Sumsel menjelaskan, jika korban tidak mengalami perkosaan.
Menurutnya, kedua tersangka urung memerkosa korban karena saat itu korban sedang haid atau datang bulan.
Dia mengungkapkan, hal tersebut berdasarkan hasil otopsi tim dokter yang tidak menemukan bekas persetubuhan.
Namun, tersangka sempat melakukan pencabulan terhadap korban.
"Melalui pemeriksaan otopsi ditemukan bahwa tidak ada persetubuhan. Tersangka memang melakukan pencabulan dengan memasukkan tangannya ke (maaf) alat vital korban," katanya. (Damanhuri/Tribun Bogo)
Artikel ini sudah tayang di Tribun Bogor dengan judul Disaat Sudah Tak Berdaya, Ini Ucapan Terakhir Calon Pendeta Cantik ke Pelaku Sebelum Dibunuh