Wow, Sandiaga Ingin Beli Kembali Indosat! Dahnil Anzar: Penuhi Janji yang Belum Dilaksanakan Jokowi

Kamis, 21 Maret 2019 | 18:52
Tribunnews

Sandiaga Uno

Suar.ID - Calon wakil presiden nomor urut 02SandiagaUnomengatakan jika terpilih akan mengusahakan membeli kembali sahamIndosatOoredoo.

Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN),DahnilAnzarSimanjuntaklantas langsungmemberikan tanggapan.

Bukan cuma ituDahnilAnzarSimanjuntakjuga menyinggung PresidenJokowi.

Diwartakan sebelumnyaSandiagaUnomenyatakan akan menuntaskan rencana Presiden Joko Widodo untuk membeli kembali atau buyback sahamIndosatdari Qatar Telecom, pemilik grup Ooredoo.

Baca Juga : Hasil Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 49,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 37,4 Persen

"Sebetulnya ide PakJokowiuntuk buybackIndosatitu bagus. Ke depan, kita akan usahakan dan bicara dengan Qatar," ujarSandiagaUnodikutip TribunJakarta.com dari Kompas, pada Kamis (21/3/2019).

Sandiaga menyebut usaha membeli kembali sahamIndosatmerupakan strateginya guna mengintegrasikan data-data masyarakat di Indonesia.

Strategi tersebut, lanjutnya, dinamakan strategi big push.

Menurutnya, sistem integrasi e- KTP membutuhkan data-data yang kini banyak dikuasai Indosat.

Baca Juga : Ini Dia Sosok Ibu Lis yang Disebut-sebut Sandiaga Uno dalam Debat Cawapres 2019 Tadi Malam

"Salah satu yang mau kita dorong kan e-KTP, tapi kita juga harus menguasai data. Kita akan bicara dengan Qatar bagaimana kolaborasi yang bisa dilakukan agar Indonesia punya kedaulatan data," ujar Sandiaga.

Penggunaan big data, seperti diungkapkan Sandiaga, sejatinya bisa dikawal dan dikontrol oleh perusahaan seperti Telkomsel.

Jika buyback saham tersebut berhasil, lanjutnya, pusat data akan berada di Indonesia.

"Jika Telkomsel dan Indosat dikuasai oleh pemerintah, 80 persen data masyarakat dipegang oleh kita. Saat ini mayoritas saham Indosat masih dipegang Qatar," paparnya.

Ooredoo adalah perusahaan telekomunikasi berbasis di Qatar, yang saat ini memegang mayoritas saham Indosat.

Ooredoo mengakuisisi saham Indosat pada 2002 lalu saat pemerintah melepas 41,9 persen saham ke Ooredoo.

Saat ini, pemerintah Indonesia hanya mempunyai 14,29 persen saham Indosat, sedangkan Ooredoo mengantongi saham 65 persen. Sisanya dimiliki publik.

Pantauan TribunJakarta.com tanggapan Dahnil Anzar Simanjuntak terkait tekad Sandiaga Uni itu disampaikannya melalui akun Twitter miliknya, @Dahnilanzar, Kamis (21/3/2019).

Baca Juga : Begini Tanggapan Sandiaga Uno ketika Tahu Ada Keluarganya yang Malah Dukung Jokowi

Dahnil Anzar tampak menautkan berita soal tekad Sandiaga untuk membeli kembali saham yang saat ini dikuasai oleh perusahaan asal Qatar tersebut.

"Bang @sandiuno akan Memenuhi janji yg belum pernah dilaksanakan oleh Presiden JKW," kata Dahnil anzar.

Singgung Survei Terbaru Litbang Kompas, Dahnil Anzar Tunjukkan Hasil Survei Lain Lebih Mengejutkan

Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno semringah menilai hasil survei Litbang Kompas yang dirilis pada Rabu (20/3/2019).

Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengomentari survei tersebut dan menilai kubu calon presiden dan calon wakil presiden 01 Jokowi-Ma'ruf Amin pantas panik.

