Bocah 12 Tahun Ini Jatuh Koma Setelah Dikeroyok 6 Ekor Anjing

Jumat, 22 Maret 2019 | 13:20
GoFundMe via People

Bocah 12 tahun koma setelah dikeroyok 6 anjing

Suar.ID -Seorang bocah menjadi korban penyerangan segerombolan anjing saat tengah asyik bermain sepeda.

Adalah Aden Green, bocah 12 tahun asal Mississippi yang diserang sekelompok anjing hingga koma.

Dikutip dari People pada Jumat (22/3), kejadian tragis ini terjadi di Winona.

Pada Rabu (20/3), Aden Green diserang 6 ekor anjing hingga tubuhnya masuk ke dalam parit.

Aden sedang mengendarai sepedanya ketika anjing ras campuran tersebut menyerangnya, dilaporkan oleh Sheriff County, Bubba Nix.

Baca Juga : Lukisan Gadis Maori dan Gadis Muslim Lakukan 'Hongi' di Pagar Sekolah Membuat Banyak Orang Tersentuh

"Anjing-anjing itu menarik Aden dari sepedanya dan kemudian masuk ke parit,"

Kejadian ini juga sempat diunggah di situs Go Fund Me dan menjadi viral.

"Syukurlah seorang pengemudi dapat mengalahkan anjing-anjing itu darinya dan meminta bantuan,"tertulis dalamketerangandi situs Go Fund Me.

Menurut Nix, anjing-anjing tersebut menggigit lengan dan kaki Aden.

Tiga warga yang melintas, Ricky, Jeremy Kilgore, dan putra mereka melihat sebuah sepeda yang tergeletak dan segera menyadari sekelompok anjing tengah menyerang bocah laki-laki.

"Mereka melawan anjing-anjing dengan palu dan tongkat,"

"Jika mereka tidak datang, anjing-anjing itu bisa membunuh Aden," ungkap Nix.

Baca Juga : Miliarder Ini Tawarkan Siapa Saja yang Mau Jadi Asisten Pribadi untuk Menenaminya Keliling Dunia, Gaji Pokok Rp735 per Tahun

Sesaat setelah kejadian, Aden Green langsung dilarikan ke University of Mississippi Medical Center.

Ia sempat menjalani operasi sebelum akhirnya jatuh koma.

Dalam keterangan di situs Go Fund Me, Aden Green menderita cidera yang cukup parah pada lengan dan kakinya.

Bocah itubahkan harus menggunakan selang makanan untuk membantunya bertahan selama masa koma.

Pihak berwenang menyatakanbahwaanjing-anjingitu tidak menderita rabies.

Namunsekarang keenamanjingitu telah dieutanasia atau diberi suntikan yang dapat mengakhiri hidup lebih cepat alias suntik mati.

Baca Juga : Seminggu Pasca Tragedi Penembakan Massal di Christchuch, Berikut Potret Solidaritas dan Dukungan Warga Selandia Baru

Arlin Pearson, Animal Control Officer Winona sangat menyanyangkan insiden tragis ini.

"Anak itu tidak bersalah. Ia hanya sedang bersenang-senangdengan sepedanya,"

"Kemudian dikeroyok oleh sekelompokanjingpemangsa,"

"Aku bahkan tidak dapat membayangkan bagaimana perasaannya. Keluarganya pasti menderita," ungkapnya.

Editor : Nieko Octavi Septiana

Sumber : people

Baca Lainnya