Bisa Diterima di Dua Universitas Bergengsi Dunia, Seperti Ini Perjuangan Maudy Ayunda

Senin, 25 Maret 2019 | 18:05
instagram @maudyayunda

Bisa Diterima di Dua Universitas Bergengsi Dunia, Seperti Ini Perjuangan Maudy Ayunda

Suar.ID -Dalam akun youtube Najwa Shihab, musisi muda berbakat Maudy Ayunda akhirnyamengungkap keputusanpilihannya.

Sebelumnya ia sempat galau dan mencurahkan isi hatinya di akun instagram pribadinya.

Ia merasa galau harus memilih Harvard University atau Stanford University lantaran kedua universitas ternama ini menerimanya untuk menjadi mahasiswa S2

Bisa diterima di dua universitas bergengsi tentunya membuat orang penasaran seperti apa tips agar bisa seperti penyanyi cantik ini.

Baca Juga : Mbah Mijan Ramal Hubungan Gisella Anastasia dan Wijin: 'Belum Ada Potensi ke Jenjang Pernikahan'

Dalam wawancaranya bersama Najwa Shihab yang diunggah pada Jumat (22/3),Maudy Ayundamembagikan kisahnya dalam mengajukan aplikasi ke universitas impiannya itu.

Dalam wawancara, Najwa Shihab membaca sebuah pertanyaan dari warganet mengenaitips membuat surat motivasi, sebuah tulisan yang diajukan untuk lamaran atau dikenal dengan motivation letter.

"Bagaimana cara membuat motivation letter terbagus biar diterima di kampus bergengsi?" tanya warganet tersebut seperti dibacakan oleh Najwa Shihab.

Maudy Ayunda pun mengungkap ia membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikanmotivation lettermiliknya.

Baca Juga : Sepasang Kekasih Ini Menjalin Cinta hingga Maut Memisahkan Mereka

"Lama banget, aku tuh meluangkan sebulan lebih untuk mengerjakan resume-nya doang, sebulan lebih lagi untuk kerjain esainya aja." kata Maudy Ayunda.

Maudy Ayunda juga mengungkap untuk membuat motivation letterharus disesuaikan dengan permintaan kampus.

tangkapan layar youtube Najwa Shihab
tangkapan layar youtube Najwa Shihab

Maudy Ayunda saat diwawancara Najwa Shihab

"Kalau esai tergantung programnya dan tergantung kampusnya karena yang mereka ingin tahu beda-beda."

Karena Maudy Ayunda mengajukan untuk Harvard dan Stanford, ia mengungkapkan perbedaan esai yang diminta kedua kampus itu.

Baca Juga : Kepala Sekolah SMP di NTT Cabuli 3 Siswinya, Dipanggil ke Ruangan Lalu Diajak ke WC

"Kalau Harvard mereka nggak terlalu ada arahan pokoknya lebih 'why you wanna do the program?', kalau Stanford itu pertanyaannya 'what matters most to you and why?'Jadi'apa hal terpenting dalam hidupmu bagi kamu dan kenapa'." katanya.

Ia pun mengungkapkan sebagian esainya adalah mengenai kesulitannya sebagai musisi.

Dalam esainya, ia menuangkan kejujuran dirinya.

"Jadi kalo aku bilang authenticity, kejujuran dalam berkarya, itu aku disitu sebenarnya curhat gimana dulu aku memulai karir aku sebagai musisi dari muda."

Maudy Ayunda juga mengatakan ia membuat banyak versi untuk esainya.

Ia juga dibantu orang-orang terdekat untuk memberi masukan sehingga esainya bisa selesai dengan baik.

Baca Juga : Fakta Sesungguhnya di Balik Wajah Wanita 'Selingkuh' yang Dipajang di Baliho Semarang

"Jadi beda-beda, kalau Harvard lebih runtun dan tersruktur.

Kalau Stanford ini memang lebih kayak curhat dan aku sempet nulis draft berkali-kali karena yang pertama kali aku bilang (tulis)the most important thing for me is education, draftnya banyak sekali." ujarnya mengenang perjuangannya menyelesaikan esai.

Teman teman terdekat bantu baca, orang tua, adik, teman yang keterima di Stanford MBA."

Maudy Ayunda mengatakan bahwa setiap orang bisa menulis apa saja dalam esai.

Ia juga memberi tips untuk dapat menulis esai yang baik, kita harus mengenal diri sendiri.

Baca Juga : Seorang Ayah Mendapat 15 Ribu Ucapan Ulang tahun, Ternyata Wajah dan Nomor HP-nya Dipajang di Baliho

"Jadi orang tuh boleh nulis apa saja sebenarnya.

Jadi motivation letter triknya adalah be very genuine dan kita kayanya benar-benar harus meluangkan waktu untuk dan energi untuk melihat ke dalam (diri) dan benar-benar evaluate dan reflect."

Maudy Ayunda bahkan mengatakan ia bisa belajar banyak hal tentang dirinya sendiri dari menulis esai untuk pengajuan masuk universitas.

"Menurut aku sebenarnaya even aku gak keterima pun aku merasa dalam proses application aku belajar banyak banget tentang diri aku."

Editor : Nieko Octavi Septiana

Sumber : YouTube

Baca Lainnya