Hasil survei termutakhir Litbang Kompas pada 22 Februari 2019 sampai 5 Maret 2019 menunjukkan, Prabowo-Sandi mampu memangkas jarak elektabilitas yang sempat jauh kini menipis dari Jokowi-Ma'ruf.

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Sementara 13,4 persen responden menyatakan rahasia.

Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan, menuliskan jarak elektabilitas kedua pasangan calon semakin menyempit, 11,8 persen.

Baca Juga : Keluarga Sandiaga Uno di Gorontalo Sepakat Dukung Jokowi Satu Periode Lagi, Begini Tanggapan Sang Cawapres

Pada survei Litbang Kompas sebelumnya, Oktober 2018, perolehan suara keduanya masih berjarak 19,9 persen dengan keunggulan suara di pihak Jokowi-Ma'ruf.

Saat itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 52,6 persen, Prabowo-Sandiaga 32,7 persen, dan 14,7 responden menyatakan rahasia.

"Selama enam bulan, elektabilitas Jokowi-Amin turun 3,4 persen dan Prabowo-Sandi naik 4,7 persen," tulis Bambang dilansir Kompas.com dalam artikel: Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 49,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 37,4 Persen.

Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa meski penurunan angka elektabilitas Jokowi-Ma'ruf terlihat sedikit, tetapi memberikan pengaruh signifikan pada jarak keterpilihan.

Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, membuat cuitan atas hasil survei Litbang Kompas tersebut.

Bisa jadi, menurut Dahnil Anzar Simanjuntak, kubu TKN Jokowi-Maruf harap-harap cemas dan panik menilai pergerakan positif elektabilitas Prabowo-Sandi.

Hal itu merujuk hasil survei Litbang Kompas.

Baca Juga : Ini Jawaban Sandiaga Uno saat Diminta Tanggapi soal Isu 'Prabowo Jumatan di Mana'

"Dengan trend Survey sprt ini pantas kepanikan menyeruak diruangan sana, sehingga semua upaya dilakukan," cuit Dahni Anzar Simanjuntak di akun Twitternya @Dahnilanzar.

Enggan terbuat dengan pergerakan positif tersebut, Dahnil Anzar Simanjuntak mengingatkan relawan dan tetap berkampanye positif.

"Sobat relawan jangan lengah, tetap tebar kampanye positif. Jagain TPS sampai kecamatan dst. Gelombang perubahan tdk bisa dibendung," kata Dahnil Anzar Simanjuntak berikutnya.

Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya memperhatikan cuitan Dahni Anzar Simanjuntak tersebut.

Ia pun memberikan komentarnya.

"Bukannya menurutmu survei internal prabowo dan nyalip?" cuit Yunarto Wijaya di akun Twitter @yunartowijaya.

Baca Juga : Tiba di Bali, Sandiaga Uno Disambut Spanduk 'Ini Basis Jokowi, Jangan Coba Menganggu'

Dahnil Anzar Simanjuntak responsif atas cuitan bernada pertanyaan dari Yunarto Wijaya.

Menurut Dahnil Anzar Simanjuntak, menurut hasil survei internal Prabowo-Sandi malah sudah melampaui hasil survei kebanyakan yang masih mengunggulkan Jokowi-Maruf.

"Betul survey Internal sudah nyalib," balas Dahnil Anzar Simanjuntak.

Terlepas dari cuitan Dahnil Anzar Simanjuntak tersebut, Yunarto Wijaya membuat cuitan terbaru.

Yunarto Wijaya menilai setelah hasil survei Litbang Kompas muncul, mendadak timses Prabowo-Sandi ramai berkomentar.

"Mendadak timsesnya percaya sama hasil survei kompas... :)))" cuit Yunarto Wijaya.

Artikel ini telah tayang diTribunjakarta.comdengan judul Sandiaga Ingin Beli Kembali Indosat, Dahnil Anzar: Penuhi Janji yang Belum Dilaksanakan Jokowi

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya