Warga Takut ke Lokasi Penemuan Jasad Melinda Zidemi, Calon Pendeta yang Diperkosa dan Dibunuh

Kamis, 28 Maret 2019 | 07:13
Tribunnews

Lokasi penemuan jasad Melinda Zidemi.

Suar.ID - Pembunuhan dan perkosaan calon pendeta muda Melinda Zidemi (24) di area perkebunan sawit membuat miris banyak orang.

Jasad Melinda Zidemi (24) ditemukan di areal PT PSM Divisi 3 Blok F19 Dusun Sungai Baung, Desa Bukti Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa (26/3/2019) lalu.

Diduga, Melinda Zidemi dibunuh dan diperkosa pada Senin (25/3/2019) petang.

Kini jenazah korban telah dipulangkan ke kampung halaman di Kabupaten Nias, Sumatera Utara.

Baca Juga : AI Super Wide-Angle Vivo V15, Abadikan Kehangatan Keluarga di Momen Terbaik

Lokasi pembunuhan dan perkosaan Melinda Zidemi dikenal jarang dijamah banyak orang.

Menurut warga setempat, permukaan jalan berbatu berubah menjadi jalan berkubang di musim hujan.

Warga setempat pun mengaku belum pernah menjamah area Divisi 3 tempat mayat korban ditemukan.

"Lokasi penemuan mayat itu jauh sekali masuk ke perkebunan sawit kira-kira 300 meter," ujar Pijaro, warga pemukiman Divisi 4 dikutip dari TribunSumsel.com, Rabu (27/3/2019).

Baca Juga : 6 Fakta Melinda Zidemi, Gadis 24 Tahun yang Ditemukan Sudah Tak Bernyawa di Semak-semak

Tribunsumsel.com

Menembus TKP Tempat Ditemukannya Mayat Calon Pendeta Melinda Zidemi, Rabu (27/3).

Ia dan warga lainnya mengaku takut masuk ke dalam perkebunan karena alasan keamanan.

"Ngeri sekali kalau masuk ke perkebunan (sawit) karena pasti tidak aman," ujar pemuda tersebut.

Menurut Pijaro, ia dan warga pemukiman Divisi 4 turut melakukan pencarian begitu korban dikabarkan hilang pada Senin (25/3/2019) lalu.

Namun mayat korban ditemukan keesokan harinya di perkebunan kelapa sawit di area Divisi 3.

"Saya ikut mencari korban. Waktu mayat ditemukan, motornya juga ada ditemukan warga di semak-semak," ucapnya.

Hingga saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan dan perkosaan ini.

"Hari ini kita lakukan penyelidikan di rumah korban. Kita minta keterangan para tetangga, kita gali informasi sedetil mungkin untuk tindak lanjut kasus ini," ujar Kanit Jatanras Polda Sumsel, Kompol Junaidi saat ditemui di mess korban, Rabu (27/3/2019).

Diketahui, perjalanan untuk menuju lokasi area kelapa sawit tempat pembunuhan Melinda Zidemi cukup jauh dari pusat kota.

Baca Juga : Polisi Ungkap Kronologi Pembunuhan Melindawati, Gadis yang Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Semak-semak

Tribunsumsel.com

Mess tempat tinggal Melinda Zidemi di Sungai Baung Air Sugihan OKI, Rabu (27/3).

Untuk menuju Desa Sungai Baung, orang harus menempuh 2 jam perjalanan dari kota Palembang menggunakan speed boat lewat jalur Sungai Musi.

Dengan jarak 3 kilometer dari Dermaga Sungai Baung, masyarakat biasanya mengakses antar kedua tempat menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Sepanjang jalan menuju area Divisi 4, penanda didominasi perkebunan kelapa sawit.

Menurut warga setempat, permukaan jalan berbatu berubah menjadi jalan berkubang di musim hujan.

Tiba di mess tempat kediaman korban di Divisi 4, tampak tiga blok bangunan mess yang masing-masing terdiri dari 5 pintu.

Mess cukup sederhana semi permanen.

Saat Tribunsumsel.com tiba, polisi tampak melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi atau tetangga korban.

Polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor Honda Revo milik korban saat dihadang kedua tersangka.

Baca Juga : Sedang Tunangan, Seorang Pendeta Dibunuh dan Tubuhnya Ditemukan Tanpa Busana, Diduga Korban Pemerkosaan

Pihak kepolisian pun tidak mengizinkan wartawan mengambil foto bagian dalam mess korban.

"Nanti saja ya (ambil foto) setelah ada keterangan dari Kapolres (OKI). Sekarang kita masih minta keterangan saksi," kata Kompol Junaidi.

Pintu mess pun lalu dikunci warga dengan cara dipaku dan direkatkan dengan kayu. (Yudhi Maulana/Tribunnews)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Warga Takut ke Lokasi Pembunuhan dan Perkosaan Pendeta, Jasadnya Ditemukan Keesokan Hari

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya