Ibu Ini Kubur Bayinya yang Berusia 5 Bulan Hidup-hidup, Diduga karena Baby Blues

Jumat, 29 Maret 2019 | 19:31
Tribun Jabar

Seorang ibu di Purwakarta mengubur sendiri bayinya yang masih 5 bulan hidup-hidup.

Suar.ID -Seorang ibu di Desa Pusakamulya, Kiarapedes, Purwakarta, Jawa Barat, ini mengubur bayinya sendiri yang berusia lima bulan hidup-hidup.

Ibu itu, Wartini namanya. Sementara bayinya bernama Dian Asrini.

Dia adalah hasil buah cinta perempuan 35 tahun itu dengan suaminya, Ujang Solihin.

Mengutip dari Tribun Jabar, kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (27/3/2019) siang kemarin.

Peristiwa ini pun dibenarkan oleh Kapolsek Kiarapedes, Iptu Toto Herman Permana.

Toto membenarkan adanya peristiwa bayi dikubur hidup-hidup di wilayahnya.

Hal ini diketahui Toto dari adanya laporan warga disela pencarian korban oleh tetangga dan keluarganya.

Untuk menutupi aksinya itu, pelaku berteriak dan mengaku pada keluarganya, bahwa sang bayi telah hilang.

Setelah mendapat laporan bahwa bayi pelaku hilang, keluarga dan warga pun langsung berpencar untuk mencari bayi malang tersebut.

Sedangkan Ujang, ayah korban mengaku kaget dengan aksi yang dilakukan oleh istrinya itu.

Saat kejadian, Ujang diketahui sedang bekerja di ladang.

"Diduga ibu korban mengubur anaknya sendiri di belakang rumah, saat suaminya tidak ada karena sedang kerja ke kebun," kata Toto, seprti dikutip dari Tribun Jabar.

Setelah mendapatkan kabar tersebut, Ujang langsung pulang.

Dia pun menemukan sang istri sedang menangis dan keadaan rumah sedang ramai.

"Para tetangga dan keluarga ikut mencari, alhamdulillah ditemukan sama bibi sudah dalam keadaan terkubur tanah. Alhamdulillah bisa tertolong, sekarang dalam perawatan," kata Ujang saat ditemui di RSUD Bayu Asih, Purwakarta, seperti dikutip dari Tribun Wow.

Sementara itu, Siti Atikah, bibi pelaku langsung merasa curiga pada pengakuan keponakannya itu.

Pasalnya, dua hari sebelumnya, Siti sempat menemukan pelaku sedang sibuk menggali dua lubang di belakang rumahnya.

Saat ditanya, pelaku mengaku menggali galian tersebut untuk menanam tanaman.

"Saat diperiksa ke belakang rumah ditemukan ada dua galian tanah, dan salah satunya itu ada korban. Terlihat karena ada tangan dan kain putih di sekitar galian tanah," ujar Toto.

Mengetahui hal itu, Siti langsung menggali tanah dan menyelamatkan korban.

Beruntung, korban masih hidup dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Bayi malang tersebut menderita hipotermia dan juga sesak napas.

"Bayi mengalami kedinginan, tapi alhamdulillah bayi masih dalam keadaan hidup, dan sekarang sudah berada di RSUD Bayu Asih, " terang Toto.

Menurut informasi, warga di sekitar lokasi menyebut bahwa pelaku mengalami depresi. Dia disebut mengalami baby blues.

Hal ini pun juga diungkapkan oleh Toto, ia pun mengatakan bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa saat usia kandungannya sekitar tujuh bulan.

"Ibu bayi mengalami depresi," jelas Toto.

Hati-hati Baby Blues

Kita sering bertanya-tanya, apa itu baby blues setelah melahirkan.

Melahirkan anak seharusnya menjadi momen yang paling membahagiakan bagi setiap perempuan.

Tapi baby blues kerap “menggagalkan” semuanya.

Ya, sebab ada sebagian besar ibu baru malah menyambutnya dengan derai air mata setiap hari karena tidak mengenal apa itu baby blues setelah melahirkan.

Kalau kita mengalami hal di atas, bisa saja kita mengalami baby blues.

Yuk, kita mengenal baby blues usai melahirkan.

Baby blues merupakan suatu kondisi fluktuasi emosi yang terjadi pada ibu baru.

Biasanya yang muncul adalah perasaan bingung, tak berdaya, ketidakmampuan mengurus si kecil, kesepian, terkucil, dan mudah marah.

Baby blues disebabkan adanya perubahan hormon, dimana kadar prolaktin dan laktogen (hormon pembentuk ASI) akan mengalami peningkatan.

Kondisi ini akan memicu depresi.

Faktor lain yang memicu baby blues adalah ketidaksiapan fisik dan psikis saat memegang status baru sebagai ibu.

Tenang! Kalian tidak sendiri.

Ternyata 8-15% ibu baru mengalami fluktuasi emosi yang terjadi usai melahirkan ini.

Baby blues merupakan kondisi yang normal, biasanya berlangsung hingga 14 hari usai proses melahirkan.

Jika perasaan sedih ini tak kunjung pergi hingga hitungan bulan atau bahkan tahun, bisa dipastikan kita bukan terkena baby blues melainkan depresi paska melahirkan.

Dan kondisi ini tak hanya berpengaruh pada ibu, tetap juga pada si bayi yang akan mengalami gangguan perkembangan sosial, emosional, dan kognitif.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya