Suar.ID - Musisi Iwan Fals tampak menyoroti artikel berita soal Presiden Jokowi yang memutuskan untuk pergi ke Sibolga, Senin (18/3/2019).
Iwan Fals menyoroti soal statemen Jokowi soal kunjungannya tersebut, yang sempat dilarang oleh Kapolri, Jenderal Tito Karnavian.
Menurut Jokowi, jangankan ke Sibolga, ke Afghanistan saja dirinya berani.
Namun menurut Iwan Fals, hal ini bukan soal berani atau tidaknya, melainkan soal keselamatannya sebagai kepala negara.
Keberanian Jokowi yang datang ke lokasi bom bunuh diri di Jalan Cendrawasih Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara itu memang mendapat sorotan dari publik.
Tak hanya itu, kunjungannya juga mendapat pujian dan acungan jempol dari masyarakat Sibolga-Tapanuli Tengah.
Bukan itu saja, warga juga mengaku bangga dan salut atas keberanian Jokowi.
"Luar biasa Pak Presiden kita ini. Dia benar-benar datang dan berani terjun langsung ke lokasi bom. Padahal, kita tidak tahu apakah lokasi itu sudah benar-benar bersih dari bom atau belum," kata Mahmud Hasibuan (37), sewaktu bincang-bincang dengan ANTARA di Pandan, Senin (18/3/2019).
Baca Juga : Jelang Kedatangan Jokowi, Ledakan Diduga Bom Rakitan Kagetkan Warga Sibolga, Sumatera Utara
Jokowi pun tak menampik jika kedatangannya ke Sibolga sempat dilarang oleh Kapolri.
Namun, Jokowi bersikeras kalau dirinya ingin tetap datang ke lokasi tersebut.
Alasan Kapolri melarangnya datang ke Sibolga itu yakni karena baru terjadi ledakan bom bunuh diri yang cukup besar.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat menghadiri pertemuan khusus dengan tokoh agama dan masyarakat di Hotel WI Sibolga, Minggu (17/3/2019).
Namun, Jokowi tetap yakin pada prinsipnya harus berangkat ke Sibolga, untuk menepati janjinya meresmikan Pelabuhan Sibolga dan bertemu masyarakat.
Hidup dan mati manusia, katanya, ada di tangan Allah SWT.
"Jangankan ke Sibolga, ke Afghanistan saja saya berangkat, walaupun dua jam sebelum pesawat mendarat terjadi ledakan bom yang menewaskan beberapa orang. Bagi saya pekerjaan harus dilaksanakan, masalah keamanan itu adalah urusan TNI dan Polisi," tegas Jokowi dalam pertemuan itu, yang spontan disambut dengan tepuk tangan dan teriakan 'hidup pemimpin pemberani Pak Jokowi.'
Kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Sibolga besera dengan Ibu Negara berlangsung aman dan kondusif.
Antusiasme masyarakat untuk bertemu dan bersalaman dengan Presiden tidak terbendung.
Baca Juga : Beredar Produk Kondom Bergambar Jokowi-Ma'ruf Amin, Relawan Sebut Itu Kampanye Hitam
Duuhh paak, ini bukan soal berani, ini soal keselamatan, coba klo ada apa2 sama bapak gimana, ya memang sih jodoh, mati & rejeki itu takdir, tapi kan...hm klo soal berani ai percaya dah, wong situ masuk got aja berani kok( mungkin begitu dlm hatinya Pak Tito )...???????? pic.twitter.com/2BJZllDyhIDi akun Twitter-nya, Iwan Fals menulis cuitan seolah-olah hal itu yang dibisikkan Kapolri saat mendengar respon tersebut.— Aku Cinta 30032019 (@iwanfals) March 19, 2019
Iwan Fals tampak memposting potongan artikel soal pemberitaan tersebut.
Artikel itu diberi judul "Tolak Saran Kapolri ke Sibolga, Jokowi : Ke Afgaanistan saja Saya Berani".
Berdasarnya cuitannya, yang dikhawatirkan dalam kunjungan itu bukan soal keberanian, melainkan keselamatannya sebagai kepala negara.
Meski membenarkan bahwa jodoh, maut dan rezeki itu takdir, tapi tetap saja membahayakan.
Terakhir, ia menyindir aksi Jokowi yang pernah masuk ke got sebagai bentuk keberanian.
Ia pun menuliskan kalau cuitannya itu, perkiraan perasaan Kapolri ke Jokowi.
"Duuhh paak, ini bukan soal berani, ini soal keselamatan, coba klo ada apa2 sama bapak gimana, ya memang sih jodoh, mati & rejeki itu takdir, tapi kan...
hm klo soal berani ai percaya dah, wong situ masuk got aja berani kok(mungkin begitu dlm hatinya Pak Tito)...," tulisnya.
Baca Juga : Mantap, Pagi Ini Presiden Jokowi Resmikan Tol Terpanjang di Indonesia
Dua Orang Ditangkap
Tim Densus 88 Anti-teror Polri menangkap dua orang terduga teroris sebagai pengembangan dari penangkapan terduga teroris Husain alias Abu Hamzah (AH) di Sibolga, Sumatera Utara.
Kedua terduga teroris itu adalah AK alias Ameng dan P atau Ogel, dan ditangkap di Sibolga, pada Selasa (12/3/2019).
"Dari hasil pengembangan Saudara AH, aparat Densus dan Polda mengamankan juga laki-laki bernama AK alias Ameng," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2019).
Dedi menjelaskan, AK berperan menyumbang dana sebesar Rp 15 juta untuk membeli kebutuhan perakitan bom.
Dari AK, polisi menyita satu buah bom rompi yang berisi 10 buah bom elbow, dan satu kardus berisi bahan peledak yang masih dalam proses identifikasi.
Baca Juga : Viral! Jokowi Naik KRL Comuterline dan Ikut Berjejalan dengan Penumpang Lainnya!
Sementara itu, terduga teroris berinisial P atau Ogel berperan dalam proses perencanaan dan menyimpan logistik.
"Yang bersangkutan (P) berperan juga ikut aktif dalam merencakan amaliyah yang akan dilakukan oleh AH dan dua temannya tersebut. Kemudian perannya juga menyimpan bahan-bahan peledak yang akan digunakan oleh tersangka AH," kata Dedi.
Dedi menyebutkan, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus tersebut.
AH diduga tergabung dalam jaringan yang berafiliasi dengan ISIS.
Penangkapannya merupakan pengembangan dari penangkapan seorang terduga teroris di Lampung, Sabtu (9/3/2019). (Vivi Febrianti/Tribun Bogor)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Jokowi Nekat Datang ke Sibolga Meski Sempat Dilarang Kapolri, Iwan Fals : Masuk Got Aja Berani Kok