Seorang Remaja 18 tahun di India Meninggal Dunia Setelah Ada Cacing Pita Bertelur di Otaknya

Sabtu, 30 Maret 2019 | 11:42
BioWeb Home

Ilustrasi cacing pita (Taenia soilum)

Suar.ID -Seorang remaja berusia 18 tahun di Faridabad, India, meninggal karena kasus yang langka.

Remaja laki-laki ini meninggal setelah cacing pita bertelur di dalam otaknya.

Dari berita yang diwartakan Asia One pada Jumat (29/3), remaja yang tidak disebutkan namanya itu pada awalnya dibawa ke ruang gawat darurat sebuah rumah sakit karena mengalami kejang.

Orang tua remaja itu memberi tahu dokter bahwa dia menderita sakit di pangkal paha selama seminggu.

Baca Juga : Pelaku Pemerkosaan dan Pembunuhan Calon Pendeta Akhirnya Terancam Hukuman Mati

Namun setelah menjalani pemeriksaan fisik, pasienjuga memiliki pembengkakan di mata kanan dan testis kanannya menjadi lunak.

Pemindaian Magnetic Resonance Imaging (MRI) menunjukkan bahwa ia memiliki banyak lesi kistik atau benjolan yang jelas di seluruh otaknya.

The New England Journal of Medicine via Asia One
The New England Journal of Medicine via Asia One

Hasil pemeriksaan yang memperlihatkan lesi di otak asien

Lesi yang muncul di otaknya ini kemudian diidentifikasi sebagai neurosistiserkosis yang diartikan Organisasi Kesehatan Dunia sebagai infeksi parasit pada sistem saraf pusat.

Infeksi ini bisa disebabkan oleh cacing pita atauTaenia solium.

Manusia dapat terinfeksi oleh ini setelah makan makanan yang kurang matang, terutama daging babi atau air yang terkontaminasi dengan telur cacing pita.

Baca Juga : Pria Ini Diputus Pacarnya karena Ngajak Makan di Warung Pinggir Jalan, Namun Suatu Hari Mantannya Menyesal

Selain pada otak, ditemukan bahwa remaja tersebut juga memiliki kista yang jelas pada ultrasonografi mata yang terinfeksi dan testis kanan.

Penanganan kasus ini menemui kesulitan karena penggunaan obat antiparasit tidak direkomendasikan pada kasus remaja.

Penggunaan antiparasit ini dapat memperburuk peradangan dan pembengkakan otak pada remaja.

Sementara karena remaja itu juga memiliki lesi di matanya, penggunaan obat tersebut juga dapa menyebabkan kebutaan.

Baca Juga : Amalina Bakri: Wanita Jenius yang Telah Menjajaki University of Cambridge hingga Harvard, Bocorkan Tips Belajarnya!

Pasien lalu mendapat perawatan dengan deksametason dan obat antiepilepsi.

Namun setelah dua minggu menjalani perawata, remaja berusia 18 tahun itu meninggal dunia.

Ini bukan pertama kalinya cacing pita ditemukandalam otak seseorang.

Pada bulan September 2018, dokter melepaskan cacing pita 10-sentimeter langsung dari otak pria China setelah penyakit epilepsi.

Tag

Editor : Nieko Octavi Septiana

Sumber Asia One