Kini Kalah, 6 Aturan Brutal Ini Pernah Diterapkan ISIS Ketika Masih Berkuasa, Dari Pasar Budak hingga Hukum Pancung

Senin, 25 Maret 2019 | 07:35
Mirror

Ilustrasi ISIS

Suar.ID – Kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), telah dinyatakan kalah oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pada Sabtu (23/3/2019) lalu.

Meski begitu, jutaan orang pernah dipaksa untuk mengikuti aturan brutal yang mereka jalankan,

Aturan yang diterapkan oleh ISIS pada anggota mereka sungguh kejam, tak pandang bulu mereka akan menghukum siapa pun tang tidak taat.

Menilik ke belakang, seperti apakah aturan kejam ISIS yang membuat banyak orang menderita?

Baca Juga : Rupa-rupa Perilaku Penumpang MRT, Mulai Gelantungan dalam Gerbong hingga Gelar Makan Lesehan

Baca Juga : Rupa-rupa Perilaku Penumpang MRT, Mulai Gelantungan dalam Gerbong hingga Gelar Makan Lesehan

Pasar budak

ISIS dulu menguasai wilayah seluas negara Inggris dengan 7 juta populasi, termasuk penduduk Yazidi yang menganut agama kuno.

Ribuan pria dan anak laki-laki Yazidi dibantai yang menurut PBB dianggap sebagai genosida. ISIS juga menculik wanita dan anak perempuan kemudian menjual mereka di pasar budak. Banyak yang menderita pelecehan seksual selama bertahun-tahun.

"Kami melakukan semua yang mereka minta," kata Bessa Hamad, seorang warga Yazidi Irak, seperti dikutip dari AFP, Minggu (24/3/2019).

Dia mengaku sudah dijual enam kali oleh para anggota ISIS sebelum akhirnya melarikan diri dalam upaya terakhir mereka di Suriah.

"Kami tidak bisa mengatakan tidak," imbuhnya.

Menghitung bom

Sementara itu, anak-anak Yazidi yang tidak terbunuh dipaks untuk bertempur dan didoktrin membenci komunitas mereka.

Mereka pergi ke sekolah ISIS untuk belajar berhitung dengan buku matematika yang menampilkan senjata dan granat, sementara gambar manusia dilarang.

Cambukan

Selain pejuang garis depan, ISIS juga menjalankan pasukan kepolisiannya sendiri.

Petugas polisi kelompok itu yang nafasnya berbau rokok atau alkohol akan dikenai hukuman denda dan cambukan.

Larangan musik dan tari

Buka dibakar, tarian dilarang, begitu pula dengan musik. Tak ada alunan musik yang menghiasi suasana kehidupan di bawah kekuasaan ISIS.

Kelompok ekstremis itu bahkan menggunakan palu godam untuk menghancurkan artefak kuno yang dianggap sebagai berhala.

Baca Juga : Rupa-rupa Perilaku Penumpang MRT, Mulai Gelantungan dalam Gerbong hingga Gelar Makan Lesehan

Baca Juga : Pesan Anies Baswedan untuk Pekerja Pembangunan MRT: Atas Nama Rakyat Jakarta Saya Ucapkan Terimakasih

Hukuman mati

Mereka juga menjalankan pengadilan sendiri, dengan menerapakan hukuman mati dengan dipancung dan digantung.

Pria dan perempuan yang dituduh berzina dirajam sampai mati. Pria yang dianggap menyukai sesama jenis ditembak atau dilempar dari atap rumah.

Mata uang dan pajak

ISIS juga memperkenalkan mata uang mereka sendiri. Sementara itu, mereka yang tidak mampu membayar pajak dijebloskan ke dalam penjara.

Kini, benteng terakhir ISIS di Baghouz, Suriah, telah dihancurkan dan kelompok ekstremis itu dinyatakan kalah.

Meski demikian, ribuan anggotanya yang berasal dari negara asing dianggap sebagai bom waktu yang harus segera "dijinakkan" oleh dunia.

(Veronika Yasinta/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Aturan Kejam ISIS kepada Jutaan Penduduk Ketika Masih Berkuasa"

Baca Juga : 5 Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Terlilit Seatbelt oleh Dosen UNM, Pelaku Sempat Melayat ke Rumah Korban

Baca Juga : Dituding Sering Ajak Gisel Jalan Sampai Tak Perhatikan Gempi, Wijin Bilang Orang Tak Tahu yang Sebenarnya

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Sumber : kompas

Baca Lainnya