Suar.ID -Malam nanti, langit di beberapa belahan Bumi akan diterangi cahaya supermoon yang ketiga dan menjadi fenomena supermoon yang terakhir di 2019.
Sebelumnya terjadi dua fenomena supermoon atau perigee.
Supermoon yang pertama jatuh pada 21 Januari dan supermoon yang kedua terjadi pada 19 Februari.
Dikutip dari CBS News (19/3) fenomena supermoon pada bulan Januari 2019 disebut ‘super blood wolf moon’ yang terjadi ketika gerhana bulan total saat Bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis.
Supermoon paling besar dan paling terang yang terjadi pada Februari 2019 disebut ‘super snow moon’.
Sementara supermoon yang akan terjadi malam ini disebut ‘super worm equinox moon’.
Peristiwa supermoon ini juga dibarengi dengan ekuinoks, yaitu fenomena saat matahari tepat berada di garis ekuator bumi.
Dikutip dari NBC News (20/3). ekuinoks akan tiba kurang dari empat jam sebelum supermoon penuh.
Di belahan bumi utara, ekuinoksmenandakanawal musim semi, sedangkan di belahan bumi selatanekuinoks menandakan awal musim gugur.
Meskipun di Indonesia kita tidak akan terlalu merasakan perubahan karena rata-rata pembagian waktu siang dan malam negara di ekuator termasuk Indonesia adalah 12 jam.
Supermoon bulan Maret ini memiliki sebutan worm atau cacing di dalamnya karena pada bulan Maret memasuki musim semi, udara menjadi hangat sehingga banyak cacing mulai muncul.
Maka peristiwa pada hari Rabu ini disebut ‘super worm equinox worm’, gabungan dari ekuinoks dan peristiwa mulai munculnya cacing di bulan Maret.
Baca Juga : Ngeri, Klinik Ini Menawarkan Layanan Cuci Mata yang Katanya Bisa Memperjelas Penglihatan
Supermoon sendiri merupakan fenomena ketika bulan purnama mencapai titik terdekat dengan Bumi dalam orbitnya.
Supermoon terlihat 14% lebih besar dan 30% lebih terang dari rata-rata bulan purnama.
Fenomena ini juga membuat bintang terlihat lebih terang walaupun terkadang perubahan ini tidak dapat terlihat.
Cara terbaik untuk menyaksikan supermoon adalah mulai mengamatinya mulai dari bulan terbit sehingga ketika bulan mulai naik ke cakrawala timur, pada waktu yang hampir bersamaan juga kan terlihat matahari yang terbenam di barat.
Ini akan menjadi pengalaman menyaksikan supermoon yang menakjubkan, lapor CNET seperti dikutip dalam CBS News.
Supermoon sebenarnya dapat diamati dengan mata telanjang dan tanpa peralatan khusus. Tapi jika cuaca sedang buruk, biasanya supermoon akan sulit diamati.
Baca Juga : Pengejaran KBB: Anggota Brimob Bharada Aldy Gugur, 2 Rekannya Luka Parah
Beberapa bagian di Bumi juga dikabarkan tidak dapat menyaksikan peristiwa supermoon bulan Maret ini, salah satunya Indonesia.
Namun jangan khawatir, dikutip dari NBC News, kita tetap bisa menikmati supermoon melalui siaran langsung.
Proyek Teleskop Virtual yang mengoperasikan beberapa teleskop dari jarak jauh di Italia akan menyiarkan langsung fenomena supermoon secara online.
Siaran supermoon yang diamati dari langit Roma, Italia akan dimulai pada 16.45 UTC atau 23.45 WIB pada Rabu (20/3).