Diduga Punya Dendam Asmara, Begini Kronologi Penangkapan Pembunuhan Pendeta Cantik Melinda Zidemi

Kamis, 28 Maret 2019 | 18:10
Tribunnews.com

Melinda Zidemi, pendeta cantik yang jadi korban pemerkosaan dan pembunuhan di OKI, Sumatera Selatan.

Suar.ID -Tak butuh waktu terlalu lama, dua pelaku pembunuhan dan pemerkosaan pendeta cantik Melinda Zidemi akhirnya ditangkap Tim Gabungan Polres OKI, Sumatera Selatan.

Mereka ditangkap pada Rabu (27/3/209) malam di Kecamatan Air Sugihan.

Polisi tidak butuh waktu lama mengingat keduanya adalah warga setempat.

“Iya benar ditangkap, nanti dibawa ke Polda," kata Kapolres OKI AKBP Donny Eka Syahputra saat dikonfirmasi., Kamis (28/3/2019).

Donny belum bisa memberikan keterangan identitas para pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap korban Melindawati.

"Nanti biar Kapolda yang rilis besok ya,"ujarnya singkat.

Tertangkapnya kedua pelaku ini, setelah penyidik terlebih dahulu memeriksa lima orang saksi.

Para saksi yang diperiksa tersebut, merupakan orang yang terakhir kali bertemu dengan korban serta disekitar lokasi kejadian yakni di areal Perkebunan Sawit PT PSM, Sungai Baung, OKI.

Sebelumnya, dua orang buronan kasus pembunuhan dan pemerkosaan Melinda Zidemi, pendeta di Sungai Baung, berhasil diamankan oleh Tim gabungan polres OKI dan Polda Sumsel.

Dua tersangka diamankan dan dibawa dari Desa Air Sugihan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres OKI, AKBP Doni Eka Saputra saat dikonfirmasi, Kamis (28/3/2019).

"Iya benar dua tersangka sudah diamankan sejak kemarin, Rabu (27/3). Besok Jumat (29/3) akan dirilis oleh Kapolda langsung," jelasnya.

Kasus pembunuhan terhadap calon pendeta cantik Melinda Zidemi (24) terus diselidiki Polres OKI dan Polda Sumsel dengan mengerahkan tim gabungan.

Kapolres OKI AKBP Donni Eka Syaputra meninjau ke tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Melinda Zidemi (24) di areal PT PSM Divisi III Blok F19 Dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Kedua pelaku, merupakan warga setempat. Kedua pelaku, ditangkap di Kecamatan Air Sugihan OKI, Kamis (28/3/2019).

"Motif awal dendam. Sementara baru itu," katanya.

Hasil Otopsi

Kasus pembunuhan terhadap calon pendeta cantik Melinda Zidemi (24) terus diselidiki Polres OKI dan Polda Sumsel dengan mengerahkan tim gabungan.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menuturkan, kasus ini menjadi atensi yang langsung diperintahkan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara kepada Reskrim Polres OKI dan Polda Sumsel.

"Dari hasil visum yang dilakukan, korban tewas karena dicekik. Sebab di leher korban terdapat luka memar bekas cekikan. Selain itu, lidah korban patah, hingga korban susah untuk bernafas," ujarnya, Rabu (27/3/2019).

Selain itu, ditemukan bukti adanya bekas sperma di sekitar area kewanitaan korban. Hal ini memastikan, bila sebelum dibunuh korban terlebih dahulu diperkosa para pelaku.

"Di tubuh korban terdapat sperma laki-laki (pelaku, red). Ini diduga kuat, bila korban memang diperkosa para pelaku," jelasnya.

Sebelumnya, pendeta muda Melinda Zidemi (24) ditemukan tewas di areal PT PSM Divisi 3 Blok F19 Dusun Sungai Baung, Desa Bukti Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa (26/3/2019) lalu.

Saat ini jenazah korban telah dipulangkan ke kampung halaman di Kabupaten Nias, Sumatera Utara.

Sementara pihak kepolisian baik dari Polsek Air Sugihan, Polres OKI dan Polda Sumsel bekerjasama terus menyelidiki kasus calon pendeta muda tersebut.

Pantauan TribunSumsel.com di kediaman korban, polisi tampak melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi atau tetangga korban.

Polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor Honda Revo milik korban saat dihadang kedua tersangka.

"Hari ini kita lakukan penyelidikan di rumah korban. Kita minta keterangan para tetangga, kita gali informasi sedetil mungkin untuk tindak lanjut kasus ini," ujar Kanit Jatanras Polda Sumsel, Kompol Junaidi saat ditemui di mess korban, Rabu (27/3/2019).

Di lokasi lain di area Divisi 3 tempat korban ditemukan tewas merupakan area perkebunannya kelapa sawit.

Menurut warga setempat, permukaan jalan berbatu berubah menjadi jalan berkubang di musim hujan.

Warga setempat pun mengaku belum pernah menjamah area Divisi 3 tempat mayat korban ditemukan.

"Lokasi penemuan mayat itu jauh sekali masuk ke perkebunan sawit kira-kira 300 meter," ujar Pijaro, warga pemukiman Divisi 4 kepada TribunSumsel.com, Rabu (27/3/2019).

Ia dan warga lainnya mengaku takut masuk ke dalam perkebunan karena alasan keamanan.

"Ngeri sekali kalau masuk ke perkebunan (sawit) karena pasti tidak aman," ujar pemuda tersebut.

Menurut Pijaro, ia dan warga pemukiman Divisi 4 turut melakukan pencarian begitu korban dikabarkan hilang pada Senin (25/3/2019) lalu.

Namun mayat korban ditemukan keesokan harinya di perkebunan kelapa sawit di area Divisi 3.

"Saya ikut mencari korban. Waktu mayat ditemukan, motornya juga ada ditemukan warga di semak-semak," ucapnya.

Melind a Zidemi, pendeta Muda asal Nias Sumatera Utara dibunuh dan diperkosa di Sungai Baung OKI.

Rabu (27/3), Tribunsumsel.com mendatangi mess tempat tinggalnya di Divisi 4 Dusun Sungai Baung, Desa Bukti Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Menuju Desa Sungai Baung harus menempuh 2 jam perjalanan dari kota Palembang menggunakan speed boat lewat jalur Sungai Musi.

Dengan jarak 3 kilometer dari Dermaga Sungai Baung, masyarakat biasanya mengakses antar kedua tempat menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Sepanjang jalan menuju area Divisi 4, penanda didominasi perkebunan kelapa sawit.

Menurut warga setempat, permukaan jalan berbatu berubah menjadi jalan berkubang di musim hujan.

Tiba di mess tempat kediaman korban di Divisi 4, tampak tiga blok bangunan mess yang masing-masing terdiri dari 5 pintu.

Mess cukup sederhana semi permanen.

Saat Tribunsumsel.com tiba, polisi tampak melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi atau tetangga korban.

Polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor Honda Revo milik korban saat dihadang kedua tersangka.

"Hari ini kita lakukan penyelidikan di rumah korban. Kita minta keterangan para tetangga, kita gali informasi sedetil mungkin untuk tindak lanjut kasus ini," ujar Kanit Jatanras Polda Sumsel, Kompol Junaidi saat ditemui di mess korban, Rabu (27/3/2019).

Pihak kepolisian pun tidak mengizinkan wartawan mengambil foto bagian dalam mess korban.

"Nanti saja ya (ambil foto) setelah ada keterangan dari Kapolres (OKI). Sekarang kita masih minta keterangan saksi," kata Kompol Junaidi.

Pintu mess pun lalu dikunci warga dengan cara dipaku dan direkatkan dengan kayu.

Sebelumnya, jenazah pendeta muda cantik Melinda Zidemi dibawa ke kampung halamannya Nias Sumtera Utara, Rabu (27/3) pagi.

Sebelum dibawa ke kampung halamanya di Nias, Melinda Zidemi yang dibunuh di Sungai Baung OKI Sumatera Selatan diadakan prosesi ibadah penghiburan.

Proses ibadah penghiburan dilakukan di Gereja Kristen Injili Indoneisa, Jalan Urip Sumaharjo, Rabu (27/3/2019).

Setelah ibadah penghiburan jenazah dimasukan ke ambulan dan dibawa ke Nias, karena jenazah akan dimakamkan di Nias tempat kampung halamannya.

"Iya jenazah akan dibawa ke Nias. Namun kapan akan dimakamkanya kita belum tahu," ujar Muli adik tinggkat Melindai Zidemi di STTIP saat di wawancarai Tribunsumsel usai prosesi ibadah penghiburan.

Saat prosesi ibadah penghiburan terlihat sanak keluarga sedih dan banyak menangis.

Pendeta Muda Melinda Zidemi yang dibunuh di SUngai Baung OKI Sumatera Selatan dikenal sebagai pribadi yang ramah.

Keluarga dan teman-teman pendeta muda Melinda Zidemi sangat terpukul dengan kematian pendeta muda yang cantik dan ramah ini.

Melinda yang dikenal sebagai pendeta di gereja dikenal warga sebagai pribadi yang baik dan aktif dalam organisasi IPNIS (Ikatan pemuda Nias Sumatera Selatan).

Melinda Zidemi juga dikenal sebagai pribadi yang humoris.

Fedi (23) anggota IPNIS yang juga sahabat korban mengaku sebelum ditemukan tewas, ia sempat mengobrol lewat chat whatsapp dengan Melinda Zidemi.

Sementara itu, Diana (30), kerabat Melinda di Sungai Baung mengaku sangat tidak menyangka Melindawati akan mengalami nasib nahas yang berujung maut.

"Karena jam 5 sore dia (Melindawati) sempat mampir ke rumah saya. Saya sempat mengingatkan dia supaya cepat pulang. Hari sudah sore, belum lagi hujan deras. Saya bilang bahaya kalau lama-lama di luar," kata Diana saat diwawancarai Tribunsumsel.com di RS Bhayangkara Palembang.

Diana mengungkapkan saat itu, Melindawati baru pulang dari pasar bersama Nita Pernawan (9) anak jemaat di satu gereja yang sama dengan korban.

"Saat itu nggak ada sama keluhan dia (Melindawati) soal dikejar atau diikuti orang lain, biasa saja. Dia juga nurut dan bilang langsung mau pulang," ucapnya.

Baru sekitar pukul 22.00 WIB, Diana mendengar kabar bila Melindawati hilang.

"Anak itu bilang, tante aku diculik," ujarnya.

Pihak kerabat langsung panik dan segera melakukan pencarian untuk menemukan korban.

"Kemudian jenazahnya kami temukan sekitar 4 kilometer dari mess dia disana," ujarnya.

Sebelumnya, pemerkosaan disertai pembunuhan terhadap calon pendeta yakni Melinda Zidemi alias Melindawati, hingga kini masih terus diselidiki.

Hal ini, diungkapkan Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi saat mendatangi kamar jenazah RS Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3/2019).

"Kalau dilihat, diduga korban ini kenal dengan pelaku. Makanya, pelaku ini menggunakan tutup wajah agar tidak diketahui korban," ujar Supriadi.

"Untuk kondisi Nita, anak yang bersama korban saat ini masih syok. Dari korban Nita inilah bisa mengetahui kejadian pembunuhan terhadap Melindawati," ujarnya.

Calon pendeta cantik Melindawati Zidemi alias Melinda Zidemi yang ditemukan tewas di Sungai Baung Sumsel, Selasa (26/3/20 19) diketahui telah memiliki seorang tunangan.

Bahkan diketahui, Melindawati akan segera menikah dalam waktu dekat.

"Saya dengar kabar, dia mau nikah dalam waktu dekat. Tapi saya sendiri nggak berani memastikan, nikahnya tahun ini atau nunggu dia (Melindawati) selesai ikatan dinas tahun depan," ujar Anugerah Gaurifa (28) sepupu Melindawati saat ditemui di depan ruang forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Selasa (26/3/2019).

Dikatakan Anugerah, tunangan korban juga berasal dari Nias Sumatera Utara.

"Tunangannya tinggal disana (Nias). Sama-sama dari sana," ujarnya.

Sementara itu, Anugerah mengaku tahu kabar tewasnya Melindawati dari informasi yang diterimanya di grup keluarga.

"Karena kami ada grup keluarga. Dari situ saya tahu, Melindawati sudah meninggal,"ungkapnya.

Kronologis Kejadian

Pada hari senin pukul 16.30 WIB Melindawati Zidoni Nita Pernawan (9) berangkat dari divisi 4 dengan menggunakan speeda motor Honda Revo Warna Hitam List Merah menuju ke pasar jeti, sekira pukul 17.00 WIB.

Kedua korban pulang menuju camp divisi 4, sebelum sampai di divisi 4 tepat nya di divisi 3 korban dihadang di jalan dengan cara jalan diblokir menggunakan batang kayu balok.

Kemudian korban berhenti lalu korban dihampiri oleh diduga kedua orang pelaku dengan ciri-ciri berbadan kurus dengan tinggi kurang lebih 165 centimeter.

Pelaku menggunakan baju hitam dan memakai penutup wajah, diduga kain sarung warna hitam sebagai penutup wajah.

Melindawati Zidoni dan Nita Pernawan diseret oleh pelaku ke dalam kebun sawit kemudian ke 2 korban dicekik dan tangan diikat menggunakan karet bekas ban dalam motor.

Korban Nita Pernawan pingsan dan dibuang disemak semak di areal perkebunan sawit.

Sementara Melindawati Zidoni dicekik hingga meninggal kemudian mayatnya diseret dan dibuang di TKP kedua yang berjarak lebih kurang 100 M dari TKP pertama

Melindawati Zidoni diduga Sebelum dibunuh diperkosa terlebih dahulu.

Pada saat ditemukan oleh warga yang mencari korban sejak pukul 22:00 Wib s/d korban ditemukan dalam keadaan tidak menggunakan celana dan baju bagian atas terbuka.

Menikah Bulan Juni

Melinda Zidemi ditemukan tak bernyawa di areal perkebunan PT Swait Mas Persada, Sungai Baung, Ogan Komering Ilir (OKI).

Kawasan Sungai Baung merupakan areal industri.

Jika dari Palembang untuk menuju ke sana harus menggunakan transportasi sungai berupa speedboat dari Dermaga Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

Sekitar 2 jam perjalanan menuju ke Sungai Baung.

Sebelum mayat Melinda Zidemi ditemukan pada, Selasa (26/3) pukul 06.00, warga Sungai Baung semalaman mencari Melinda.

Warga mencari karena ada anak berusia 11 tahun yang mengabarkan ia dan Melinda Zidemi dicegat 2 orang pria di tengah jalan saat hendak pulang dari Divisi 1 ke Divisi 4 Perekebunan PT Sawit Mas Persada Pukul 17.00.

"Si anak selamat dan berlari mengabari kalau ada yang mencegat," kata Dodi.

Menurut Dodi, saat ditemukan tak ada barang-barang Melinda yang hilang termasuk sepeda motornya masih ada.

Kabar tewasnya Melinda Zidemi ini sangat tak disangka.

Melalui ucapan duka cita di akun facebooknya, terungkap bahwa Melinda akan segera menikah.

"Kabar duka baru saja kami dengar, blom tau bagaimana kronologisnya tp kami yg pernah bersama mu sangat terkejut dan merasa kehilangan"

"Kawan kami Melinda Zidemi yang dalam penugasan misi pelayananya ditemukan meninggal terbunuh dihutan"

"Padahal kami pun cukup senang mendengar rencana pernikahanmu bulan 6 ini dengan Feniaro Halawa. Tapi apa yang bisa kami lakukan, hanya memanjatkan doa semoga Ade diterima disisi Tuhan"

"Perjuangan sebagai seorang misi Tuhan telah selesai. Dan semoga pelaku segera ditangkap pihak berwajib,"

Meninggal Melinda Zidemi membuat kerabatnya syok. Berbagai ucapan ditulis di facebook Melinda Zidemi.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Kronologis Ditangkapnya 2 Pembunuh Calon Pendeta Melinda Zidemi, Dimulai dari Periksa 5 Saksi

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad